DcA 79

677 73 6
                                    

Nikmat...

Itulah yang dirasakan Jaehyun. Jaehyun terbangun ketika merasakan niplenya itu dihisap. Hisapannya itu terasa sangat nikmat.

Jaehyun membuka matanya. Diantara cahaya yang remang remang terlihat Doyoung yang sedang menyusu pada dirinya. Doyoung terlihat mencium, meniljat serta melumat niple Jaehyun.

"Ahhh sayang... ngapain...?"

Jaehyun tak mengerti tadi sore setelah pemutusan sepihak Doyoung, Jaehyun yang bersedih lalu tidur di kamarnya.

Doyoung hanya tersenyum geli. Ia lalu mendekatkan wajahnya pada Jaehyun. Tanpa aba-aba, Ia lumat kasar bibir Jaehyun.

Jaehyun kaget tentunya.

'Ini Doyoung? Jung Doyoung?'

Jaehyun ikut membalasnya. Ciuman Doyoung turun pada leher Jaehyun. Ia cium leher Ayahnya itu juga.

Doyoung menghentikan aksinya itu.

"Doiee ini sebenarnya kenap....?"

Ucapan Jaehyun terhenti ketika telunjuk Doyoung menutup mulutnya.

Hingga sebuah kue beserta lilin yang menyala kini ada tepat di antara mereka.

"Selamat Ulang tahun Ayah dan juga kekasih Doie yang tampan..."

"Maaf kalau Doie nakal dan juga kurang sempurna. Terima kasih telah menjadi Ayah yang penyayang....
Terima kasih telah membesarkan Doie.....
Juga... terimakasih telah mau menjadi kekasih Doie...
Doie cinta Ayah"

Jaehyun terharu mendengar itu.

"Ayo tiup lilinnya Ayah.."

Sebelum meniup lilin tersebut. Jaehyun berdoa dalam hati.

'Semoga kita slalu bersama Doie. Menikah, punya Anak banyak, dan menua bersama. Semoga cinta kita tetap kuat sampai nantinya...
Aaminn'

Doie Cinta AyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang