DcA 11

1K 120 30
                                    

Perasaan Jaehyun tidak dapat dideskripsikan. Ia kecewa, marah, frustasi dan sakit hati.

Perlahan butiran air mata mulai keluar dari kedua bola matanya.

Tapi Jaehyun sadar ia harus menerima kenyataan ini.

Ia usap air mata yang keluar dengan tangannya secara kasar.

Takdir...

Kenapa kau begitu kejam?

Melihat Jaehyun yang mulai dapat menenangkan dirinya, Daniel melanjutkan perkataannya.

Mungkin kata-kata ini akan sangat menyakitkan bagi Jaehyun, tapi akan lebih baik jika Jaehyun mengetahuinya juga.

"Sebenarnya, maksud utama saya ke sini bukan hanya itu Om"

Ada lagi

Ya Tuhan

Aku gak kuat..

Perlahan mata mata jaehyun mulai menatap kembali wajah Daniel dan Doyoung.

"Saya ke sini berniat baik untuk melamar Anak Om untuk segera menjadi Istri saya"

Lamar?

"Selama saya hidup, saya tidak akan memberi restu saya kepada kamu"
Jawab Jaehyun beusaha tegas.

"Tapi Om, Pernikahan harus segera dilaksanakan"

Kenapa ngotot?

Nggak paham apa?

"Kamu saya tolak, Doie masuk kamar sekarang!" Jaehyun berujar marah. Seumur-umur baru kali ini Jaehyun membentak Doyoung.

"Tapi Ayah..." Doyoung berusaha memohon.

"MASUK SE-KA-RANG!" teriak Jaehyun menegaskan.

"Saya harap Om, bersikap bijak, karena ini semata-mata bukan demi kami saya. Tapi ini juga demi cucu om yang sedang bertahan hidup"
Lanjut Daniel

Wait

Cucu

Jangan bilang?

"Benar Om, Doyoung Hamil"

Jderr

Seperti ada kilat yang menyambar dirinya di pagi ini. Hati yang serasa diremas seperti direnggut secara paksa.

Pandangannya mulai berkunang-kunang. Terlihat bintang-bintang mulai muncul dipandangannya.

Jaehyun bangkit dari kursinya secara lunglai dan berjalan menuju kamarnya.

"Ayyah mauu tiidur dddulu"
Pamitnya

Jaehyun berusaha berjalan. Langkah kakinya terasa berat.

Setiap langkah kaki terulang memori-memori dirinya dan Doyoung.

"Doie Cinta Ayah"

"Ayah ayo main!"

"Sayang Ayah"

Jaehyun dapat melihat dengan jelas senyum Doienya. Terlihat begitu manis dan bahagia.

Mungkin ini sudah cukup....

Pusing mulai dirasakan Jaehyun, Air mata tak dapat dibendung. Akhirnya pada langkah yang ke sekian, Ia terjatuh.

Saat terjatuh Jaehyun berkata dalam hati..

Doie...

Ayah memang sudah tua..

Ayah tidak keren dan ceroboh...

Ayah mungkin bukan ayah yang baik..

Tapi ingatlah Doie ayah akan selalu menyayangimu...

Di kehidupan ini maupun nanti...

Kaulah yang Ayah cintai..

Selamat tinggal...

Bersamaan dengan itu kepala Jaehyun membentur ujung meja. Dan menggelapkan pandangannya.

"AYAHH!!!"

Doie Cinta AyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang