Between Heart and Hurt

228 59 12
                                    

Kelas sudah berakhir sejak tadi. Sekolah juga sudah nampak sepi. Namun Eleora tak muncul juga di lapangan parkir sepeda. Membuat Priya mencari-cari di setiap kelas.

Ia tersenyum saat akhirnya menemukan Eleora. Priya mengetuk pintu kelas.

Eleora yang sedang menidurkan kepalanya di atas meja hanya menatap ke arah Priya tanpa berniat mengangkat kepalanya.

"Ingin menginap di sini?" Ledek Priya

Eleora mengangguk lesu.

Priya mengambil bangku dan ia letakkan di dekat Eleora. Tangan Priya mengusap kepala El dengan lembut dan El pun menutup matanya.

Mereka hanya seperti itu hingga beberapa saat.

"Mau cerita?" Tanya Priya saat Eleora yang sudah kembalu membuka matanya.

"Aku menyakiti Rhea"

"Kau pasti tidak maksud begitu"

"Tetap saja aku menyakitinya" ucap Eleora merasa sangat bersalah. Moodnya sungguh hancur karna pertengkaran tadi pagi.

Eleora membenturkan kepalanya sendiri di atas meja.

"Memang dasar aku itu tidak pantas memiliki siapa-siapa" ucap El.

Priya dengan tanggap menglurkan tanganya menjadi bantalan agar kepala El tak langsung menyentuh meja.

"Ah... Aku benar-benar tidak tau harus bagaimana sekarang. Harusnya aku mendengarkan mu untuk menahan diri"

"Sudah... Sudah. Makan yuk.. kamu belum makan apapun dari pagi"

Eleora menggeleng. "Aku tidak mood"

"Lalu apa yang bisa membuat mu mood?"

"Tidak tau... Tidak ada... "

"Ke pantai?" Tawar Priya

Eleora menggeleng "nanti Rhea semakin marah padaku"

"Yaudah mau kemana?"

"Temani aku melukis di air terjun"

"Oke.."

"Kamu modelnya" ucap El

Priya akan menolak namun Eleora cepat-cepat memasang wajah sedihnya.

"Oke.."

"Gendong"

"El.. ini sekolah"

"Udah pulang juga yang lain" ucap El

"Tidak di sini oke? Nanti saja di sana"

Kali ini Eleora yang mengalah. Ia mengangguk.

🐬
🐬
🐬

"Selesai..." Ucap Eleora sesaat setelah menyelesaikan lukisannya.

Priya mendekat untuk melihat hasil lukisan itu.

"Kamu hanya melukis sepatu ku dan pemandangan aja?"

Eleora mengangguk. "Kaki mu juga"

"Lalu kenapa aku tidak boleh bergerak sedikitpun?"

"Vibe dan sudut pandang ku tetap akan beda" jawab Eleora.

"Heum.. terserah kau saja..."

"Bagus tidak?" Tanya El

Priya mengamati lukisan itu dan ya memang tampak bagus.

"Ada banyak sekali filosofi tentang sepatu tapi ada satu yang paling aku suka..."

Kutoroka (I'm on mission to find love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang