26• MORNING, LUV

3.9K 754 308
                                    

Apa kabar semuanya?!

Makasih buat yang setia menunggu ceritaku yang satu ini!

Siapa disini yang kangen 'JENDRAL' & 'SCARLETT'?!

SUDAH SIAP?! Kalau gitu vote dulu jangan lupa!🌟

SPAM KOMEN AYOK!!! ❤️

SPAM KOMEN AYOK!!! ❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading guys!

Play mulmed di atas!

Jangan lupa vote, komen, dan share ke teman-teman kalian semua! ❤

***

26. MORNING, LUV

Senyum Jendral membuat orang-orang yang di sana bingung dengan tingkahnya. Hari ini mereka akan pergi kemping. Dari Bus yang dinaiki Scarlett bisa lihat cowok itu duduk di kursi paling belakang bersama keempat temannya dari kaca jendelanya.

Oberon yang duduk disebelah Jendral mengerutkan dahinya, lalu menoleh pada Scarlett yang memalingkan wajahnya. Seolah membaca situasi ia hanya bisa menghela napas lelah.

"Gue harap semua pasangan di dunia modar. Aamiin!" ujarnya yang baru saja putus dari Mia.

"Cielah, Bos! Balikan nih?" tanya Gamma iseng. Namun berhasil membuat semua orang di dalam menoleh ke arahnya.

Semua orang juga tahu kalau Jendral masih mengejar Scarlett. Tetapi Jendral tidak menanggapinya. Karena sejujurnya mereka tidak balikan hanya saja malam itu Scarlett yang menangis di pelukan seolah memberitahunya bahwa masih ada kesempatan untuk hubungan mereka.

Gengsi intinya.

"Ron, menurut lo hadiah yang bagus buat cewek selain boneka apa?" Oberon menoleh begitu Jendral berbisik. "Lo kan bilang kalau mau luluhin cewek harus banyak-banyak kasih sesuatu."

"Jadi belum balikan kalian?"

Jendral menggeleng. "Belum, cuman semalam dia udah mulai luluh sedikit."

"Waktu itu lo udah naruh surat di kolong mejanya, terus lo juga waktu masih pacaran udah kasih kalung. Hm, coba aja lo terus-terusan kasih surah ke dia dulu." ujar Oberon tak acuh. Tetapi Jendral berpikir dengan serius. "Oh, sialan! Bos lo udah benar-benar cinta banget sama Scarlett ya?" tanyanya, tak percaya.

"Tck! Gausah di tanya! Emang lo pikir gue suka bohong soal perasaan." Jendral mendengus menanggapi.

"Oh, nggak. Gue kira lo bakal nyerah gitu setelah ditolak berkali-kali."

Jendral tak menanggapinya lagi, ia berpikir serius dengan jari telunjuk mengetuk bibir bawahnya.

"Surat ya?"

Oberon menghela napasnya. "Pokoknya Ral, kasih aja dia banyak perhatian jangan desak dia mulu. Sabar aja nanti juga lama-lama luluh. Mungkin bagi lo kembali itu mudah kalau dua-duanya mau tapi gimana kalau lo lihat dari sisinya Scarlett bisa aja dia berpikir kalau balikan itu mustahil." ujarnya buat Jendral kesal.

JENDRAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang