"Napa lu?"
Jihoon menatap aneh pada Seungcheol yg terlihat masih agak lemas sejak kedatangannya ke apartemen ahyu.
"Ji.."
"Hm.."
"Selama lu 'hs'-"
"Sorry ni bang, tapi gue belom sampe sana"
Seungcheol yg tengah menyenderkan tubuhnya pada sofa seketika menoleh.
"..gue percaya sih kalo lu bilang gitu"
"...."
"Gua kasih saran ya ji.."
Jihoon melirik Seungcheol sekilas.
"Ntar.. lu kalo mau gitu sama ahyu.. minum obat kuat"
"...."
"Ini limunnya.."
Itu Shina, membawa 2 gelas limun dan meletakkan di atas meja pada hadapan jihoon dan Seungcheol.
Ahyu mengajak Shina melakukan doble date kemarin, mereka jadi lebih dekat setelah deep talk beberapa waktu lalu.
"Uhuk.."
Seungcheol membuka matanya lalu melihat kearah Shina yg kini membekap mulutnya dan batuk beberapa kali.
"Sayang..?
Shina berlalu begitu saja meninggalkan Seungcheol. Membuat pria itu diam di tempat dan mengerjabkan matanya beberapa kali.
"Susul bang.. malah diem?!"
Seungcheol bangkit dan mengejar Shina yg ternyata pergi ke kamar mandi.
"Sayang..?"
"Loh? Kak Shina kenapa, bang?"
"Ga tau-"
Ceklek
Shina mengelap mulutnya lalu tersenyum ke arah Seungchol.
"Aku ga papa mas.. cuma-"
"Sayang.. kamu kok jadi pucat gini?"
"Eh? Iyaa loh kak Shina, kaka kenapa?"
"Hah? Masa sih? Engga kok.."
Shina agak oleng. Seungcheol dengan sigap menangkap tubuh kecil itu dan merengkuhnya.
"Astaga sayang.. kamu kenapa?? Kita ke rumah sakit-"
"Engga mas! Aku.. kecapean doang.."
"Kamu pucat banget loh ini.. mas khawatir"
"Aku ga papa.. aku kecapean doang paling.. gara gara.. tadi malem.. kayanya"
Jihoon yg baru saja datang dan juga Ahyu yg berdiri di sana sejak tadi hanya mengerjabkan mata mereka.
"Beneran??"
"Iyaa.. bawa duduk bentar kayanya dah baikan"
"Di kamar aja kak.. bang chol bawa kak Shina ke kamar aja"
Akhirnya Seungcheol membawa Shina ke kamar dan membaringkan wanita itu dengan pelan.
"Tuhkan.. kamu kecapean.. mas bilang udah tadi malem tapi kamu ga nurut"
Shina terkekeh pelan seraya menikmati elusan jari Seungchol pada pipinya.
"Hhh, untung pangeran lagi sama anak anak, kalo engga bisa bisa mas di marahin"
Shina nampak mengatur nafasnya. Ia sedikit kesulitan bernapas dan Seungchol mulai panik kembali.
"Sayang.. k-kamu kenapa?!!"
"M-mas.. t-tas aku.."
"Ahyu!! Tolong ambil tas Shina!!"
Ahyu dan jihoon masuk bersama dengan tas Shina. Wanita itu bangkit dan merogoh tasnya, mengeluarkan sebuah inhaler.
Seketika ketiga orang di san terkejut, terutama Seungcheol. Mereka memerhatikan Shina menggunakan benda hingga Shina kembali tenang.
"K-kak shina.. pengguna inhaler?"
Shina menghembuskan nafasnya pelan seraya menunduk. pandangan Seungcheol terlihat tidak bersahabat entah kenapa.
"Kalian berdua keluar dulu.."
Lalu hening. Tinggallah mereka berdua di dalam sana.
"Kok mas ga tau?"
"..um, i-ini ga penting mas-"
"Ga penting..? Maksud kamu?"
"...."
"Kamu liat sekarang muka kamu pucat banget.. kamu tiba tiba lemes, kamu tiba tiba sesak nafas, mas ga tau dan kamu bilang ga penting?"
Tidak ada bentakan di dalam nada itu, tapi penekanan yg di berikan Seungcheol sudah cukup membuat Shina ciut.
"...s-soalnya aku ga sering gini kok mas-"
"Tetep aja Shina!"
Shina bungkam.
"Kita ke rumah sakit-"
"Engga.. mas-"
"Kita ke rumah sakit, sekarang-"
"Mas!!"
Tangan Shina bergetar hebat seraya menarik kaus Seungcheol.
"Plis.. aku ga bisa ke rumah sakit-"
Seungcheol menarik nafas berusaha meredam emosi, ia kembali duduk di tepi ranjang dan membawa Shina ke pelukannya.
"Shhh.. sayang.. maafin mas, jangan nangis.. ntar sesak nafas lagi.."
"Aku ga bisa ke sana lagi mas.. aku ga sanggup"
Seungcheol menatap langit langit seraya mengelus punggung Shina. Wanita itu agak histeris saat ini.
"S-semuanya.. semuanya mati di sanaa.. mas aku takut"
"Sayang-"
"Mama papa Shina, mas.. nenek jugaa.."
Seungcheol memejamkan mata. Satu hal yg ia sadari, banyak sekali yg belum ia ketahui soal Shina.
Ia hanya fokus meluluh hati wanita itu tanpa mencari tau siapa Shina sebenarnya. Sepertinya sangat banyak hal yg di lalui oleh Shina hingga ia jadi seperti ini.
Setelah 20 menit Shina akhirnya tenang. Shina menyenderkan semua tubuhnya pada Seungcheol dan membiarkan lelaki itu terus mengusap punggungnya.
"Sayang.."
"...."
Seungcheol mengambil inhaler Shina dan mengecup pelan dahi yg wanita.
"Kok pake ginian? Kamu ada asma?"
"...."
"Sayang..?"
"..iya"
Seungcheol menghela nafas.
"Pantes mas liat kardus Nebulizer di gudang rumah.. kamu yg make?"
"..dulu"
"Astaga sayang.. kenapa ga bilang sama mas sih?"
"...."
"Kayanya banyak banget yg mas belum tau tentang kamu.. maaf.. mas kayanya terlalu fokus sama tujuan mas buat milikin kamu, sampe lupa tentang kamu sendiri"
'jangan.. mas ga perlu tau'
KAMU SEDANG MEMBACA
FORGET || Seungcheol Love Story
FanfictionSeungcheol x OC •Typo(s) •Non Baku •Gaje