31. Penjahat sebenarnya 🕯️

942 74 0
                                    

"Dama minta atasan Lo membuat surat penangkapan untuk CEO Cay Corp dengan kasus perencanaan pembunuhan 8 tahun yang lalu, kasus pembunuhan 5 tahun yang lalu, kasus penyebaran virus di SMAN Matahari, kasus penculikan murid SMAN Matahari dan perencanaan pembunuhan yang sekarang," perintah Gia dengan muka dingin.

Semua orang terkejut dengan penuturan dari Gia. Siapa yang tidak mengenal perusahaan Cay Corp yang berdiri cukup lama. Cay Corp merupakan perusahaan industri yang mengalahkan Aster Corp juga Emiliano Corp.

"Gia apa itu tidak salah? Bagaimana kita bisa menangkap mereka tanpa bukti kuat?" tanya Dani dengan mengerutkan keningnya.

Semua orang menyetujui perkataan dari Dani. Bagaimana mungkin membuat surat penangkapan tanpa bukti, nanti malah diri sendiri yang dijebloskan ke penjara.

"Dirga Wicahya anak dari CEO perusahaan Cay Corp terdahulu. Sekarang ia sudah menjabat sebagai CEO perusahaan ayahnya. Selama menjabat ia tidak pernah memperlihatkan wajah juga identitasnya. Lalu pembunuh itu adalah kaki tangannya juga disini ada bukti kuat seperti file, chat juga foto kegiatan mereka," jelas Gia dengan menyeringai.

Saat Dani ingin melihat bukti tiba-tiba saja ponsel itu menjadi mati dan tidak bisa dinyalakan. Ia mengambil alih ponsel itu dengan menyeringai.

"Ingin menghapus bukti, huh?" ledek Gia dengan menatap layar ponsel itu.

Gia membuka laptopnya lalu memperlihatkan bukti yang sudah ia copy diberbagai ponsel miliknya. Mereka pikir dirinya terlalu bodoh untuk mengambil bukti disalah satu ponsel. Dia bisa saja menyebarkan bukti ini ke media sosial dan membuat perusahaan itu menjadi bangkrut dalam 1 jam, namun dia tidak setega itu.

Setelah menunggu berjam-jam akhirnya surat penangkapan sudah diizinkan. Gia juga sudah mengganti pakaiannya menjadi casual yang longgar untuk tidak kembali melukai perutnya.

Mereka segera meluncur menuju perusahaan Cay Corp dengan membawa pasukan lengkap. Mereka memasuki perusahaan dengan paksa yang membuat para karyawan terkejut.

"Dimana Pak Dirga? Jika dia tidak keluar saya akan menuntut perusahaan ini karena kasus membatalkan kontrak tanpa memberikan kompensasi!" seru Gia yang membuat semua orang terkejut dibuatnya.

Keluarga Asterio menatap bingung kearah Gia bukannya disini ingin menangkap karena kasus itu. Kapan kasusnya berganti dengan kompensasi perusahaan.

"Kalian sudah datang? Silahkan masuk Pak Dirga sudah menunggu kalian di ruangannya."

Gia mengangguk kemudian hanya membawa keluarga Asterio, Dani, Kia, Irza, Vita, Dama dan Dinda. Lalu sisanya diminta oleh Gia untuk berjaga-jaga diluar, bahkan asisten pribadi Dirga tidak diizinkan untuk bergabung.

"Anda tahu bukan kedatangan kami disini," ucap Gia dengan muka dingin.

"Benar, tangkap saja saya nggak peduli," sahut Dirga dengan mengangkat bahunya.

"Nggak ada rasa bersalah sedikitpun," cibir Irza dengan wajah memerah menahan marah.

"Kalau kalian tidak tahu sebenarnya jangan menyimpulkan sepihak," ucap Dirga dengan menatap sinis.

Gia tersentak rasanya dia melihat cerminan dirinya sendiri dari pria itu. Dari tingkah juga cara bicara bisa dibilang perangai mereka itu sama.

"Kalian mau mendengar cerita? Kalau nggak mau dengar nggak perlu juga sih," ucap Dirga dengan mengangkat bahunya.

Flashback

Dulu seorang pria sedang menatap virus yang baru saja diselesaikan bersama rekan dan pacarnya. Ia gembira karena penelitian mereka berbuah hasil.

SFBC [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang