Selamat membaca !!
Semoga suka hehe ✌🏻===============================
Aresya terbangun dari tidurnya, kini sudah pukul 05.35 wib. Kedua orang tua nya kini masih tertidur nyenyak, ia tidak tega untuk membangunkan orang tuanya itu.
Aresya mencoba turun dari tempat tidur dengar pergerakan sepelan mungkin, karna saat ini Bundanga sedang tertidur di dekatnya.
Saat Aresya sudah turun, Sarah yang tadi tangannya sempat tersenggol oleh Aresya, kini membuka matanya perlahan.
Dilihatnya Aresya yang sudah turun dari tempat tidur itu pun bertanya. "Mau kemana, Cha?" tanyanya.
Aresya sedikit terkejut mendengar suara Bundanya. "Ehh.. Bunda kebangun ya karna Resya?" balas Aresya merasa tidak enak pada Bundanya, padahal ia tau Bundanya tadi sedang nyenyak tertidur.
Sarah menggelengkan kepalanya dan tersenyum. "Bunda ga kebangun karna kamu kok, Bunda emang udah mau bangun. Udah jam segini soalnya," balas Sarah.
"Jadi kamu mau kemana sayang?" tanya Sarah sekali lagi.
"Resya mau ke kamar mandi Bun, mau cuci muka."
"Sini Bunda bantuin, pasti susah kalau kamu sendirian ke kamar mandi," ucap Bunda sambil bangkit dari duduknya.
Aresya dengan cepat menggeleng dan menyilangkan kedua tangannya tepat di depan dada.
"Gak usah, Bun. Resya beneran bisa sendiri kok, Resya udah kuat buat ke kamar mandi sendiri," balas Aresya dengan cepat.
Sarah tidak mendengarkan perkataan Aresya, ia tetap bangkit dari duduknya dan langsung menghampiri anak gadisnya itu. Mau tidak mau Aresya menerima pertolongan dari Bunda nya.
Setelah selesai membasuh wajahnya, Aresya merasa kini ia lebih segar dari pada kemarin kemarin. Aresya menatapa tulus pada Bunda.
"Makasih ya, Bun. Bunda selalu ada setiap Resya butuh. Resya bersyukur banget punya, Bunda."
Sarah yang mendengar ucapan Aresya itu, lantas memeluk putrinya, sambil mengelus lembut rambut panjang Aresya yang kini sedang terurai.
"Harusnya Bunda yang bilang makasih, karna kamu udah mau nerima Bunda sebagai Bunda nya kamu. Dan Bunda juga sangat bersyukur bisa punya anak kaya kamu," balas Bunda dengan tangan yang masih terus mengelus kepala Aresya.
David yang melihat istri dan anaknya kini sedang saling mengungkapkan rasa sayang satu sama lain hanya bisa tersenyum. Ia bersyukur memiliki keluarga nya ini, ia berjanji pada dirinya untuk terus menjaga kedua wanita kesayangannya itu.
×××××
Alvian menatap kosong papan tulis yang kini sedang penuh dengan coretan soal soal fisika. Pikirannya kini dipenuhi dengan Aresya, ia sangat khawatir dan takut terjadi sesuatu pada gadis itu.
Alvian yang sejak tadi melamun tidak sadar bahwa bel sudah berbunyi, Alvian yang kini masih melamun di datangi oleh Shafa.
"Vian.." panggil Shafa pelan.
Tidak ada respon apapun dari pria itu, ia masih sibuk dengan pikirannya sendiri. Shafa karna di cuekin, langsung mendudukan dirinya tepat disebelah Alvian.
Dan dengan sengajanya, Shafa menendang pelan kursi yang sedang di duduki oleh Alvian. Hal itu sontak membuat Alvian terkejut.
"Apa sih, babi. Ganggu aja lu," ucap Alvian kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
A.C.F [Hiatus]
Teen FictionIni kisah tentang Aresya dan kehidupannya, Aresya dengan persahabatan dan keluarganya, serta kisah tentang cara mewujudkan suatu harapan sebelum sebuah penyesalan itu datang. "Saat lo ingin mencapai sesuatu, lo harus melampaui semua batasan batasan...