Selamat membaca !!
Semoga suka hehe ✌==============================
Waktu sudah menunjukan pukul 19.25 wib. Bunda berjalan menaiki tangga, menuju kamar Aresya. Saat sudah sampai didepan pintu kamar Aresya, bunda membuka pintu itu perlahan, Aresya memang jarang sekali mengunci pintu kamarnya.
Bunda berjalan mendekat, menghampiri Aresya yang kini sedang membaca sebuah buku.
"Lagi baca apa, Cha?" tanya bunda.
Aresya menoleh menatap bunda, kemudian ia menutup kembali buku yang sempat ia baca itu. "Buku tentang martial arts bund," jawab Aresya.
"Buku tentang bela diri lagi ya? Kamu mau belajar bela diri sebanyak apa lagi sih, sayang?" tanya bunda sambil menghela napasnya.
Aresya hanya menatap bunda, tidak berani untuk menjawab.
"Bunda gamau kamu kenapa kenapa. Jangan berantem lagi ya," pinta bunda dengan sungguh sungguh.
Aresya mengalihkan arah pandangannya, menggelengkan kepalanya pelan sambil perlahan menunduk.
"Echa ga bisa buat ga berantem lagi, bund. Echa gabakal berhenti sebelum Echa bisa nemuin orang itu. Tapi Echa janji sama bunda, Echa ga bakal kenapa napa dan ga bakal bikin bunda khawatir, Echa akan selalu baik baik aja," jawab Aresya dengan sungguh sungguh.
Bunda memeluk Aresya, mengelus rambut panjang gadis itu yang kini tengah terurai.
"Bunda hanya takut, udah cukup buat bunda ngeliat kamu luka luka setiap hari nya. Bunda gamau lagi kamu masuk rumah sakit."
Aresya membalas pelukan bunda, ia sangat tau bahwa bunda sangat menghawatirkan dirinya. Tapi ada hal lain juga yang harus ia selesaikan, tujuan ia memperkuat diri. Alasan mengapa ia belajar berbagai bela diri.
Bunda melepaskan pelukannya dari Aresya, menatap wajah Aresya yang ada sedikit luka goresan di bagian pipinya. Bunda mengelus luka goresan itu.
"Terluka lagi? Apa masih sakit?" tanya bunda.
Aresya merasakan elusan lembut pada pipinya, ia tersenyum tipis. "Udah ga sakit kok, bund."
××××
Saat ini sudah lewat jam 11 malam, Aresya bersama Papa nya, Pak Danang, dan Pak Bayu, kini tengah asik menonton acara MMA yang tengah disiarkan di tv.
Aresya rebahan di sofa sambil memeluk bantal, sedangkan Papa nya, Pak Danang, dan Pak Bayu duduk lesehan di karpet.
Mereka fokus menonton acara MMA ini, terutama Aresya. Gadis itu terus mengamati gerakan gerakan yang digunakan para fighter.
Sudah beberapa jam berlalu, dan kini waktu sudah menunjukan pukul 01.15 wib. Aresya sudah menguap beberapa kali, matanya sudah berat dan ingin segera tidur, tapi tubuhnya terus memaksa untuk tetap bertahan melanjutkan menonton.
David melihat Aresya yang sudah sangat mengantuk, menyuruh gadis itu untuk kembali kekamar, dan tidur.
"Kalau udah ngantuk, ke kamar gih. Besok juga kan kamu sekolah," ucap David.
Aresya menganggukan kepalanya, tanpa menjawab Aresya beranjak, berjalan menuju kamar sambil menenteng bantalnya.
××××
Aresya saat ini sangat terburu buru, karna pagi tadi ia ketiduran dan hampir saja telat masuk sekolah. Untungnya gadis itu sampai tepat waktu.
Aresya berjalan seorang diri di koridor sekolah, dari jauh terlihat Harry yang keluar dari kantor guru, sambil membawa setumpuk buku tulis. Aresya hendak mengejar, namun tidak jadi karna Harry sudah menaiki tangga menuju kelasnya di lantai 2.
KAMU SEDANG MEMBACA
A.C.F [Hiatus]
Roman pour AdolescentsIni kisah tentang Aresya dan kehidupannya, Aresya dengan persahabatan dan keluarganya, serta kisah tentang cara mewujudkan suatu harapan sebelum sebuah penyesalan itu datang. "Saat lo ingin mencapai sesuatu, lo harus melampaui semua batasan batasan...