42 ~ Selesai (end)

1.4K 228 393
                                    

Semua telah usai
Cukup sampai disini saja duka juga lara
Semoga ini akan berlangsung selamanya


~ author

Fenly memeluk tubuh Shandy sambil terisak, dengan cepat Shandy membalas pelukan Fenly sambil meneteskan air matanya juga. Sore itu adalah sore paling pedih dalam kehidupan Shandy, ia mengeratkan pelukannya pada Fenly untuk meredam rasa sakit yang ia rasakan.

Perlahan tubuh pria yang mereka sayangi harus tertimbun oleh tanah, Fenly menyembunyikan wajahnya pada dada bidang Shandy. Mencoba untuk kuat dan mengobati rasa sakit yang Shandy rasakan.

" Kaaaakkk... " Kata Fenly masih sambil terisak

Farhan, yang sedari tadi merangkul Fajri mendekati Shandy dan mengusap punggung Shandy.

" Shan balik yuk ! Fenly masih harus dirawat di rumah sakit, dia belum pulih... Liat tuh dia masih pucet gitu, kasian " kata Farhan

Shandy sedikit menatap Fenly yang saat ini berada dalam pelukannya, Farhan benar Fenly terlihat sanggat pucat dan lemah karena sudah terlalu lama berdiri menyaksikan acara pemakaman sore ini. Shandy menghapus air mata Fenly dan mengusap wajah adiknya itu lembut.

" Kita ke rumah sakit lagi ya, Adek kayanya udah kecapean banget " kata Shandy sambil kembali memeluk Fenly

" Tapi kak... " Bantah Fenly

" Adek masih sakit lho, kita ke rumah sakit dulu ya besok kalau Adek udah sembuh kita ke sini lagi kakak temenin "

" Iya kak... "

Setelah itu Shandy menuntun Fenly ke mobil untuk kembali ke rumah sakit karena memang keadaan Fenly belum begitu baik. Lokasi pemakaman cukup jauh dari rumah sakit sehingga mereka harus menempuh perjalanan sekitar tiga puluh menit hingga tiba di rumah sakit.

Setibanya mereka di rumah sakit, Fenly menghentikan langkahnya di depan sebuah ruangan dan menatap pintu itu, Fenly menghentikan langkah Shandy yang ingin segera mengantar Fenly ke ruangan perawatannya.

" Kak... Ke sini sebentar ya " pinta Fenly

" Adek ngga capek ? Adek butuh istirahat lho "

" Ngga papa kok kak, Adek baik-baik aja... Ke sini bentar ya kak "

Shandy mengangguk dan membantu Fenly menuju ruangan tersebut, saat Fenly masuk seseorang yang dirawat di sana langsung menatap Fenly yang datang bersama teman-temamnya yang lain. Pria itu tersenyum dan kini merentangkan tangannya, Fenly berlari kecil menuju pria itu dan memeluk tubuhnya.

" Bang Lang ngga papa kan ? Maaf Fen perginya lama, tadi papa sama kak Sam baru selesai di makamin... Bang Lang baik-baik aja kan ? " Tanya Fenly dalam pelukan Gilang

" Kenapa nih dateng-dateng manja gini hemmm ? Ngga biasanya Lo manja sama gue Fen "

" Gue beruntung banget punya Lo bang, makasih ya udah selalu jagain gue sama Aji, makasih juga udah mau bertahan buat kita semua "

" Anggap aja gue emang sesayang itu sama Lo, sama Aji. Lo berdua tuh udah gue anggep Adek kandung gue jadi pasti gue bakal lindungi Lo berdua terus. Ngomong-omong Lo ngga mau peluk gue Ji ? " Tanya Gilang

Fajri terseyum dan kini berlari menuju Gilang, Fajri ikut memeluk Gilang erat. Fajri dan Fenly bersyukur sekali Tuhan masih baik menyelamatkan nyawa Gilang. Shandy tersenyum manis, meski kehilangan papanya ia bersyukur masih memiliki Fenly dan teman-temannya dalam kehidupannya.

" Fen bukanya Lo masih sakit ya... Lo balik ke ruangan Lo sana ! Lo butuh istirahat kan ? " Kata Gilang sambil melirik Fenly yang saat ini masih memeluk tubuhnya, tapi yang membuat Gilang bingung adalah Fenly sedari tadi diam.

T I T I K || Un1tyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang