4 ~ Sabar

1K 194 143
                                    

Jika dibandingkan sekalipun aku bukan apa-apa
Dia jelas lebih berhak atas kamu lebih dariku
Tidak masalah mungkin aku harus bersabar lagi
Harus menguatkan diri agar tak sakit hati

~ Shandy

Berulang kali aku hari ini meyakinkan papa dan berusaha mendapatkan izin darinya untuk menerima Samuel di rumah, kemarin mama menemui ku dan mengatakan jika mama akan mengurus bisnis atau semacamnya di luar kota dan menitipkan Samuel padaku, tentu dengan senang hati aku menerima karna Samuel itu adikku sudah lama kami berpisah jadi ini adalah kesempatan yang diberikan Tuhan padaku untuk menjaga Samuel.

" Pa... Boleh ya kan Samuel adik Shandy, adik Shandy berarti anak papa juga kan ? " Kataku memohon

" Emang papa bilang ngga boleh ? Papa kasih izin Shan tapi kamu bicarain ini sama Fenly, Shan meski sejak kecil kamu tinggal di rumah itu tapi tetap saja itu rumah Fenly, papa akan ikut apa yang menjadi keputusan Fenly "

" Pa Fenly pasti setuju, Sam itu satu fakultas sama Fen, bahkan satu kelas mereka udah saling kenal jadi pasti Fen setuju lah "

" Kamu udah tanya ke anaknya belum ? Shan jangan buat keputusan papa yang kasih izin Sam buat tinggal di rumah kita jadi penyebab utama papa menyakiti perasaan Fenly ya ! Udah cukup papa siksa dia dulu, papa mau menebus semuanya "

" Papa kaya ngga tahu Fen aja, udah Shandy jamin Fenly pasti setuju sama keputusan Shandy buat bawa Sam tinggal di rumah kita "

Akhirnya papa mengangguk meski aku masih bisa melihat raut wajah ragu papa, ya semenjak papa keluar dari penjara, papa jadi sayang sekali pada Fenly, hal itu jelas membuat ku senang. Fenly benar papa sudah berubah sekarang, kita bisa hidup bersama dan aku yakin akan jauh lebih menyenangkan lagi jika Samuel ada bersama kami.

Sore itu juga aku membantu Sam untuk mengemasi barang-barangnya dan memindahkannya ke rumah ku, dia tampak senang dengan hal ini, ia melihat sekeliling kamarnya dan terseyum puas. Kamar yang didominasi warna hitam dan putih dan terdapat beberapa pajangan berupa kata-kata motivasi di dinding menjadi kamar yang disukai Samuel.

" Bang serius ini gue boleh tinggal sama Lo di sini ? " Tanya Samuel yang masih sibuk memperhatikan kamarnya

" Serius lah Sam, Lo bisa beres-beres terus istirahat, kalau ada apa-apa Lo bisa bilang gue ya ! Gue kan Abang Lo "

" Makasih ya bang " kata Samuel sambil memeluk tubuhku erat

Aku mengangguk dalam pelukan Samuel, semoga aku bisa membuat Samuel bahagia, pasti selama ini dia banyak mengalami kesulitan dengan mama, terlebih mama bisa dibilang baru merintis bisnis jadi Samuel pasti tidak bisa mendapat apa yang dia inginkan. Semoga dengan adanya Sam bersamaku di sini aku bisa membuat adikku itu bahagia.

🍒

~ author

Rasanya kepala Fenly hampir pecah saja memikirkan nada-nada yang sesuai untuk menyelesaikan cover lagu yang menjadi tugas kuliahnya, padahal ia sudah banyak diskusi dengan Fiki yang kebetulan menjadi teman duetnya untuk tugas ini, tapi baik Fiki maupun Fenly sudah sama-sama menyerah.

Fiki meraih gelas jus miliknya, dan sedikit melirik catatan yang ada dihadapannya juga Fenly yang tengah mengotak-atik gitar kesayangannya untuk menemukan nada baru yang sesuai. Tatapan Fiki beralih pada deretan gelas di meja mereka, ya mereka masing-masing hampir menghabiskan tiga gelas minuman tapi tak juga berhasil menyelesaikan tugas itu.

" Tok... Tok... Tok apakah isi kepalanya ada ? Kenapa tidak bisa berfikir ? " Kata Fiki sambil mengetuk kepalanya sendiri

" Fik lanjut besok aja lah ya, udah mentok gue "

T I T I K || Un1tyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang