DcA 58

653 65 0
                                    

"Ahh ahhh ahhh eghhh eghh"

Doyoung mendengar suara pelan erangan kesakitan berasal dari ruangan kerja Jaehyun.

Segera saja ia membuka pintu dan melihat Jaehyun sedang menonton sesuatu di laptop.

Posisi Jaehyun sekarang duduk di kusi dengan meja menutupi bagian bawahny. Jika terlihat dari depan maka bagian bawah Jaehyun yang besar itu tidak kelihatan.

"Ayah nonton film perang ya?"

"Perang apa yah?"

Jaehyun yang hampir cum melepaskan kocokannya dan memajukan kursinya sehingga miliknya tertutup dengan meja sepenuhnya. Segeralah ia tekan tombol mute agar suaranya hilang.

"Enggak Doie"

Sungguh Jaehyun tak tahan ia ingin segera cum. Ia merasakan penisnya mulai berkedut dan sesuatu bergerak ingin keluar perlahan.

Jangan keluar sekarang..
Kumohon..

Jaehyun berusaha menahan. Karena kalau ia keuar sekarang ia tidak bisa menikmati pelepasannya.

Sabar little Jae..

"Trus Ayah nonton apa?"

"Ini Ayah nonton pembunuhan...
Ya film pembunuhannn"

"Oh"

Doyoung tak tertarik. Jika tadi ayahnya nonton film perang dunia maka ia akan ikut menontonnya.

"Aku juga mau pinjam laptop ayah lagi"

"JANGAN!"

Jaehyun berusaha sekuat tenaga menahan spermanya. Penisnya sungguh terasa sakit dan berkedut.

"Maksudnya ini ayyah sedaang buat kerja.."

Ndut.. ndut..

"Doie, ada es krin cornetto di kulkas..
Tadi.. Ayahh bellii "

Jaehyun berusaha mengalihkan topik pembicaraan.

Penisnya mulai protes dan mengeluarkan cairan percum. 

Sabar ya.. little jae..

"Es krim?"

Secepat kilat Doyoung pergi kedapur.

Melihat itu segeralah Jaehyun mengidupkan kembali suara Laptopnya dan memundurkan kursinya.

Ia kocok lagi penisnya hingga.

"Ahhh ahhh ahh ohhhh oooohhhh ohh yeahh yeahhh "

Crottt Crott Crottt Crottt crottttttttt

Tembakan sperma memuncat sampai Dadanya. Sebanyak 9 tembakan keluar dari penis besarnya.

"Ah ah ah"

Jaehyun ngos ngosan menetralkan nafasnya pasca ejakulasi.

Doie Cinta AyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang