28. Sepeninggal Gia🕯️

716 79 1
                                    

Algi menatap kearah jam yang menunjukkan pukul 3 siang. Sekarang sudah 3 jam lamanya sepeninggalan Gia untuk menuju kantor polisi. Apa mungkin ada urusan pekerjaan karena ia mengetahui kalau gadis itu orang yang gila kerja.

Bel berbunyi ia beranjak dari sofa menuju pintu. Namun, ia sedikit bingung karena tidak biasanya gadis itu menekan bel. Ia mengerutkan keningnya saat yang dilihatnya bukanlah Gia melainkan teman sekaligus pegawai kantor gadis itu.

"Silahkan masuk," ucap Algi dengan membuka pintu lebar-lebar.

Vita menatap sinis seperti gadis itu masih saja tidak menyukai keberadaannya. Dama tersenyum tipis berkomat-kamit mengucapkan kata maaf. Ia mengangguk pelan keberadaannya tidak bisa semudah itu diterima karena mereka jarang berinteraksi dan bertemu.

Algi membawa kedua orang itu menuju ruang keluarga karena mereka bisa dibilang seperti keluarga bagi Gia. Ia menatap dengan tersenyum canggung menunggu perkataan mereka.

"Panggil semua keluarga Asterio juga wanita yang tinggal di sebelah rumah kalian," perintah Vita dengan muka datar.

Algi mengangguk lalu memanggil Ayah dan Mamahnya, tidak lupa melakukan menchat Bunda Dinda. Ia mendapatkan nomor Bunda Dinda sebelum wanita itu pergi dari rumah mereka.

"Ada apa ya, Nak?" tanya Bagas langsung tanpa basa-basi.

"Perkenalkan nama saya Savita Raditya menjawab sebagai asisten pribadi Bos Gia. Disini saya hanya ingin memberikan pesan dari Gia," ucap Vita dengan menyodorkan sepucuk surat kepada Bagas.

"Oh, iya! Surat itu harus dibacakan oleh Algi itu perintah terakhir dari Gia," lanjut Vita dengan memaksakan senyumannya dihadapan Algi.

Algi mengambil sepucuk surat yang terdapat parfum dengan wangi Cendana. Ia membuka dengan perlahan yang memperlihatkan tulisan rapi milik Gia.

Teruntuk orang tersayang Gia

Halo semuanya,

Setelah ini Gia harap surat ini dengan keras mungkin saja Algi terlalu pelan bacanya. Mungkin setelah membaca ini kalian akan beranggapan bahwa Gia orang yang alay.

Mungkin ini terlalu dadakan bagi kalian, namun sekarang Gia akan kembali lagi ke AS. Kalian jangan salah paham dulu Gia pergi hanya untuk menyelesaikan masalah perusahaan, ini bisa saja memakan waktu yang cukup lama.

Vita sama Dama gue harap kalian menjaga amanah dengan baik. Mungkin saja nanti gue akan kangen omong kosong Lo Vita. Lalu untuk Dama, jangan pernah sakiti Vita kalau Lo mau hidup dengan tenang. Gue tulis ini semua karena nggak tahu berpamitan dan mengungkapkan secara langsung kepada kalian.

Teruntuk Algi my boy, hari ini Gianira Asterio mengungkapkan bahwa gue mencintai lo. Aduh! Gue malu banget nulis ini! Dulu gue ngejek Lo sepertinya kena karma. Kalau Lo memiliki perasaan yang sama gue harap Lo bisa tunggu. Namun, jika ada orang yang Lo cintai kenalkan secara langsung ke gue. Biar gue tahu siapa yang akan menjadi pasangan adik gue.

Untuk Ayah dan Mamah, Gia sudah menerima tentang hubungan kalian. Lalu Bunda, Gia harap setelah pulang nanti akan bisa mencicipi masakan Bunda.

Segini dulu surat alay, Gia nulis ini karena dadakan dan lebih menghayati jika dengan surat bukan.

Salam hormat,

Gia Putri Tsundere.

Algi menundukkan kepala karena kini wajahnya sudah memerah karena menahan malu. Sial! Dirinya mau-maunya saja membacanya dengan keras sepertinya gadis itu sengaja melakukannya.

Semuanya terkejut dengan isi surat yang dibacakan oleh Algi. Dinda menggelengkan kepalanya memang pada dasarnya putrinya orangnya blak-blakan, jika melakukan hal yang malu bisa membuat orang disekitarnya ikut malu.

SFBC [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang