05. Pulang Bareng II

59 58 21
                                    

Selamat membaca !!
Semoga suka hehe ✌

==============================

Jennifer sengaja tidak meminta supirnya datang untuk menjemput, alasannya karna ia ingin mengajak Harry pulang bersama.

Jennifer yang sudah menyukai Harry sejak lama, namun sampai saat ini Harry belum juga membalas perasaannya. Jennifer tidak pernah menyerah untuk mendapatkan Harry, meskipun ia sudah sering ditolak.

Jennifer kini sedang berjalan seorang diri menuju parkiran, tempat dimana Harry berada saat ini.

Saat ia sudah melihat dimana keberadaan Harry, ia langsung berlari menghampiri. Ia tidak sadar akan orang orang yang berada disekirat Harry, bukan hanya tidak sadar tapi juga tidak peduli.

Saat sudah didekat Harry, Jennifer langsung mengajaknya berbicara.

"Harry, anterin aku pulang ya. Supir aku ga bisa jemput soalnya, trus Grace juga ninggalin aku, dia pulang duluan bareng Clara," kata Jennifer dengan manjanya.

"Gabisa Jen, gue harus anterin Ares pulang," balas Harry beralasan.  Sebenarnya ia malas untuk mengatakan itu, tetapi tidak ada alasan yang pas untuk menolak permintaan Jennifer kali ini.

"Ares? Siapa?" tanya Jennifer bingung. Karna setau dirinya tidak ada seorang pun yang bernama Ares disekolah ini. 

"Orang yang dibelakang lo," jawab Harry dengan mata yang menatap kearah Aresya.

Jennifer dengan cepat membalikan tubuhnya, melihat seseorang yang berada dibelakang dirinya saat ini. Ia kaget dengan Ares yang dimaksud oleh Harry. Aresya yang ditatap seperti itu hanya memperlihatkan wajah tanpa ekspresinya.

"LO?! LO CEWE YANG TADI KAN, YANG NUMPAHIN MINUMAN GUE KAN?!" suara Jennifer mulai meninggi. Ia menatap kesal pada Aresya.

Aresya yang bingung dengan gadis aneh yang berada di depannya ini, hanya memperlihatkan raut wajah bingung.

"Harryyy.. masa tadi dia numpahin minuman aku, udah gitu ga minta maaf lagi," ucap Jennifer dengan nada suara manjanya serta memperlihatkan wajah cemberut.

Shafa dan ketiga laki laki yang berada disana tidak merespon dari tadi, mereka hanya memperlihatkan ekspresi jijik sekaligus geli mendengar nada suara milik Jennifer ini, bahkan Shafa rasanya ingin muntah saat ini juga.

"Gue udah minta maaf ya njing, ga usah ngarang lu," balas Aresya kesal karna perkataan Jennifer barusan. Ia baru ingat, Jennifer adalah gadis yang tadi sempat berselisih dengannya.

"Ihhh, Harry... dia kasar ngomongnya sama aku, marahin dia!" suruh Jennifer sambil menunjuk Aresya.

Aresya yang semakin kesal dengan sikap Jennifer ini, langsung menyingkirkan telunjuk milik Jennifer dengan kasar.

"Udah gue bilang tadi, ga usah, nunjuk nunjuk gue," ucap Aresya dengan penenuh penekanan pada kalimat yang ia ucapkan.

Shafa,Randi, dan Darren dibuat takjub terhadap apa yang dilakukan oleh Aresya ini. Karna sudah setahun Harry, Randi, dan Darren bersekolah disini, belum ada satu orang siswa maupun siswi yang berani melawan Jennifer. Alasannya karna mereka malas berurusan dengan Jennifer, anak dari sang pemilik sekolah.

Aresya si anak baru tapi sudah berani melawan bahkan membentak seorang Jennifer Lynelle si anak pemilik sekolah ini. Entah karna ia belum mengetahui bahwa Jennifer anak dari pemilik sekolah atau karna memang ia kelewatan berani.

"Aww, sakitt." 

Jennifer memperlihatkan wajah sedihnya, seolah olah apa yang di lakukan oleh Aresya tadi sangatlah kasar.

"Lebay lo, segitu doang udah kesakitan." 

"Udah deh Jen. Mending lo pergi sekarang, daripada diamuk sama ni bocah."

Secara tidak langsung ucapan Harry itu seperti sedang mengusir Jennifer dengan cara yang lembut.

"Aku maunya pulang sama kamu! pokoknya kamu harus anterin aku sekarang!!" kata Jennifer yang kini sudah kembali menatap Harry.

Inilah yang sangat tidak Harry sukai dari Jennifer. Gadis ini pemaksa, semua yang ia inginkan harus terkabul, serta ada banyak hal lainnya yang membuat ia tidak menyukai Jennifer.

Aresya yang semakin kesal mendengar suara alay nan menjijikan milik Jennifer, memilih untuk berjalan mendekati Harry. Iaalu menarik tangan cowo itu untuk lebih mendekat ke arah motor. Tanpa izin  Aresya langsung naik ke atas motor milik Harry.

"Mau anterin gue pulang kan? Yauda ayo. Ga usah ladenin tu cewe, males gue kelamaan disini."

Harry yang bingung, langsung patuh terhadap perkataan Aresya. Ia langsung menaiki motor miliknya dan tidak lupa memakai helm. Shafa, Darren, Randi, dan Alvin yang melihat itu seketika melakukan hal yang sama, memakai helm serta naik ke atas motor.

Dengan cepat Harry melajukan motornya meninggalkan lingkungan sekolah, motor milik Randi dan Darren pun mengikuti dari belakang.

Jennifer dibuat melongo oleh ke-6  orang itu, bisa bisanya mereka pergi meninggalkan Jennifer Lynelle.

Beberapa murid yang tidak jauh dari tempat itu, berusaha untuk menahan tawa mereka karna menyaksikan apa yang barusan terjadi. Tidak mungkin mereka tertawa terang terangan di depan Jennifer. Jika mereka berani, sudah dipastikan besoknya mereka akan dipanggil ke ruangan kepala sekolah atau ruangan bk.

==============================

Terimakasii sudah membaca Semoga suka ya hehe 😊

A.C.F [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang