11 ~ Takut

1K 202 153
                                    

Ini untuk kesekian kali kau buat ku takut
Aku tahu kamu pria kuat dan hebat
Jadi ku mohon bangun sekarang !


~ author

Wijaya meletakkan Fenly di kasur miliknya dengan hati-hati kemudian memberikan selimut pada Fenly, Wijaya mengusap pipi Fenly dan menepuk pipi Fenly pelan berharap jika Fenly akan membuka matanya tapi sepertinya usaha Wijaya sia-sia. Wijaya dengan cepat menghubungi seseorang yang pernah ia percaya.

" Farhan... Ke rumah saya sekarang ! Saya butuh bantuan kamu, saya mau kamu secepatnya sampai di sini " titah Wijaya yang tanpa menunggu jawaban dari Farhan langsung memutus panggilan.

" Fenly bertahan nak ! Kita ke rumah sakit ya ! Papa tahu kamu anak yang kuat jadi kamu ngga akan ninggalin papa kan ? Fenly... Tetap bernafas nak papa mohon "

" Pa.... " Panggil Shandy lirih sejujurnya ia juga takut melihat keadaan Fenly seperti itu
Wijaya menoleh kearah Shandy dan langsung menampar wajah Shandy keras. Shandy tidak melawan hal ini pantas ia dapatkan karna sudah membuat Fenly celaka.

" Dulu mati-matian kamu bela Fenly dari papa, kamu selalu lindungi Fenly apapun yang papa lakukan, kamu pernah sanggat marah bahkan ancam papa saat papa sakiti Fenly tapi sekarang apa ? Kamu mau bunuh adik kamu iya ? Selalu emosi tidak pernah memberikan kesempatan Fenly menjelaskan kesalahannya, pantas kamu menyebut diri kamu kakak ? Kakak macam apa kamu Shan ? " Marah Wijaya

" Maafin Shandy pa ! " Kata Shandy lirih

" Bisa-bisanya kamu suruh adik kamu tidur di luar tanpa kamu berikan selimut sampai dia kedinginan seperti itu ? "

" Shandy kecewa pa, Fen ikut balap liar sampe ketangkep polisi ! Bahkan kata Sam Fenly sering ikut balap liar "

" Shandy kamu dan Sam sama saja ! Bodoh... Dari pagi sampai sore Fenly ada di kampus untuk kuliah sore sampe malam dia ada di Fen Coffie, malam ia habiskan untuk belajar, adik kamu bahkan ngga punya waktu untuk bersantai dan kamu bilang dia balap liar ? Semudah itu kamu percaya ? Suruh Sam berhenti buat masalah sama Fenly ! Minta dia fokus kuliah kalau sampe dia dicutikan lagi papa yang malu "

Farhan yang sudah datang kecewa dengan sikap Shandy, jika saja tidak ada Wijaya pasti saat ini Farhan sudah memukuli Shandy, tapi kali ini sebaiknya Farhan fokus pada Fenly.

" Farhan kamu sudah datang ? Antar kami ke dokter Ricky ! " Pinta Wijaya

" Baik tuan "

Wijaya langsung meraih tubuh Fenly dan mengangkat tubuh Fenly ke gendongannya kemudian membawa Fenly menuju mobil Farhan.

" Kalau Fen sampai kenapa-napa ! Gue ngga peduli Lo bos gue atau bukan ! Abis Lo sama gue Shan... Gue penasaran kalau Gilang tahu ini, dia pasti bunuh Lo " kata Farhan sebelum ia menyusul langkah Wijaya

Setelah menempuh perjalanan beberapa menit mereka sampai di rumah sakit dan kini sedang menunggu Ricky selesai memeriksa keadaan Fenly. Dari balik pintu kaca mereka bisa melihat para medis yang memberikan masker oksigen pada Fenly dan entah alat apa lagi untuk menunjang keselamatan Fenly. Tak lama Ricky keluar dari ruangan.

" Bagaimana keadaan anak saya ? Dia baik-baik saja kan ? " Tanya Wijaya

" Sejauh ini kondisi Fenly sudah cukup stabil tapi memang dia belum sadar, saya memasang bedsite monitor untuk memantau perkembangan Fenly karna tadi nafas dan nadi Fenly sanggat lemah, setelah ini Fenly akan kami pindahkan ke ruang perawatan " jawab Ricky

Wijaya yang tampak kelelahan sedikit merasa lega, ia duduk kembali di kursi tunggu mencoba mengistirahtkan dirinya.

" Tuan.. sebaiknya tuan Wijaya pulang dan beristirahat di rumah lebih dahulu ! Saya akan menjaga Fenly dan melaporkan keadaan Fenly pada tuan " kata Farhan tak tega melihat wajah kelelahan Wijaya

T I T I K || Un1tyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang