03. Saling Kenal

59 61 15
                                    

Selamat membaca !!
Semoga suka hehe ✌

==============================

"Aresya, panggil aja Resya."

Saat sudah memberi taukan namanya, seseorang yang duduk tepat di depan Aresya seketika menegakkan kepalanya, melihat gadis yang berada di hadapannya ini.

"Ares?!" ucap pria itu terkejut.

Aresya menatap pria itu sama terkejutnya. "Hari? Kok lo disini?" tanya nya.

"Wiihh, anak baru sama pak ketos kayanya saling kenal nihh," kata Darren tiba tiba.

"Ga kenal!!" ucap mereka bersaman lagi.

"Keknya jodoh nih, ngomongnya aja samaan mulu, haha." Randi ikut bersuara, dan dengan diakhiri suara tawanya.

"Asiikk, Echa sama Harry. Jangan jangan si Harry, ya, Cha. Yang lo ceritain itu," ucap Alvin, ikut ikutan menertawai Aresya dan Harry.

"Ahayy, cerita apa niii.." balas Darren sedikit penasaran.

Aresya dan Harry hanya diam, seolah olah tak mendengar apa yang di ucapkan oleh 3 manusia yang berada di dekat mereka.

Harry kini melanjutkan makannya, ia tidak peduli lagi dengan apapun yang dibahas oleh ketiga sahabatnya itu. Saat hendak menyuapi 1 buah bakso kedalam mulutnya. Ia melihat ke arah Aresya, yang kini sedang menatap ke arah handphone.

Lalu Harry menyodorkan sendoknya ke depan wajah Aresya. Aresya bingung dengan apa yang dilakukan Harry, jadi dia hanya diam mengabaikan.

"Buka mulut lo," katanya menyuruh.

"Gamau," kata Aresya.

"Ga usah bandel deh, bunda nyuruh gue buat mastiin lo baik baik aja di sekolah," katanya beralasan, padahal sebenarnya bundanya tidak ada menyuruh itu.

Dan alasan sebenarnya ialah karna ia merasa tidak enak karna tidak sengaja menabrak Aresya tadi pagi.

"Gue bilang gamau! Ga usah maksa deh!" kata Aresya ngegas, hal itu membuat mereka kini menjadi pusat perhatian.

"Lagian itu pasti bekas mulut lo kan," lanjut Aresya menuduh.

"Gue ga sejorok itu ya setan, sampai harus ngasi lo bekas mulut gue. Lo tinggal buka mulut lo, trus makan ni bakso." Harry tetap memaksa agar Aresya memakan bakso yang ia berikan.

Seisi kantin yang melihat itu, bingung sekaligus heran. Bagaimana bisa, seorang ketua osis mereka, peduli terhadap seseorang. Biasanya ketua osis mereka itu, tidak pernah peduli teehadap siapapun. Alvin, Darren, dan Randi pun ikut bingung dengan apa yang dilakukan Harry.

"Keknya ni berdua emang ada apa apanya. Lu berdua kalau mau ngebucin jangan disini dong. Kasian nih para jomblo," ucap Darren memperhatikan Harry dan Aresya.

"Pj nya jangan lupa dong, masa jadian ga bagi bagi pj," kata Randi ikut ikutan.

"Bacot lo berdua," ucap Harry kesal.

Aresya yang malas, dilihat orang orang memilih untuk langsung membuka mulut dan melahap bakso yang diberikan Harry.

Seisi kantin pun meng-cie cie kan mereka berdua serta semakin bingung dengan hubungan yang dimiliki sang ketua osis dengan si anak baru. Saat sedang mengunyah bakso itu, pesanannya dan Alvin datang. Bertepatan pula seorang gadis cantik duduk di samping Randi.

A.C.F [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang