20 ~ Kesempatan

1K 190 47
                                    

Selalu ada kesempatan
Bagi mereka yang ingin berusaha
Dan aku akan mendapat kesempatan itu


~ author

Fenly kali ini sudah selesai menyelesaikan terapinya dan saat ini ia sedang sibuk bermain handphone miliknya karna kebetulan Nada sedang ke toilet dan Gilang yang masih berbincang dengan Ricky. Kini seorang pria tersenyum manis dan mendekati Fenly.

" Hai Fen apa kabar ? Lama ya ngga ketemu ? Lo kapan nih mulai ngampus ? " Tanya pria itu ramah

" Maaf, Lo siapa ya ? Kita kenal ? "

" Lo lupain gue Fen ? Serius Lo ? Gue temen Lo Fen "

" Maaf gue emang kehilangan sebagian ingatan gue, jadi kayanya gue juga ngga inget Lo siapa, kita temen ya ? "

" Kita temen dekat Fen, gue Raka temen satu fakultas Lo juga, ngomong-ngomong Lo sendirian aja ? Ngga dianter ? Sama kakak Lo ? "

" Iya gue sama Nada tadi tapi dia lagi di toilet, terus ada juga bang Gilang tapi masih ngobrol sama bang Ricky "

Pria tadi mengangguk paham dan kembali menatap Fenly

" Mau gue ajak jalan ngga ? Daripada Lo nunggu sendirinya di sini kan ? "

Fenly mengangguk senang, pria yang mengaku nama Raka tadi berjalan sambil mendorong kursi roda milik Fenly menjauh dari rumah sakit untuk berjalan-jalan. Dari kejauhan Shandy masih memperhatikan Fenly yang saat ini pergi dengan seorang pria, secara diam-diam Shandy mengikuti Fenly dan pria tadi.

Sementara itu Fenly masih menikmati jalan-jalannya dengan Raka, tapi Fenly mulai merasa tidak tenang saat mereka makin jauh dari rumah sakit. Fenly mencoba menepuk tangan Raka yang saat ini mendorong kursi rodanya.

" Raka... Kayanya kita terlalu jauh deh dari rumah sakit. Kita balik aja yuk ! Gue ngga enak kalau di cariin sama bang Lang " kata Fenly

" Oh iya ya... Kita kayanya terlalu jauh deh, gue juga udah capek jalan terus "

Baiklah kali ini Fenly mulai curiga dengan Raka, lagipula Gilang tidak pernah bercerita pada Fenly jika dia punya teman dengan nama Raka.

" Gue bantu Lo pulang ya Fen... Pulang ke neraka " kata Raka yang langsung mendorong kursi roda milik Fenly ke jalan raya yang jalannya menurun.

" Hati-hati di jalan Fenly " kata Raka yang kini meninggalkan tempat tadi

" KAK SHANDY !!! " entah sadar atau tidak saat kursi roda miliknya melaju cepat menuruni jalan Fenly meneriakkan nama Shandy.

Shandy yang melihat itu seketika berlari sekencang yang ia bisa untuk mengejar kursi roda milik Fenly. Shandy sedikit kesulitan mengimbangi laju kursi roda milik Fenly tapi saat melihat wajah panik Fenly, Shandy mempercepat lagi larinya. Sampai akhirnya ia berhasil berada di depan kursi roda milik Fenly. Shandy menahan laju kursi roda Fenly hingga ia terjatuh karena tertabrak kursi roda.

" Fen... Fen ngga papa kan ? Fen ngga ada luka kan ? " Tanya Shandy setelah ia bisa bangun dan kini mendekati Fenly yang tampak masih terkejut

" Gue... Gue... " Fenly masih terkejut, tubuhnya bergetar dan kini menatap siku Shandy yang terluka

" Lo luka... " Kata Fenly sambil mencoba memeriksa siku Shandy

" Ngga papa... Cuma luka kecil kok. Tapi Fen ngga papa kan ? Fen ada yang luka ngga ? " Tanya Shandy lagi

Fenly terseyum tipis, ya dia hanya terkejut tapi dia baik-baik saja. Ia kembali menatap Shandy yang kini menggenggam tangan Fenly kuat. Kenapa dia bisa menyebut nama Shandy tadi ? Ia tak sadar entah kenapa saat ia dalam bahaya tadi hanya nama itu yang muncul di kepalanya.

T I T I K || Un1tyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang