41 ~ Tujuan

1K 191 199
                                    

Ini adalah tujuan perjalanan kita
Entah kalah atau menang
Akhir bahagia atau duka
Tergantung dari sudut pandang siapa kita melihat


~ author

Fajri mendekap Tumbler pemberian Farhan saat ia mendengar suara letupan pistol pertama, ia berharap Farhan baik-baik saja saat ini. hingga ia mendengar suara letupan pistol kedua Fajri langsung menyalakan lampu dan mencari keberadaan Farhan. Fajri berhenti melangkah saat ia melihat Farhan terseyum manis kearah dirinya dengan Samuel yang saat ini bersimpuh di lantai dengan luka memar akibat bertarung dengan Farhan.

" Bang Han...  Lo ngga papa kan ? " Tanya Fajri

" Gue baik-baik aja Ji... Udah gue bilang kan, nih orang penjahat baru masih amatiran " ledek Farhan sambil terkekeh

Farhan meminta Fajri untuk mendekat, kearah Farhan dan Samuel yang ternyata saat ini tubuhnya terikat tali.

" Terus sekarang apa bang ? " Tanya Fajri bingung

" Lo yang lanjutin Ji ! Gue harus bantu Shandy... Gue percaya sama Lo, jangan bikin dia mati dengan mudah... Kalau bisa bikin dia memohon untuk di bunuh " kata Farhan sambil menepuk bahu Fajri dan pergi untuk membantu Shandy dan Fenly.

Fajri menatap Samuel yang saat ini tampak ketakutan, padahal Fajri tidak melakukan apapun padanya.

" Ji... Biarin gue bebas ! Gue janji ngga akan jahat lagi... Gue ngga akan ganggu Lo sama Fenly lagi, kasih gue kesempatan Ji "

" Kenapa gue harus kasih Lo kesempatan ? Kita kenal juga engga, hidup gue ngga ada Lo juga baik-baik aja. Dunia udah ngga butuh orang kaya Lo Sam "

" Ampuni gue Ji gue mohon "

Wajah datar Fajri berubah jadi terseyum manis pada Samuel. Jujur ia tidak ingin menjadi pembunuh tapi menginggat bagaimana dia membuat Fenly terluka selama ini membuat Fajri yakin jika akan lebih baik jika Samuel pergi.

Fajri mengeluarkan tumbler yang tadi diberikan oleh Farhan dan mengeluarkan bongkahan es yang ternyata memang tajam. Fajri menggoreskan es tadi pada lengan Samuel dan sedikit menusuk paha Samuel.

" AJI !!! sakit Ji !  Berhenti ! " Kata Samuel memohon

" Gitu ? Oke " kata Fajri sambil memasukkan lagi es tadi ke dalam Tumbler kini Fajri hanya diam sambil menatap Samuel yang kesakitan.

" Ji tolong gue Ji ! Sakit... Aji.. sakit.. banget ! Ji bunuh gue Ji ! Gue ngga bisa disiksa gini ! Lebih baik Lo bunuh gue "

" Diiihhh ngga mau "

" Gue mohon Ji bunuh gue ! Jangan kaya gini Ji "

" Sebenernya gue suka liat Lo kaya gini, tapi gue juga harus pergi buat bantu bang Shan jadi oke gue turuti mau Lo " kata Fajri yang kini melaksanakan tugas terakhir yang diberikan Farhan

Fajri menusuk tubuh Samuel dengan bongkahan es tadi dan langsung membuang es tadi ke kamar mandi agar lebih mudah mencair. Setelahnya Fajri meningalkan Samuel di tempatnya untuk menyusul Farhan membatu Shandy dan Fenly.

🍒

~ author

Sementara Fajri dan Farhan yang mengurus Samuel, Fenly dan Shandy sudah tiba di lokasi markas Wijaya. Dengan hati-hati mereka memasuki gedung tua yang sepertinya lama ditinggalkan. Sahandy menggenggam tangan Fenly erat dan terus memposisikan dirinya didepan Fenly.

" Fenly... Akhirnya kamu datang, dan seperti yang saya duga kamu tidak sendirian, dari sekian banyak orang kenapa kamu harus membawa anak saya ha ? " Kata Wijaya yang kini berdiri di depan mereka

T I T I K || Un1tyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang