25 ~ Kebetulan

1K 179 70
                                    

Hanya kebetulan atau memang rencana Tuhan
Kami dipertemukan dengan keadaan berseberangan
Kami didekatkan karena takdir yang dikehendaki
Beginilah cara Tuhan memainkan roda kehidupan


~ author

Fenly yang merasa bosan di ruangan perawatan kini mencoba berjalan menyusuri koridor rumah sakit, kebetulan hari ini Shandy dan Gilang tengah sibuk di kantor, jadi Fenly hanya sendirian. Fenly berjalan dengan bantuan tongkat miliknya, ia bebas pergi kemanapun karena memang ia tidak terpasang infus, terlalu banyak asupan cairan akan membuat kerja ginjal Fenly tidak baik itu sebabnya Fenly tidak terpasang infus.

Sebenarnya Nada bisa saja menemani Fenly tapi Fenly melarang karena Nada juga pasti kelelahan karena mengurus Fen Coffie sendiri jadi Fenly meminta Nada untuk fokus pada Fen Coffie dan juga istirahat. Ingatan Fenly memang belum sepenuhnya kembali tapi setiap hari selalu ada bayangan yang ia lihat dan hampir semua membentuk rangkaian peristiwa, ia yakin ia bisa menginggat kembali nantinya.

Langkah kaki Fenly terhenti saat melihat seorang wanita paruh baya yang tampak menangis di kursi taman rumah sakit, Fenly dengan hati-hati mendekati wanita itu yang masih asik dengan kesedihannya.

" Permisi Tante... Tante kenapa nangis ? " Tanya Fenly hati-hati

" Kamu siapa ? Kenapa ada di sini ? " Jawab wanita tadi yang kini malah kembali bertanya

" Saya Fenly, saya pasien di rumah sakit ini, tapi tadi bosen di kamar terus mau jalan-jalan aja ! Kalau tante ? "

" Saya Nia... Anak saya dulu di rawat di sini, tapi sayang dia tidak berhasil diselamatkan, dia meninggalkan saya ! Padahal hanya dia satu-satunya harya yang saya punya "

" Anak Tante pasti sekarang udah bahagia di Surga, dia juga pasti bangga punya ibu yang hebat seperti Tante Nia "

" Makasih ya Fenly, oh ya kamu sakit apa ? Dan kenapa sendiri orangtua kamu ngga nemenin kamu ? "

" Gagal ginjal Tante... Orangtua Fen udah lama meninggal, sekarang Fen cuma tinggal sama Abang sama kakak "

" Maafin Tante ya, Tante ngga tahu... Andai anak Tante masih hidup dia pasti sebesar kamu saat ini, dia juga akan sebaik kamu, tapi sayang dia ngga sekuat kamu Fen... Dia menyerah dengan penyakit yang sama dengan kamu. Gagal ginjal membuat kami harus berpisah... Padahal saya bisa saja mendonorkan ginjal saya untuk dia... Tapi dia menolak ! Dia terlalu mencintai ibunya "

" Tante Nia jangan sedih ! Nanti anak Tante di surga juga ikut sedih... Awalnya Fenly juga sedih kehilangan papa sama mama. Tapi setelah Fen pikir lagi masih ada Abang dan kakak yang sayang sama Fen... Jadi Fen harus tetep kuat buat mereka "

" Tante seneng bisa kenal Fenly... Apa kita bisa sering ketemu ? Kamu beneran bikin Tante inget anak Tante yang udah ngga ada dia beneran mirip sama Fenly "

" Bisa... Fen juga seneng ketemu dan kenal sama Tante, Fenly ngerasa punya mama lagi "

Nia mengusap pelan puncak kepala Fenly dengan sayang, dari tatapan Nia, Fenly tahu jika Nia tulus pada Fenly. Kini tepukan pelan pada bahu Fenly membuat Fenly sedikit terkejut dan menoleh ke belakang.

" Disini Lo, gue kira ilang kemana, seneng bener sih Fen bikin orang panik " kata Fajri yang kini duduk di samping Fenly

" Maaf Ji... Tadi gue bosen di kamar jadi gue jalan-jalan "

" Iya tapi lain kali ngomong dong ! Chat kek, kirim surat kek, kirim daun lontar kek, terserah lah yang penting bilang ! Oh ya ini siapa Fen ? "

" Iya Ji maaf, ini Tante Nia... Tante kenalin ini Fajri temen Fenly ! "

T I T I K || Un1tyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang