Selamat membaca !!
Semoga suka hehe ✌==============================
Sampai pulang sekolah ini, Aresya dan Alvin masih tetap berada di ruang uks. Mereka diberi izin untuk pulang, tetapi mereka memilih untuk menetap di uks sekolah.
Kini Harry membantu Aresya untuk naik ke atas motornya, begitu pula dengan Randi yang membantu Alvin.
Darren yang sedang menunggu ke-empat orang itu, tidak sengaja melihat Anya yang pulang bersama Varo. Ia mengalihkan pandangannya, mencoba untuk tidak peduli.
Motor Alvin yang tadi sudah rusak akibat tabrakan itu, sudah di bantu oleh Pak Danang dan Pak Bayu untuk segera di bawa ke bengkel.
Tadi sebelum keluar menuju parkiran, Aresya menelpon kedua orang itu. Ia meminta untuk membawa motor itu ke bengkel.
Awalnya Aresya dan Alvin ditawari untuk pulang bersama Pak Bayu. Namun mereka menolak dan memilih untuk pulang bersama teman teman yang lain.
××××
Mereka saat ini sudah sampai kembali di rumah Aresya. Bunda yang khawatir setelah mendengar kabar dari Aresya, terus menunggu gadis itu di depan pintu. Bunda sangat tidak tenang saat mengetahui bahwa Aresya dan Alvin mengalami kecelakaan.
Baru saja mereka sampai, Bunda langsung berlari menghampiri Aresya dan teman temannya. Ia menatap luka luka pada tubuh Aresya dan Alvin.
Bunda tidak lupa untuk membantu kedua orang itu masuk ke dalam.
"Kalian kenapa bisa kecelakaan gini?" Tanya Bunda dengan khawatir.Aresya dan Alvin awalnya sama sama diam, yang lain pun juga sama. Mereka semua hanya diam tanpa ada yang berani menjawab.
"Echa, jawab bunda. Kenapa bisa kecelakaan gini? Kalian bawa motornya ngebut?" Tanya Bunda sekali lagi.
"Kita gak ngebut ngebutan bun," jawab Aresya akhirnya.
"Terus kenapa?" Tanya Bunda lagi.
"Ada yang hamp--" belum selesai Alvin mengucapkan kalimatnya. Aresya sudah lebih dulu memotong ucapannya itu.
"Tadi ada hewan yang nyebrang sembarangan bun, kita awalnya ga ngeliat itu. Karna ngehindarin hewan itu, aku sama Alvin jatuh dari motor."
Bunda menghela napasnya, menatap Aresya masih dengan tatapan khawatir.
"Bunda ga perlu khawatir lagi, kita berdua ga kenapa kenapa. Hewan nya juga ga kenapa kenapa, dia langsung kabur kok tadi," ucap Aresya melanjutkan kalimatnya.
"Bener bun, hewan nya kabur kok. Ga tanggung jawab lagi," lanjut Alvin.
Dari pintu depan terdengar ada suara seorang wanita yang sepertinya sangat khawatir dengan sesuatu.
Saat sudah sampai di hadapan Aresya dan Alvin. Wanita itu langsung menjewer telinga mereka berdua. Bunda yang melihat itu hanya diam tidak mempermasalahkan hal itu.
"Aduhhh.. Tante Arumi, lepasin.. sakitt.. aduuhh," Aresya yang telinganya dijewer langsung mengaduh kesakitan.
Begitu pula dengan Alvin, mereka berdua mencoba untuk melepaskan jeweran Arumi pada telinga mereka.
"Ma.. sakit ma, jangan di jewer lagi. Ini anaknya baru jatuh dari motor nih.." ucap Alvin sambil memukul mukul pelan tangan ibunya itu.
Arumi yang merasa sudah cukup, ia melepaskan jeweran nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A.C.F [Hiatus]
Teen FictionIni kisah tentang Aresya dan kehidupannya, Aresya dengan persahabatan dan keluarganya, serta kisah tentang cara mewujudkan suatu harapan sebelum sebuah penyesalan itu datang. "Saat lo ingin mencapai sesuatu, lo harus melampaui semua batasan batasan...