18 ~ Garis lengkung

1K 191 67
                                    

Aku menyukai lengkungan indah itu
Jangan sembunyikan lagi, jangan pudarkan lagi
Aku senang memandanginya
Sebuah garis lengkung yang melukis senyum

~ author

Kabar Fenly yang sudah sadar cepat sekali menyebar, semua teman Fenly datang untuk menjenguk Fenly, saat ini mereka tengah asik memperhatikan Fenly yang berlatih menggenggam karna otot tangannya belum terlalu kuat. Gilang tak pernah berhenti memberi semangat pada Fenly saat ia berlatih, Gilang tahu Fenly pasti bisa pulih seperti dulu lagi.

" Latihan hari ini cukup, Lo keren banget, udah mulai banyak kemajuan sejauh ini, kalau besok tangan Lo udah kuat kita coba lanjut ke kaki ya Fen " kata Ricky sambil mengemasi peralatannya

Fenly hanya bisa mengangguk sambil tersenyum seolah mengatakan terimakasih pada Ricky.

" Masih lemes banget buat dipake ngomong ? Ngga papa kok, pelan-pelan aja dan ngga usah takut buat ngomong kalau Lo ngerasa sakit Lo bisa langsung bilang, oke " kata Ricky lagi sekali lagi Fenly tersenyum manis

Ricky berpamitan untuk memeriksa pasien lain, kini teman-teman Fenly mulai mendekat kearah Fenly yang duduk di tempat tidur miliknya.

" Fen Lo tahu ngga sih, kampus sepi banget ngga ada Lo... Gue males di kelas gara-gara ada Samuel dan Lo ngga ada... Gue seneng liat Lo sadar lagi Fen " kata Fiki

Fenly sedikit melirik kearah Gilang, ya memang Gilang belum mengatakan pada teman-teman Fenly jika Fenly kehilangan sebagian memorinya termasuk memori bersama teman-temannya. Gilang tersenyum kearah Fenly dan kini merangkul bahu Fenly.

" Gue lanjutin ya cerita tentang Lo, semalem Lo baru gue kasih tau soal Ricky dan gue kan ? Sekarang kita lanjutin ya, ini Fiki. Dia temen Lo sejak SMA, kalian sering habisin waktu bareng, kalian sama-sama suka musik bahkan kalian sekarang satu fakultas di fakultas musik dia juga temen satu kelas Lo "

" Yang disamping Fiki namanya Fajri, dia temen Lo sejak SMA juga, dia satu kampus sama Lo tapi beda fakultas, Lo pernah berantem sama dia tapi sekarang kalian malah makin dekat, sebelahnya ada Zweitson, dia temen Deket Lo sejak SMA, kalian tuh udah kaya Abang sama Adek, dia juga pernah kasih Lo lukisan dia, pokonya Lo berdua sedeket itu lah, yang rambut kribo itu Farhan, abangnya Fajri dia pernah jahat sama Lo tapi sekarang udah tobat dan jadi sayang sama Lo kaya sayang ke adeknya sendiri dan yang itu Nada... Dia pacar Lo "

" Kenapa harus dikenalin lagi bang ? " Tanya Zweitson

" Fenly ngga ingat apapun tentang kita, jadi gue cuma mau bantu dia buat inget lagi. Lo semua juga bantu ya ! Tapi gue mohon jangan paksa dia ! Dan bantu dia inget yang baik-baik aja dulu " jelas Gilang yang membuat semua orang sedikit terkejut tapi juga memahami keadaan Fenly saat ini

" Ada satu orang lagi yang harus Lo tahu " kata Gilang yang menarik perhatian Fenly

" Namanya Shandy... Dia punya wajah yang hampir mirip sama Lo, dia jail, pecicilan dan nyebelin tapi anehnya Lo sayang banget sama dia, ngga peduli dia kasar ke Lo sampe mukul Lo sekalipun Lo akan tetap sayang sama dia... Dia... Dia... Sayang sama Lo, dia selalu coba lindungi Lo dan dia rela luka buat Lo... Dia kakak Lo " ada nada tak rela dalam ucapan Gilang saat memuji Shandy karna meski baik Shandy yang membuat Fenly seperti ini.

" Fen... Gue kangen sama suara Lo ! Kalau Lo mau ngomong apa yang bakal Lo sebut pertama kali ? " Kata Fiki ya pertanyaan Fiki memang terkadang aneh dan sanggat tidak penting.

Fenly menginggat kata Ricky, ia tidak boleh takut dan ragu untuk berbicara, lagipula ia ingin berlatih berbicara juga kan.

" Bang... Lang " kata Fenly yang menarik perhatian semua orang

T I T I K || Un1tyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang