34 ~ Senandung untuk kamu

1.1K 199 199
                                    

Dengarkan senandungku meski tak merdu
Bukan obat tapi ku harap melegakan
Harapku kembalilah seperti dahulu
Karna kesembuhanmu adalah
Apa yang tengah ku usahakan


~ author

Sudah bertambah hari dan sikap Fenly masih saja sama, ia tidak ingin berinteraksi dengan siapapun, bahkan Shandy ataupun Gilang. Fenly seperti menemukan dunianya sendiri dalam sepi. Tapi Ricky mengatakan jika keadaan mental Fenly sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Fenly juga kembali melanjutkan kuliahnya dengan sistem daring karena ia memang ia belum siap bertemu siapapun.

Kini seseorang masuk ke kamar Fenly, ia tahu pasti Fenly tak akan menanggapi apapun yang ia ucapkan tapi ia tetap ingin bercerita pada Fenly akan apa yang terjadi padanya hari ini. Pria itu duduk disamping Fenly dan sedikit tersenyum pada Fenly, meski tak mendapat balasan dari Fenly.

" Fen... Tahu ngga hari ini tuh gue dapet pujian karena maket gue ! Padahal gue cuma buat rumah biasa Fen... Rumah yang lebih mirip kontrakan sederhana, emang sih maket yang gue buat bukan yang dapet nilai paling tinggi, tapi maket ini jadi maket yang dosen gue suka karena maknanya. Sebuah rumah sederhana dengan satu dapur, satu ruang tamu, satu kamar mandi dan satu kamar tidur, bener-bener sederhana Fen "

" Tapi Lo bisa bayangin ngga sih Fen, seberapa indah kehidupan di rumah itu. Keluarga yang saling memiliki, mereka berbagi tempat tidur, tahu arti kesabaran dan saling menguatkan. Terlihat sederhana dan rapuh tapi ternyata sanggat kuat. Sebuah rumah sederhana yang gue namain Fenly... Lo bukan gedung pendidikan yang pasti si dituju, bukan gedung pemerintahan yang disanjung bukan juga gedung perusahaan yang diidamkan tapi Lo tuh rumah, tempat melepas lelah dan tempat untuk pulang "

" Berantem yuk Fen ! Gue bakal ngalah deh, gue cuma pengen mukul Lo sekali aja ! Abis itu Lo pukulin gue deh sepuas yang Lo mau gue ngga bakal bales, siapa tahu kalau kita berantem Lo bakal sehat lagi "

" FEN !!! gue... Kangen sama Lo " kata Fajri yang kini tertunduk

Kini Fajri kembali menegakkan kepalanya saat ia merasakan ada yang mengacak rambutnya. Fajri menoleh pada Fenly yang kini menghentikan tangannya yang mengacak rambut Fajri.

" Bodo amat Fen ! Susah banget ya bilang Ji Lo keren gue bangga lho "

Fajri diam sejenak kemudian menoleh pada Fenly, baiklah Fajri menyerah ia meletakan maket miliknya di meja Fenly dan tanpa berpamitan Fajri keluar dari kamar Fenly begitu saja.

🍒

~ Shandy

Akhir-akhir ini aku jarang menemui Fenly, aku lebih banyak menghabiskan waktuku di Kantor, terkadang Gilang yang memberitahu bagaimana keadaan Fenly saat ini, sedih ia belum juga bisa menerima orang lain tapi aku senang setidaknya aku tahu keadaan Fenly sudah jauh lebih baik sekarang.

Sepulang kerja aku melihat Gilang yang baru keluar dari kamar Fenly dengan raut wajah sedih, bisa ku pastikan pasti Fenly masih enggan untuk berbincang dengan Gilang. Ku lempar jas yang tadi ku kenakan dan kini mendekati Gilang yang masih saja berdiri di depan pintu kamar Fenly.

" Lang... Fenly masih ngga mau ngomong ya ? "

" Ummmmm gitu deh... Gue kangen Fenly yang dulu Shan ! Ngga yang diem aja gini "

" Sabar Lang... Kita pasti bisa bikin Fenly balik kaya dulu lagi, yaudah gue liat Fenly dulu ya "

Aku mengetuk kamar Fenly sebentar kemudian masuk ke dalam kamarnya, ia masih sama bersandar pada bantal dan menatap kearah tembok, ya Tuhan sampai kapan begini terus ? Sudah cukup lama aku melihat Fenly seperti ini, sudah aku tak sanggup melihat dia menderita lagi.

T I T I K || Un1tyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang