SOY : Part 35 (Caden Orlando)

9 3 0
                                    

Samuel Bryan Jamond

Samuel...

Samuel...

Caden masih berkutat di depan meja. Tangannya menekan keras kepala pena, mengetuknya berkali kali di atas coretan yang tak lagi berbentuk. Pikiran fokusnya sedang melayang, yakni pada satu nama yang ia lingkari di atas kertas itu.

Samuel Bryan Jamond

Jadi, mereka memberikannya nama itu?

Nama yang harusnya Caden lah yang memberikan. Bukan mereka, tapi Caden.

Usia anak itu tahun ini menginjak tiga belas tahun, dan sekalipun Caden belum pernah bertemu dengannya.

Kemudian menatap ke arah komputer, tatapan Caden kembali fokus di layar terang itu. Dan tertera di sana kejadian tiga tahun lalu tentang ledakan kecil yang berakibat fatal. Hingga mengakibatkan kebakaran salah satu ladang anggur milik Jamond yang tak terelakkan. Apinya meluas dengan cepat karena suhu panas. Saat itu musim panas dan angin kencang membakar lebih dari dua ratus hektar ladang.

Berita yang tertera harusnya terlihat biasa. Kejadian itu tak terduga yang meluas disebabkan oleh alam. Tetapi, ternyata ada kesalahan di sana, seperti yang Emma katakan bahwa sang cucu Jamond si pelaku sebenarnya. Dan dari informasi yang Emma dapatkan, Samuel yang melakukannya karena muak dengan perintah kakeknya—Damien.

Dasar Pemberontak! Seutas senyum tipis terpeta di wajah Caden.

Samuel ... ternyata mirip dengan nya.

Bunyi getaran menyentak Caden. Ia raih gawai di sampingnya, lalu melihat sebaris pesan dari nomor seorang yang membuatnya muak. Seorang yang sejak sebulan lalu ingin ia temui, tapi orang itu mengelak dan membohonginya. Jadi untuk apa orang itu memanggilnya datang kemari?

William : Aku belum bisa menemuimu

Satu baris pesan dari William. Caden berdecih membacanya.

William, rupanya tengah menguji kesabaran.

Caden : Kau sudah kembali ke Vallebourgh. Mau menghindar?

Membalasnya cepat, dan tak butuh waktu lama pesan dari Willian kembali datang.

William : Aku sudah kembali. Tapi belum ada waktu tepat untuk bertemu denganmu.

Caden : Aku tidak tertarik bertemu denganmu, tapi pertemukan aku dengan Samuel Bryan Jamond.

Tak ada balasan untuk beberapa detik.

Caden menunggu dengan gusar, dan kegusarannya memuncak saat ia tak lagi menunggu pesan itu. Caden menekan tombol panggilan karena tak lagi sabar. Namun William si pengecut itu tidak mengangkatnya. Caden kembali menghubungi dan hasilnya tetap sama.

"Brengsek kau William! Brengsek!" umpat Caden melemparkan gawainya ke dinding. Bunyi hempasan keras dan benda terjatuh terdengar, gawainya tak lagi berbentuk, ia mendesis tak suka. Caden memejamkan mata dan mengusap wajahnya yang diliputi api kemarahan.

Sial! Sial! Sial!!! umpatnya berkali kali.

Ck, William pikir ia tidak bisa menemui Samuel?

Lihat saja, Caden sendiri yang akan mencarinya.

***

Roda empat itu telah berhenti. Di tempat yang sama dengan posisi seperti sebelumnya. Lokasi tersembunyi inilah yang tepat bagi Caden memulai pencarian, di mana ia mengawasi mansion megah demi melihat sosok yang dicari.

Ya, tempat ini.

Satu satunya penghubung yang Caden punya untuk mencari sosok remaja bernama Samuel Bryan Jamond. Ia harus bertemu dengan anak itu. Harus!

Summer On You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang