36 ~ Kakak

1.1K 193 211
                                    

Jika terus menjadi obat
Kapan hati sendiri sehat 


~ author

Fenly memasuki sebuah ruangan yang didominasi warna putih dengan bau khas etanol itu sambil tersenyum tipis. Ia meletakkan gitar miliknya disamping kursi yang ia gunakan duduk saat ini. Ia meraih tangan seseorang yang masih berbaring dengan serangkaian alat penunjang kehidupan itu kemudian mencium tangan orang itu.

" Fen pulang kak, tadi Fen ujian praktik... Ada kak Samuel juga waktu ujian, dosen bilang penampilan Fen bagus... Coba tadi kakak liat, kak ngga capek tidur terus ? Fen aja capek liat kakak tidur di sini, Fen mau kok gantiin kakak " kata Fenly sambil terus menggenggam tangan Shandy

Fenly memainkan rambut panjang milik Shandy sambil terus menatap mata Shandy yang masih tertutup rapat. Fenly memeluk tubuh Shandy cukup lama.

" Kak... Adek boleh ya nangis dipelukan kakak ? Adek kangen sama kakak " kata Fenly yang kini tak bisa menahan laju air matanya lagi

Setelah puas menangis, Fenly meraih gitar miliknya dan memainkan gitar tadi, ia menyanyikan lagu yang tadi ia bawakan waktu ujian praktik. Sesekali ia melempar senyum pada Shandy seolah saat ini Shandy tengah menyaksikan penampilan Fenly.

" Kakak cepet bangun ya ! Nanti kita nyanyi lagu ini bareng...kak... Kenapa banyak orang yang bilang Fen ganteng ? Mereka pasti belum ketemu sama kak Shandy, kalau udah ketemu pasi mereka bakal lebih suka kakak daripada Fenly, Kakak kan lebih ganteng dari Fenly "

" Kak Shan... Kapan kakak mau bangun ? Fenly beneran kangen sama kakak.... Kak Shan ! Kakak emang ngga kangen sama Fen ? Kak ayo bangun ! Kasian Aji dia terus-terusan salahin dirinya, dia pikir kalau kakak kaya gini gara-gara Aji "

" Ini untuk kali pertama kak Shandy ngga asik ! Untuk kali pertama kakak cuek ke Fen ! Kak, bentak Fenly, pukul Fenly tapi jangan diem aja kaya gini. Fenly sayang kakak " kata Fenly sambil mencium tangan Shandy lagi

" Fen... Fenly makan dulu gih dikantin ! Temenin Aji ! Fen belum makan kan ? Shandy biar bang Lang yang jagain "

Fenly mengangguk pelan kemudian pergi keluar ruangan dan berjalan pelan menuju kantin. Sampai sana ia memperhatikan Fajri yang hanya diam sambil mengaduk makanan yang ia pesan. Fenly menghampiri Fajri dan menepuk bahunya benerapa kali.

" Dimakan jangan cuma di aduk ! Gue ngga mau Lo sakit ! Liat satu orang yang gue sayang sakit aja gue ngga kuat apalagi dua Ji, gue ngga bakal sanggup "

Fajri menatap Fenly yang saat ini duduk disampingnya

" Lo sayang sama gue ? Padahal yang bikin bang Shan sakit gue " kata Fajri sambil tertunduk

" Ngga ada Abang yang ngga sayang sama adeknya Ji ! Kak Shan kaya gitu bukan karena Lo, gue akan lakuin hal yang sama kaya apa yang dilakuin kak Shan kalau ada yang mau jahat sama Lo "

" Lo anggep gue Adek Lo Fen ? "

" Sejak pertama kali Lo Dateng ke rumah sejak itu juga Lo udah jadi Adek gue Ji, udah ya jangan salahin diri Lo sendiri lagi ! Kak Shandy pasti sedih kalau Lo kaya gini " kata Fenly sambil merangkul Fajri

Fajri tidak menyangka jika Fenly bisa sedewasa ini, ia memang terlihat manja jika didepan Gilang apalagi Shandy tapi saat ini saat sedang bersama dengan dirinya Fenly benar-benar memposisikan dirinya sebagai kakak.

🍒

~ Fajri

Aku dan Fenly berjalan beriringan menuju ruang perawatan bang Shandy, setalah mendengar ucapan Fenly di kantin, perasaan ku jauh lebih baik. Bang Han jujur Fajri kangen sama bang Han, Fajri cuma mau bang Han memperlakukan Fajri seperti bang Lang, bang Shan sama Fenly ke Aji.

T I T I K || Un1tyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang