DcA 4

1.2K 146 5
                                    

"Emm pelan pelan Ten" Racau Doyoung.
"Iya ini udah ahh perlahan" Balas Ten.

"Ahh disitu iya... ahh"

"Disini? Okelah ahh.."

Brakkk

Suara pintu terbuka karena didobrak.

"KALIAN NGAPAIN??" Teriak Jaehyun lantang. Ia sangat panik ketika melewati kamar sang anak dan mendengar desahan.

Pikirannya seketika menjurus pada hal yang tidak tidak.

'Apakah Doie sedang di... Aku harus melindungi kesucian Doie!' Batin Jaehyun berapi api.

"Aaaahhhhhh Ten Sakit!!!" Teriak Doyoung.




































Doyoung berteriak kencang karena tangannya tertusuk jarum.
Jarum tersebut digunakan Ten untuk mengambil serpihan kayu yang menancap di kuku dalam Doyoung.

Doyoung menahan sakit ketika jarum tersebut berusaha menariknya keluar. Rasa sakitnya di lampiaskan dengan mencengkeram lengan Ten.

Lengan Ten yang malang....

"Sakitt hu hu hiks hiks" tangis doyoung. Buru buru Ten menarik jarum tersebut keluar dan tak lupa menutup luka tersebut setelah serpihan kayunya sudah berhasil diambil.

Ia beri alkohol agar luka bebas dari kuman. Dan tak lupa ia menutup luka tersebut dengan handsaplast bergambar kelinci.

"Doyie, Maafkan aku" ucap Ten

Jaehyun segera memeluk Doyoung erat. Setelah tangisan Doyoung berhenti. Ia usap air mata yang tersisa.

"Doyie sakit gara-gara om tau! Aku kaget tadi, jadi jarumnya menusuk"
Bela Ten jujur.

"Maaf Om kira kalian...." jawab Jaehyun meringis serta menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Kita ena ena maksud om?" Potong Ten telak. Membuat Jaehyun terdiam.

"Emm, itu masih sakit Doie?" Alih alih menjawab pertanyaan Ten. Jaehyun lebih memilih mengalihkan pembicaraan.

"Udah mendingan ayah"

"Beneran? Kalo masih sakit kita bawa ke klinik..."

'Protektif banget nih dasar Om Jaehyun' Batin Ten.

"Doyi maaf ya aku kaget tadi..." minta maaf Ten, jujur ia tidak sengaja tadi.

"Iya Tennie.."


To Be Continue....

Doie Cinta AyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang