Selamat membaca !!
Semoga suka hehe ✌==============================
Jam pertama pelajaran hari ini adalah sejarah. Aresya mencoba untuk fokus terhadap materi yang diberikan, meskipun ia sama sekali tidak memahami penjelasan guru ini.
Sekitar 20 menitan lagi akan pergantian pelajaran, Bu Dewi sebagai guru sejarah SMA CASSEIOPEIA menghentikan penjelasan materinya karna bab ke-dua ini sudah selesai.
"Baik anak anak, karna materi bab ini sudah abis, dan waktu nya masih ada. Jadi simpan semua buku, dan siap kan kertas satu lembar, kita kuis."
Seluruh siswa dan siswi 10/Ipa-2 tercengang mendengarkan ucapan Bu Dewi, mereka sama sekali tidak memahami materi dan kenapa tiba tiba di adakannya kuis.
Kuis yang dimaksud hampir mirip seperti ulangan pada umumnya, hanya saja jumlah soal yang diberikan lebih sedikit, dan kuis ini biasanya diberikan dadakan.
"Buk, kok kuis dadakan si?" tanya salah satu siswi. Yang kemudian diramaikan oleh yang lainnya ikut bertanya.
"Diam dulu diam. Soalnya cuma sedikit kok, dan materi nya juga pembahasan kita hari ini. Udah ayo cepet simpen buku nya," perintah Bu Dewi pada mereka semua.
Mau, tidak mau mereka harus patuh dan pasrah.
Ada sekitar 5 buah soal yang sudah dituliskan Bu Dewi di papan tulis. Aresya dan Shafa saling pandang, dua orang yang bodoh dipelajaran sejarah ini hanya bisa pasrah.
Aresya dan teman temannya yang lain mulai mengerjakan soal.
Satu persatu mulai mengumpulkan kertas jawaban mereka, Aresya maupun Shafa masih terus berjuang mengisi jawaban.
Bel pergantian pelajaran pun berbunyi, dengan pasrah mereka mereka yang belum menyelesaikan soal itu harus segera mengumpulkan.
Sambil berjalan menuju meja guru, Aresya memperhatikan jawabnya. Sudah dapat ia pastikan nilainya kali ini tidak akan lebih dari 40.
××××
Bel masuk setelah istirahat berbunyi, siswa dan siswi yang masih berada di luar kelas langsung kembali masuk kedalam kelas masing masing.
Ardi berjalan masuk, sambil membawa kertas kertas hasil kuis sejarah tadi. Ia kemudian membagikan hasil kuis dadakan itu pada teman temannya.
Aresya yang sudah menerima kertasnya menatap nilai yang tertulis disana, Aresya mendapat nilai 35. Benar dugaannya, nilainya tidak akan lebih dari 40.
Shafa menatap lembar jawaban Aresya, ia tertawa ngakak melihat nilai Aresya. "Bwhahahaha... jelek amat nilai lo, Sya."
"Emang lo berapa?" tanya Aresya penasaran. Shafa memperlihatkan nilai yang ia dapat pada Aresya.
Aresya ikut tertawa melihat nilai Shafa, Shafa hanya mendapat nilai 40, 5 angka lebih besar daripada Aresya.
"Nilai lo juga jelek, bego. Hahaha..." balas Aresya dengan di akhiri tawanya.
"Setidaknya ya, nilai gue tuh masih lebih tinggi dari pada nilai lo," balas Shafa lagi, dengan bangga.
"Bodo amat!" balas Aresya, ia sudah tidak peduli dengan hasil nilanya yang luar biasa ini.
××××
Bel pulang sekolah kini sudah berbunyi. Alvin yang sudah membereskan seluruh bukunya, berjalan menghampiri meja Shafa dan Aresya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A.C.F [Hiatus]
Teen FictionIni kisah tentang Aresya dan kehidupannya, Aresya dengan persahabatan dan keluarganya, serta kisah tentang cara mewujudkan suatu harapan sebelum sebuah penyesalan itu datang. "Saat lo ingin mencapai sesuatu, lo harus melampaui semua batasan batasan...