8. Hubungan mereka🕯️

1.3K 117 0
                                    

"Mau sosialisasi!"

"Udah ketebak ini, mah!"

Gia mengangguk dengan bersedekap dada, ia menatap murid-murid satu persatu. Ia pastikan membuat mereka merasa bersalah sekaligus menyesal.

"Baiklah, saya akan melakukan sosialisasi tentang bisnis sekaligus kasus pembullyan. Apakah boleh para guru?" tanya Gia dengan menatap datar.

"Tentu! Saya bersyukur anda bersedia memberikan ilmu kepada anak didik kami."

Gia tersenyum misterius menatap para murid yang asyik dengan kegiatan berbincang-bincang. Ia juga tidak bisa menegurnya karena para murid-murid memang seperti ini dari turun-temurun.

"Baiklah, sekarang mohon perhatiannya! Bisnis IT sebagian orang mungkin telah mengetahuinya. Namun, apakah kalian mengetahui apa tanggung jawab seorang IT?" tanya Gia dengan menatap secara langsung orang-orang yang dihadapannya.

"Apa hubungan bisnis dengan IT? Ngaco!"

"Berarti pengetahuan anda kurang luas karena sekarang teknologi sudah maju dan perusahaan memerlukan jasa IT. Lalu seorang IT memiliki tanggung jawab untuk instalasi, evaluasi dan peningkatan terhadap tiga objek utama yaitu komputer, software, dan pengembangan sistem jaringan (network system. Perusahaan yang pastinya memerlukan komputer dan peralatan lainnya bukan. Makanya jika pengetahuannya kurang luas tidak perlu asal ceplas-ceplos," cibir Gia dengan tersenyum mengejek.

Para murid dan guru tidak ada yang berani tertawa ataupun menegur keduanya karena mereka sama-sama orang yang berkuasa dan memiliki jabatan tinggi. Apalagi Gia yang merupakan CEO perusahaan IT terbesar yang memiliki cabang dimana-mana.

Gia menatap langsung dipahami oleh Vita yang segera menyalakan LCD dan menyalakan laptop. Gia menyambut laptop dan membuka file powerpoint yang berisi tentang pengenalan bisnis IT agar pengetahuan mereka lebih luas.

Gia menyeringai ini saatnya pertunjukan yang dia nantikan. Dilayar depan sudah memperlihatkan video yang masih hitam belum diputar. Ia segera menekan pemutar video dengan bersedekap dada.

Di video menampakkan beberapa siswa yang sedang memukuli siswa yang mengenakan kacamata. Video itu hasil rekamannya yang satu hari yang lalu saat Algi dibully para preman sekolah.

"Bukannya itu Mirza yang mukulin Algi."

"Kenapa ada tuh video?"

"Mampus tuh kakak cantik!"

Gia menatap datar ternyata orang itu namanya Mirza. Ia melihat sepertinya Algi ketakutan saat menatapnya dengan Mirza berhadapan.

"Berani juga Lo sama gue. Perkenalkan gue Mirza Emiliano anak tunggal keluarga Emiliano yang merupakan perusahaan industri terkaya di Indonesia. Lalu Lo itu hanya dari keluarga Asterio yang berada di bawah perusahaan papah gue."

"Oh? Dasar anak belagu yang hanya bisa menghabiskan uang orang tua. Bangga banget ya bawa-bawa harta orang tua," ledek Gia dengan terkekeh geli.

Gia dapat melihat anak itu sangat marah kepadanya. Tiba-tiba saja remaja itu menyerangnya tapi ini hanya pukulan asal tanpa jurus apapun.

Gia menyeringai jika orang itu ingin berkelahi dengannya maka ia akan dengan senang hati menyambutnya. Namun, berbeda dengan Vita yang bergidik ngeri setelah ini mungkin anak itu tidak akan selama dari pukulan Gia.

Tebakan Vita benar remaja itu sekarang sudah babak belur ditangan Gia. Algi ingin menghentikannya namun ditahan oleh Vita.

"Lo jangan ikut campur kalau nggak mau ikut kena imbasnya," bisik Vita.

SFBC [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang