Apa kabar semuanya?!
Makasih buat yang setia menunggu ceritaku yang satu ini!
Siapa disini yang kangen 'JENDRAL' & 'SCARLETT'?!
SUDAH SIAP?! Kalau gitu vote dulu jangan lupa!🌟
SPAM KOMEN AYOK!!! ❤
Happy reading guys!
Play mulmed di atas!
Jangan lupa vote, komen, dan share ke teman-teman kalian semua! ❤
***
31. End
Scarlett dan Gamma di bawa masuk dengan brankar sesampainya di rumah sakit. Jendral mengigit bibirnya menahan emosinya. Wajahnya yang lebam sama sekali tak terasa sakit walaupun terkena air matanya. Cowok itu hanya bisa memukul tembok rumah sakit untuk meluapkan amarahnya.
"Ral, udah Ral." bujuk Oberon, justru membuat Jendral terus memukul hingga tangan berdarah.
Air matanya terus menetes usai melihat tubuh Scarlett masuk ke dalam UGD. "Ini semua gara-gara gue!"
"Ini bukan salah lo." kata Lintang yang duduk di kursi.
"Gak! Ini emang salah gue! Gamma sama Scarlett jadi korban karena gue." isaknya.
Membuat mereka tertegun, melihat Jendral menangis seputus asa begini. Cowok yang biasanya angkuh kini berbalik menyalahkan diri sendiri.
"Obati dulu tangan lo." ujar Gerhana setelah hening.
Jendral bergeming. Dia masih ketakutan tiap kali bayangkan Scarlett yang sekarat muncul di benaknya. Cowok itu terus-menerus membenturkan kepalanya ke tembok, frustasi.
"Jangan gini, Ral. Lo harus tenang sedikit." ujar Oberon berusaha menarik temannya itu agar berhenti.
Suara langkah besar kaki terdengar. Karina, Vanya, dan Ayumi berlari menghampiri mereka dengan wajah cemas sekaligus takut, begitu melihat Jendral dan teman-temannya kacau dengan dipenuhi banyak darah.
"Gimana Scarlett?! Scarlett gapapa kan?! Dia baik-baik aja kan?!" tanya Karina khawatir.
Keringat dingin memenuhi wajah ketiga perempuan itu. Begitu mendengar Scarlett masuk rumah sakit, ketiganya tidak bisa menyembunyikan rasa cemasnya.
"Kalian ke sini naik apa?" tanya Gerhana. Takut kalau justru ketiganya membawa mobil ugal-ugalan.
"Taxi." jawab Ayumi tenang, namun ekspresinya berbanding terbalik. "Jadi gimana kondisinya?"
"Jawab dong! Scarlett gimana?!" bentak Vanya yang muak dengan mereka.
Jendral sendiri tidak tahu harus menjawab apa, selain. "Dia masih di tangani di dalam. Kalian udah hubungi mamanya kan?"
Ayumi mengangguk. Sementara Vanya dan Karina menyugar rambutnya sembari menangis dalam diam.
"G-Gimana ceritanya? Kenapa Scarlett bisa ke tembak? S-Siapa yang ngelakuin itu?" tanya Karina gemetar.
Siapa yang melakukannya? Jendral mengeraskan rahangnya. Mobil yang hanya dipakai oleh orang-orang dari klan Liu. Kakeknya, ia yakin itu. Dia tak akan memaafkan tua bangka sialan itu! Akan dia pastikan kakeknya, tidak, tua bangka itu hancur karena berani melewati batas dengan mencelakai Scarlett.
KAMU SEDANG MEMBACA
JENDRAL
Teen FictionJendral Alathas. Ketua Pegasus angkatan 5. Di sekolah bisa ia berlaku seperti raja, memiliki banyak teman yang bisa membuatnya merasa seperti manusia pada umumnya. Berbeda ketika ia berhadapan dengan ayahnya. Hidup langsung serasa seperti di neraka...