3

207 11 0
                                    

Drrrt

Wajah yg awalnya sangat damai dalam tidur itu seketika menyerit tak suka lantaran suara getaran ponsel yg mengganggu.

"Halo-"

"CHOI SEUNGCHEOL!! KITA SEMUA ADA JADWAL SIANG INI DAN LU BARU BANGUN?"

"Ahh.. jangan teriak han-"

"Menejer bakal bunuh lu kalo-"

"Ck.. gue bakal datang bentar lagi"

Tut

Seungcheol meletakkan ponselnya di atas nakas dan bangunan dari tidurnya.

"Argh.. pala gue"

Pria itu memegang kepalanya dan meringis pelan. Perlahan ia membuka mata dan melihat pakaiannya yg berserakan di atas lantai.

Seungcheol menyerit, dengan buru buru ia mengangkat selimut dan menemukan dirinya dalam keadaan tak mengenakan sehelai benang pun.

Dan lebih parahnya lagi, ada setitik bercak darah dan bercak cairan di atas ranjang.

"Astaga.."

Nafas Seungcheol memburu. Ia tak ingat sama sekali apa yg di lakukannya tadi malam. Tapi yg jelas,

"Gue ngapain.. tadi malam?"

===

"Bang.. lu ga papa?"-seungkwan

Seungcheol tersadar dari lamunannya. Menoleh secara perlahan ke arah suara yg memanggilnya tadi.

"Gue oke.." ujarnya seraya tersenyum tipis.

Seorang pria dengan surai blonde menghampiri Seungcheol dan duduk di sampingnya.

"Napa lu?"

"Engga.. gue kecapean kayanya..?"

"Selesai kegiatan lu istirahat aja, ntar gue yg kasih tau anak anak"

"Thanks han~"

Seungcheol harus profesional. Ia tetap melakukan jadwal syuting seperti biasa seolah tak terjadi apa apa.

Sebenarnya pikiran tentang wanita yg ia tidur semalam tak kunjung pergi, ia lupa dan tak tau. Ia bahkan tak ingat wajah sang wanita.

Dan yg lebih parahnya lagi, ia tak ingat apa ia mengenakan pengamanan atau tidak.

"Bang cheol mau langsung istirahat ya??"

"Hm.. biarin dia tidur"

Pembicaraan beberapa member ia abaikan, ia hanya tiduran dan menggulir layar ponsel lantaran isi otak yg berkecamuk.

Kenapa ia jadi lengah seperti ini, meniduri wanita seenaknya saja tanpa berfikir panjang.

Bukan pertama kalinya si, tapi yg sebelumnya tentu saja wanita bayaran. Kali ini berbeda, ia bahkan tak ingat sama sekali wujud orang tersebut dan Seungcheol yakin, bahwa ia telah bersikap sangat kasar.

"Hhhh.. gimana kalo tu cewe lapor polisi?"

"Atau nyebar cerita di sns?"

"Hancur gue.."

===

Di sisi lain pada sebuah rumah kecil biasa yg terlihat sangat sederhana.

Seorang wanita tengah menangis sesegukan di bawah shower, membiarkan dirinya basah masih dengan pakaiannya yg belum di ganti sejak malam.

'gue.. kotor'

"Hiks"

Shina memeluk lututnya erat, bahunya naik turun dan nafasnya sudah tak teratur karena terus menangis.

2 jam berlalu.

Shina sudah jadi lebih tenang, tapi matanya jadi sangat membengkak. Ia agak menggigil dan memutuskan untuk pergi tidur saja untuk seharian ini.

"Auch.. sshh.."

Shina berjalan perlahan menuju kamar lantaran area bawahnya yg masih agak perih.

Lagi lagi ia bergetar. Mengingat betapa kasarnya pria asing itu memperlakukan dirinya.

Shina berbaring perlahan dan kembali menangis. Meruntuki nasib sial yg terus menimpanya dan entah kapan berakhirnya.

"Bisa ga sih.. gue hidup tenang?"

...

"Ga perlu harta.."

...

"Gue cuma mau hidup cukup untuk diri gue sendiri.."

...

"Lu yg di atas.. tuhan.. dewa.. atau apalah itu.."

...

"Dosa apa gue sampe lu uji begini?"

...

"Hiks"

FORGET || Seungcheol Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang