22 ~ Sisi Lain Fenly

1K 187 160
                                    

Aku bisa menjadi kuat setiap saat
Aku bisa tersenyum sepanjang waktu
Cukup sedikit kebohongan untuk selau terlihat baik-baik saja

~ author

Sebelum masuk kedalam kelas Fenly menyempatkan dirinya pergi ke klinik untuk meminta obat asam lambung karena nyeri pada perutnya tak kunjung hilang, dokter di klinik sudah menyarankan pada Fenly untuk istirahat di klinik dulu tapi Fenly menolak, ia tak ingin ketinggalan mata kuliah lagi.

Selama perkuliahan berlangsung Fenly terus meremas perutnya yang terasa sangat nyeri, padahal ia sudah meminum obat asam lambung dari klinik tapi sepertinya obat itu tak membantu apapun.

" Fen... Lo ngga papa ? Lo pucet banget lho " kata Fiki yang sadar jika Fenly sedang sakit

" Ngga papa Fik, asam lambung gue kambuh "

Fiki yang tidak tahu apa-apa hanya mengangguk karna Gilang memang pernah berkata pada Fiki jika setelah Fenly dipaksa minum alkohol dia jadi punya masalah pada lambung yang membuat Fenly jadi sering mengeluh nyeri perut.

" Fen Lo yakin ngga mau ke klinik aja ? Kayanya Lo kesakitan gitu, atau gue bilang ke bang Shan atau bang Lang ? "

" Jangan Fik ! Bang Lang hari ini ada pertemuan penting sama klien, kalau kak Shan dia lagi minta maaf ke kak Nindy jadi jangan bilang mereka ya ! Gue ngga papa kok serius ini udah mendingan sakitnya "

" Oke... Tapi kalau ada apa-apa langsung bilang gue ya ! "

Fenly mengangguk paham dan kini melanjutkan memperhatikan dosen yang sedang memberikan kuliah hari ini. Sebenarnya Fiki merasa khawatir pada Fenly ia jadi tidak fokus pada mata kuliah dan lebih fokus pada Fenly yang tampak menahan rasa sakit.

🍒

~ Shandy

Aku memantapkan hatiku saat tiba disebuah rumah yang dulu rasanya sering ku sambangi, aku sudah siap jika nanti akan dimaki atau nanti diusir atau bahkan ditampar sekalipun. Ku ketuk pintu rumah itu pelan dan kini menunggu pintu terbuka. Tak lama pintu rumah itu terbuka dan menampilkan seorang wanita dengan balutan baju sederhana tapi ia masih sanggat cantik dimataku.

" Hai... Aku ganggu ya ? Maksudnya aku boleh minta waktu kamu bentar ngga ? " Tanya ku gugup

" Ummm duduk dulu ! Mau minum apa ? "

" Ngga usah Nin...aku kesini mau ngomong masalah waktu itu, Nin... Aku nyesel ! Aku tahu aku salah maafin aku ya Nin please ! Aku sayang sama kamu dan aku bingung kalau ngga ada kamu, aku tahu mungkin kamu ngga akan bisa percaya aku gitu aja... Aku yakin kamu marah banget sama aku...dan untuk maafin aku kayanya kamu juga... "

" Aku maafin kamu Shan " potong Nindy yang kini tersenyum kearah ku

" Hah... Kok udah ? Ehhhh maksudnya kok gampang banget dimaafinnya ? "

" Kamu maunya dipersulit ? Hahaha... Tadi Fenly hubungi aku, dia bilang kakak kesayangannya mau ke sini minta maaf, terus Fenly minta sama aku untuk maafin kamu, katanya kakaknya itu sayang banget ya sama aku... " Ledek Nindy sambil tersenyum

" Ya ampun Fenly... Tapi aku seneng kamu mau maafin aku, ini boleh peluk ngga sih ? "

" Emang biasanya kamu minta izin dulu ? "

" Engga sih " kata ku yang kini langsung memeluk tubuhnya erat

" Nindy... Aku capek jadi kuat terus aku capek pura-pura semua baik, mungkin saat ini aku bisa ketawa, bahagia sama kamu tapi setelah aku pulang aku pasti kepikiran sama Fenly, aku bingung gimana cara lindungi Fenly dari mama, papa sama Samuel yang berusaha bikin Fen celaka. Aku takut mereka pisahin aku sama Fenly lagi Nin... Kenapa harus Fenly sih ? Kenapa ngga aku aja "

T I T I K || Un1tyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang