Me Time

326 67 6
                                    

Dari sekian banyak hal yang mungkin terpikirkan oleh otak random El. Mengapa harus menjadi relawan di desa terpencil yang mencuat. Terlebih mengapa juga Rhea harus menyebutkan NTT.

El nampak gelisah di kursi kerjanya, ia bahkan terus menggigit ibu jarinya. Ia sedang menunggu keputusan Rhea akan pergi kemana mereka. El tau ini gila, tapi memangnya kapan ia tak melakukan hal gila.

Eleora bergegas berputar di kursinya saat mendengar suara pintu terbuka begitu saja. Hanya Rhea yang bisa masuk ke ruangan itu tanpa mengetuk.

"Bagaimana?" Tanya El

Rhea menghela napasnya dulu, sebelum menjawab pertanyaan El.

"Bea muring. Kita akan ke sana.. "

"Bea muring? Benar-benar di NTT ya?"

"Tidak mungkin tidak kan?"

El mengkrucutkan bibirnya. "Kamu sih pakai bikang NTT"

"Yang tiba-tiba bilang akan jadi relawan siapa?"

"Ya sih, ya abis.. kenapa coba si Dre itu pakai setuju. Udah gila orang itu.." ucap El

"Apa kau mau berubah pikiran?" Tawar Rhea

El langsung saja menggeleng, "engga..engga.. engga ada ya.. Jadi bagaiamana kita bisa kesana? Dan kapan? Apa tadi nama daerahnya?"

"Salah satu kenalan ku pernah KKN di sana. Dia kenal dengan seorang Romo. Romo itu  adalah orang yang paling dihormati di desa itu. Aku sudah menghubungi beliau dan beliau dengan sangat terbuka mau menerima kita. "

Eleora menganggukkan kepalanya. "Jadi kapan kita akan ke sana?"

"Kapan pun kamu mau berangkat"

"Euhm... Minggu depan bagaiamana?" Tanya Eleora

Rhea mengangguk setuju. "Aku mau ikut, tapi aku punya permintaan"

"Apa? Kamu mau apa?"

"Aku mau libur selama tiga hari. Benar-benar libur... Kaka tidak boleh menghubungi ku sekalipun kaka akan terbawa angin puting beliung"

"Hah? Mana mungkin. Kita kan harus menyiapkan banyak hal sebelum pergi. Dre, bagaiamana?"

Rhea mengedikan pundaknya.

"Kamu kan assisten aku"

"Kalau tidak setuju yasudah"

"Oke, satu hari ya.. satu hari saja. Eoh?"

"Dua atau tidak sama sekali"

El memasang wajah sok galaknya. "Tidak, satu hari. Aku kan bossnya"

"Yasudah kalau gitu aku cerita ke pak bram saja"

"Ihhhh... Iya..iya. Dua hari ngga lebih satu detik pun"

🐬
🐬
🐬

Rhea benar-benar keterlaluan menurut Eleora. Hari ini Rhea mengambil liburnya dan nomornya langsung di blokir. Padahal Eleora baru saja akan bertanya sesuatu. Bukan hanya nomornya tapi akun media sosialnya juga.

Ingin marah dan kesal tapi tak tau pada siapa. Saat seperti ini Eleora baru sadar kalau sebenarnya ia sendirian. Ia tak punya teman lain selain Rhea.

Eleora juga tak mengerti mengapa ia tak pernah punya teman-teman yang tulus dengannya.

Eleora yang sedang melamun terkejut saat mendengar suara notifikasi pesan di ponselnya.

Dre

Kutoroka (I'm on mission to find love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang