08. Hari yang Melelahkan

51 51 4
                                    

Selamat membaca !!
Semoga suka hehe ✌

==============================

Aresya dan Alvin kini sedang berada di meja makan bersama David dan Sarah. Mereka baru saja menyelesaikan makan malam.

Mulanya Alvin tidak ingin ikut makan bersama, ia takut akan merepotkan. Namun karna paksaan dari bunda, akhirnya Alvin menurut untuk ikut makan.

"Om, bun. Alvin ijin pulang ya, mama udah nelpon nelponin nih soalnya," ucap Alvin meminta ijin.

"Pulang naik apa Vian?" tanya bunda.

"Echa yang nganterin bund," balas Aresya dengan cepat.

"Ehh.. gaboleh sayang. Ini udah malem, bahaya." kata Bunda melarang Aresya.

"Baru juga jam segini bun, belom malem banget. Boleh yaaa, Echa janji setelah nganter Alvin, Echa langsung pulang," Aresya terus memohon.

Alasan utama ia ingin mengantarkan Alvin, karna ia sudah lama tidak mengendarai motor kesayangannya.

"Yaudah. Tapi inget ya langsung pulang! ga mampir kemana mana dulu," balas papanya memberi izin. Bunda yang mendengar itu, tentu tidak setuju.

"Kok dibolehin? Echa itu anak perempuan, bahaya kalau pergi malam malam gini," ucap bunda masih tetap tidak memberi izin.

"Gapapa, Echa kan bisa bela diri, In Syaa Allah aman."

"Bund, boleh ya. Ga lama kok," kata Aresya mencoba kembali meminta izin.

"Yaudah, bunda izinin. Tapi, langsung pulang ya." 

"Yeaayy, makasii bundaa.." Aresya yang sudah mendapatkan izin, dengan cepat melarikan diri menuju kamarnya. Ia pergi mengambil jaket serta kunci motor miliknya.

××××

Aresya dan Alvin kini sudah berada di garasi, tempat motor Aresya terletak.

"Gue yang bawa motornya!" ucap Aresya yang sudah memakai jaket serta helmnya.

Alvin yang hendak memakai helm miliknya, setelah mendengar ucapan Aresya barusan, membuat ia tidak jadi memakai helm. Ia menatap tajam Aresya.

"Mana ada cewe boncengin cowo. Yang ada cowo boncengin cewe, jadi gue yang bawa motornya," balas Alvin.

"Ada ya, banyak kali cewe boncengin cowo," balas Aresya tak mau kalah.

"Ya tetep aja, harus cowo yang bawa motornya. Udah siniin kunci motornya," ucap Alvin sambil menyodorkan tangan kanan miliknya.

Aresya yang melihat tangan Alvin terulur kearahnya. Dengan kencang ia menepuk tangan Alvin, seketika tangan Alvin itu memerah serta terasa sedikit sakit.

"Gue yang punya motor, jadi gue yang bawa!" Setelah mengucapkan kalimat itu, Aresya langsung menaiki motor miliknya. "Buruan!! Lama ihh," ucap Aresya kesal.

"Sabar setann.." Alvin sudah menaiki motor Aresya, dengan cepat Aresya menghidupkan mesin motornya lalu menjalankan motornya.

××××

A.C.F [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang