DcA 76

684 73 1
                                    

Dengan gelisah dan raut wajah khawatir, Doyoung menunggu Jaehyun pulang. Pacar barunya itu tadi pagi pergi, dan sampai  jam 11 malam belum juga pulang.

Padahal Doyoung sudah memasak untuk dinner pertama mereka sebagai seorang kekasih.

Kini makanan yang telah ia siapkan sudah mendingin.

Ting tong....

"Ayah pulang..."

Doyoung langsung berlari masuk ke kamarnya. Ia marah pada Jaehyun.

Jaehyun tidak mengerti, tapi saat ia ke dapur dan melihat banyak makanan kesukaanya, Ia langsung paham.

Ia telah membuat Doyoung khawatir.
Hanya untuk sebuah barang.

Jaehyun menunduk sedih.

'Dasar otak mesum!'  Umpatnya dalam hati.

Jaehyun merasa bersalah karena terlalu mementingkan nafsunya. Seharusnya ia berusaha membuat Doyoung sadar akan cintanya yang tulus.

Walaupun makanan itu sudah dingin, Jaehyun tetap memakannya.

'Enak sekali...'  

Setelah selesai Jaehyun menuju kamar Doyoung. Ia lalu memeluk Doyoung yang sedang tidur membelakanginya.

"Maafkan Ayah..."

Mendengar itu, Doyoung membuka matanya.

"Ayah habis dari mana?"

"Ayah habis.. emm cari kondom?"

"Jadi Ayah mengganggap aku hanya untuk seks? Ayah benar benar cinta aku kan?" Tanya Doyoung emosi.

"Maafkan Ayah... Ayah tadi terlalu semangat saat kamu bilang kita pacaran...:

" Ayah juga sangat senang saat kamu mengajak melakukan seks. Maaf kalau Ayah terlalu bersemangat, hingga malah membuatmu khawatir..."

" Tapi percayalah Ayah sangat mencintaimu.. "

Jaehyun mengecup singkat bibir Doyoung.

Doie Cinta AyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang