Special Edition 2 (Home)

422 63 17
                                    

Malam sebelum kepergian Rhea ada satu permintaan Dre. Dre ingin mengenal Laquitta secara langsung. Semenjak itu Dre menjadi lebih dekat dengan putri Rhea. Ia nyaris berkunjung setiap hari. Mengantar dan menjemput Laquitta sekolah mengajarkan anak itu untuk memanggilnya papah. Sesungguhnya meskipun di asuh oleh Dosen Rhea, Dosen Rhea memposisikan diri sebagai budeh dan padeh Laquitta saja. Karna itu Laquitta tidak pernah memiliki papah hingga Dre datang.

Sesekali Dre juga mengajak Laquitta menginap di rumahnya bersama keluarganya yang lain. Dosen Rhea tentu saja tak keberatan sejak awal mereka hanya ingin membantu Rhea. Mereka tau pada akhirnya Laquitta harus kembali pada Rhea. Lagi pula setelah dua tahun Laquitta bersama mereka akhirnya mereka di karuniai seorang putra.

Semakin lama Laquitta semakin dekat dengan Dre. Bahkan menjadi lebih sering tinggal bersama Dre. Dre mengenalkan Laquitta dengan banyak orang termasuk dengan Eleora, orang tua Eleora, pada Priya, bahkan Dre pernah mengajak Laquitta menemui orang tua Rhea di kampung.

Pada ulang tahun Laquitta yang ke 7 kemarin, Dre mengajak Laquitta untuk mengunjungi makam ayah kandungnya.

Semua yang Dre lakukan untuk Laquitta membuat mereka menjadi lebih dekat dan semakin dekat. Dre benar-benar mempersiapkan kehidupan Rhea agar lebih baik setelah Rhea sudah memutuskan untuk kembali.

Meski tak sering di respon Dre terus mengirim informasi tentang Laquitta pada Rhea. Apa yang anak itu suka atau tidak, apa yang terjadi setiap harinya, perkembangan-perkembangan yang terjadi pada Laquitta. Semuanya Dre infokan untuk Rhea. Dre tau meski tak sempat membalas Rhea pasti membaca itu semua. Dre tau meski tak bertanya Rhea tetap ingin mengetahui itu. Dre ingin membuat Rhea terbiasa dengan Laquitta. Begitupun dengan Laquitta. Meski tak pernah bertemu lagi 3 tahun terakhir ini. Tapi Dre selalu menceritakan tentang Rhea. Bagaimana Rhea berjuang untuk Laquitta agar anak itu bisa hidup nyaman dan bahagia.

Rhea menatap Putrinya yang sedang serius membaca menu. Rasanya baru kemarin ia melihat anak itu nampak menggemaskan tapi saat ini sudah nampak cantik layaknya seorang gadis. Wajah cantik Laquitta sesungguhnya mengingatkan Rhea pada ayah putrinya itu. Namun entah mengapa Rhea sudah tak lagi merasa seberat dulu saat melihat Laquitta. .

Mungkin ia sudah mulai lupa rasa sakit itu atau sudah mulai terbiasa.

"Kamu ngga pesan Dre?"

"Papah akan menghabiskan makanan ku" saut Laquitta

Dre tersenyum dan mengusap kepala putrinya.

"Itta cukup kesulitan memilih satu menu makanan saja. Tapi dia juga tidak bisa menghabiskan. Jadi aku yang akan menghabiskan.".

"Ahh.. oh.. oke.." ucap Rhea sedikit bingung, terkejut dan ada perasaan asing yang ia tak tau perasaan apa itu.

Rhea tau Laquitta dan Dre dekat. Tapi ini pertama kali untuk Rhea menyaksikan langsung kedekatan mereka.

Dre benar-benar seorang Pria yang manis. Terlihat bagaimana Dre bersikap pada dirinya juga putrinya. Tanpa Rhea sadari bibirnya membentuk  sebuah senyuman. Kini muncul sebuah pertanyaan dalam pikirannya.

Sampai kapan Dre akan bersikap semanis ini?

Akankah selamanya?

"Mah... Kata papah di New york ada tempat penjual cookies paling enak"

Rhea tersentak dari lamunannya. "Oh.. iya.. mau ke sana?"

"Kesana ya pah.." ajak Itta

Dre tersenyum dan mengangguk. "Sure."

"Aku udah cerita kan? Kalau Laquitta belakangan ini sedang sangat suka membuat cookies. Jadi dia senang mencicipi berbagai cookies."

Rhea mencoba mengingat kemudian mengangguk.

Kutoroka (I'm on mission to find love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang