30 ~ Bertahan

1K 187 182
                                    

Apapun yang kamu alami saat ini
Seperti apapun yang akan terjadi
Ku mohon jangan pernah pergi !
Bertahanlah sekali lagi !

~ author

Demi memudahkan untuk menemukan Fenly mereka dibagi menjadi empat tim, mereka sudah mulai membongkar makam baru yang ada di sana, Shandy yang saat ini bersama dengan Ricky mulai lemas, ia merasakan khawatir yang sulit ia kontrol, tangannya sedari tadi bergetar dan nafas Shandy juga mulai tidak teratur tapi ia terus mencoba menggali sebuah makam bersama dengan Ricky dan yang lain.

Cukup lama mereka menggali hingga kini cangkul yang Ricky gunakan menghantam sebuah peti, dengan cepat mereka memanggil semua tim untuk berkumpul dan membantu mengeluarkan peti dari dalam makam, beberapa sisanya diminta untuk merapikan lagi makam yang lain.

Dengan hati-hati mereka mengeluarkan peti itu dari dalam makam, secara cepat mereka membuka peti itu dan benar saja peti itu berisi Fenly didalamnya, Fenly masih dalam keadaan terikat pada tangan dan kakinya. Ricky memerintahkan beberapa orang untuk mengeluarkan Fenly, ia memanggil tim medis yang sudah ia siapkan lengkap dengan ambulance untuk datang ke lokasi Fenly ditemukan.

Ricky cukup khawatir saat melihat bibir Fenly yang berwarna biru, Ricky  membuka ikatan pada tangan dan kaki Fenly, ia menepuk dan sedikit memberikan cubitan pada Fenly tapi tak ada respon yang Fenly berikan, Ricky langsung memeriksa nadi dan nafas Fenly, terlihat Ricky menggeleng sekilas, dengan cepat ia merobek baju yang Fenly kenakan dan langsung memompa jantung Fenly.

Tim medis yang ada di sana membantu Ricky memberikan bantuan nafas pada Fenly, Ricky terus mencoba membuat jantung Fenly kembali berdetak, ia tidak berhenti memompa jantung Fenly.

" Siapkan AED sekarang " teriak Ricky di sela tindakannya

Beberapa medis menyiapkan AED (automated external defibrilator, semacam alat kejut jantung darurat yang bisa dibawa kemana-mana) mereka langsung memasang alat itu pada Fenly dan mulai melakukan kejut listrik pada Fenly. Mereka terus mencoba melakukan pertolongan pada Fenly.

Setalah Fenly dilakukan kejut listrik, Ricky kembali memompa jantung Fenly karena belum juga berdetak secara spontan. Beberapa medis hanya bisa menatap Fenly pasrah, mereka tahu jika kemungkinan keberhasilan bantuan hidup dasar seperti ini tidaklah besar, sebagian besar orang yang melakukan bantuan hidup dasar tetap kehilangan pasiennya.

Salah satu perawat mencoba memeriksa nadi dan nafas Fenly disela Ricky menghentikan tindakannya. Perawat tadi menggeleng pelan tanda ia belum menemukan nadi maupun nafas Fenly. Kini tatapan putus asa jelas tergambar dari beberapa medis yang ada di sana, mereka sudah menyerah dengan keadaan Fenly.

" Dokter... Apa kita sudah bisa mencatat waktu kematian pasien ? " Tanya salah satu perawat yang membuat semua orang terkejut

Ricky mengepalkan tangannya kuat, tapi beberapa saat setelahnya ia mengangguk diiringi air matanya yang deras mengalir ini untuk kali pertama dia menangis karena gagal, ia sudah banyak melihat kematian sebelumnya tapi ini sanggat menyakitkan.

" RICK ! ADEK GUE KENAPA ? DIA SELAMAT KAN ? " teriak Shandy sambil mengguncang tubuh Ricky

" Maafin gue Shan... Maafin gue " kata Ricky sambil menagis

" Jangan minta maaf ! Lo dokter Rick ! Bawa dia balik gue mohon "

Ricky menggeleng harus berapa kali ia menjelaskan bahwa ia hanya dokter, dan dokter juga hanya manusia biasa dia bukan Tuhan.

Shandy langsung mendekap tubuh Fenly yang kini sudah dingin, Shandy menangis sejadi-jadinya sambil memeluk tubuh Fenly.

" Maafin gue Ji ! Tapi mungkin gue bakal habisi Abang Lo " kata Gilang kesal pada Fajri

T I T I K || Un1tyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang