37 ~ Dia adalah Shandy

1.2K 198 277
                                    

Bagaimanapun dia adalah Shandy
Pria menyebalkan dan bandel setengah mati
Dia bukan anak penurut apalagi penakut
Dia adalah Shandy sudah tidak ada definisi lagi

~ author

Sudah satu Minggu lebih Shandy masih belum juga menunjukkan tanda akan bangun dari tidurnya. Selama itu pula Fenly tidak bosan untuk datang berkunjung, mengganti bunga yang sudah layu dengan bunga yang baru, bercerita tentang apa yang ia lalui setiap hari sampai sekedar melamun sambil menatap kakaknya yang masih belum juga bangun.

Fenly melirik jam tangan miliknya yang melingkar di pergelangan tangannya. Tepat tengah malam dan Fenly masih saja terjaga disanping Shandy. Ia berjaga sendirian karena Gilang harus menyelesaikan pekerjaannya yang sudah cukup terbengkalai, sedangkan Fajri ia minta untuk beristirahat karena sudah seharian menunggu Shandy.

" Kak... Kapan kakak mau bangun ? Fenly kangen banget sama kakak... Bangun yuk kak, kita pulang, kakak tidur di rumah aja "

" Kak... Tadi pagi Fen ketemu sama papa di depan kampus, papa suruh Fen jauh-jauh dari kakak ! Papa bilang, kak Shan kaya gini karena Fen, kakak luka karena ada dideket Fen... Bener ya kak ? Kak Fen mohon kakak bangun ! Karna kalau kakak diem aja, Fen bakal mikir kalau kakak kaya gini emang karena kakak deket sama Fen. Kalau aja Aji ngga pernah kenal sama Fen, pasti kak Sam ngga akan berusaha sakiti Aji, jadi kakak ngga akan ada disini "

" Tadi Tante Sintia juga ada disana sama papa kak... Tante Sintia cantik ya kak, dulu Fen ngerasa seneng banget di Deket Tante Sintia, Fen kaya ada didekat mama Fen. Tapi... Kayanya Tante Sintia juga ngga suka sama Fen, tadi Tante Sintia marahin Fen, dia tampar Fen... Katanya kakak kaya gini karena kenal sama Fen, maafin Fen ya kak ! "

" Fen bisa aja pergi tinggalin kakak, tapi Fen ngga mau. Fen mau disini aja sama kakak, sama bang Lang sama Aji dan sama temen-temen yang lain. Kak jangan bikin Fen ngerasa bersalah dan pergi ! Bangun dan bilang sama Fen kalau semua ini bukan salah Fen ! "

Fenly melirik kotak yang tadi ia bawa dan ia letakkan di atas meja, ia meraih kotak itu dan mengeluarkan isinya.

" Hari ini harusnya Kaka seneng karena kakak bertambah usia, diorama buatan Fen udah jadi lho kak, ini buat kakak... Fen mau lanjutin diorama ini lagi, jadi kakak bangun ya ! Kita buat rangkaian kisah yang akan jadi diorama yang lain "

" Selamat ulang tahun kak Shandy, super Hero favoritnya Fenly... Semoga panjang umur dan sehat selalu, tetep jadi kak Shandy yang Fen kenal ya, sayang kakak banyak-banyak "

Fenly meletakkan kembali diorama yang tadi berada ditangannya kemudian meraih tangan Shandy dan menciumnya. Fenly menggenggam tangan Shandy erat kemudian mulai tertidur karena sejak tadi dia sudah mengantuk.

🍒

~ author

Menjelang subuh, Shandy membuka matanya. Ia menatap sekelilingnya yang didominasi warna putih. Ia mencoba menyesuaikan diri dengan lingkungannya, setelah merasa jauh lebih baik ia melebarkan pandangannya. ia merasakan tangannya yang terbebas dari infus terasa berat, ia menoleh dan mendapati Fenly duduk disampingnya, Fenly tertidur dengan menggenggam tangan Shandy. Perlahan Shandy melepas genggaman tangan Fenly takut jika adiknya terbangun.

Shandy kembali menatap Fenly yang masih tertidur pulas, senyum Shandy mengembang melihat betapa lucunya wajah Fenly saat ia sedang tidur.

" Kalau tidur duduk gitu besok pas bangun pasti leher Fenly sakit, kasian. Fenly harus jagain kakak terus ya... Maaf ya udah buat Fen khawatir " kata Shandy sambil mengusap rambut adiknya pelan.

Shandy melepas infus yang terpasang pada tangannya, ia merasa sudah tidak membutuhkan infus lagi. Dia sudah bangun jadi dia merasa sudah sembuh. Ia mengangkat sedikit piama rumah sakit yang ia kenakan.

T I T I K || Un1tyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang