DcA 43

746 71 1
                                    

"Dadah Tennie" Pamit Doyoung

"Daaa" balas Ten balik.

Doyoung menghabiskan banyak waktu di Apartemennya hingga tak terasa sampai sore hari.

Banyak yang mereka berdua lakukan entah itu nonton film, main kartu hingga tidur siang.

Ten sangat senang karena itu. Wajar saja Doyoung merupakan sahabat baiknya yang paling dekat dengannya.

Ten masuk kamar Johnny untuk meminta uang. Tapi, ia tidak menemukan Daddy nya itu.

Ini Aneh

Jangan jangan!!

Benar saja ketika Ten mengecek di kamar mandi dapur, ternyata Johnny masih ada di disana.

Keadaaan Johnny bisa dikatakan sangat mengenaskan.

Terjebak di kamar mandi karena malu untuk keluar dan tidak adanya handuk untuk mengeringkan tubuhnya.

Kamar mandi dapur memang disediakan hanya untuk buang air. Jadi kamar mandi itu tidak mempunyai air panas. Dan karena itu terpaksa Johnny mandi dengan air dingin.

Terlebih juga ia tidak membawa pakaian, jadi tidak mungkin untuknya keluar.

Johnny hanya bisa berharap Doyoung untuk pulang saat ia menunggu di kamar mandi.

Jam demi jam berlalu hingga saat ini.

Tubuh Johnny yang telanjang menjadi kedinginan karenanya. Ia hanya bisa meringkuk di pojok kamar mandi sambil memeluk lututnya.

Ten yang melihat itu langsung mengambil handuk di kamar.

"Dddoiiee suuudahh puullang?" Bicara Johnny terbata bata.

Jujur tubuhnya yang telanjang menjadi kedinginan dan menggigil.

"Sudah Daddy" balas Ten serta melilitkan Handuk untuk menutupi tubuh telanjang Johnny.

Ia tuntun Daddynya itu ke kamarnya untuk segera memakai baju. Kemudian Johnny memakai baju paling tebal dan segera berbaring di kasurnya serta memakai selimut hangat.

Ten yang peka langsung membuatkan Daddynya itu sup hangat serta memberikan obat penurun panas.

"Cepat sembuh Dad" ucap Ten pelan seraya mencium dahi Johnny yang terdapat bye bye fevernya.



Chapter selanjutnya akan kembali ke moment jaedo ya...

Doie Cinta AyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang