DcA 54

683 74 16
                                    

Setelah selesai sarapan kini Jaehyun sedang menikmati kopinya dengan biskuitnya sambil menscroll berita di tabletnya.

Sedangkan Doyoung membaca buku sambil meminum susu madu.

"Ayah aku mau nanya..." seru Doyoung

"Hmm apa Doie?" Jawab Jaehyun dan menurunkan tabletnya.

"Kalau seks, Penis kan nantinya masuk lubang pantat kan?" Tanya Doyoung.

Mata Jaehyun langsung membola tak siap dengan pertanyaan itu.

"I-iya " Jawab Jaehyun sambil mengusap tengkuknya.

"Tapi kan lubangku kecil Yah. Punya Ayah kan besar... "

"...Apakah bisa masuk nantinya?"

"Dimasukin jariku aja gak bisa, kan sempit yah" Lanjut Doyoung

What?
Aku harus jawab gimana
Ya Tuhan...

Jaehyun berpikir keras.

"Itu... kan nanti pakai pelicin masuknya"

"Pelicin seperti apa?" Tanya Doyoung

"Nanti itu melicinkan jadi bisa masuk"

Doyoung berpikir seperti apa itu pelicin. Lagi pula ia bisa mencarinya di internet nanti.

"Walaupun lubangnya kecil dan diberi pelicin apa tidak sakit Yah?" Tanya Doyoung lagi

" sebenarnya sakit sih..." jawab Jaehyun ragu ragu

"Tapi nanti enak kok..."

"Kalau gitu nanti aku cari pacarnya yang penisnya gak besar aja lah... Gak kaya punya Ayah. Itu kebesaran, nanti kalau seks pasti aku kesakitan" ujar Doyoung menyimpulkan.

CRAKKK
Apa?

Jaehyun sudah tertolak bahkan sebelum ia mulai mengungkapkannya perasaannya.

Hanya karena miliknya yang besar itu?

Sungguh ironis sekali nasibmu Jae...

Mood Jaehyun langsung turun drastis.
Ia seperti kehilangan semangatnya untuk menjalani hari ini.

Doie Cinta AyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang