28

124 7 0
                                    

Seungcheol menekan tombol password apartemen Ahyu lalu masuk ke dalam.

Sudah gelap, hanya lampu dapur yg menyala.

Seungcheol mengusak rambutnya yg agak lembab karena habis mandi seraya berjalan menuju kamar yg di gunakan Shina dan Vier.

Tadi ahyu bilang ia akan tidur di dorm mereka, lebih tepatnya di kamar Jihoon. Ahyu bilang ingin memberi privasi pada mereka, entah lah Seungcheol hanya meng-iya-kan.

Ceklek.

"Eh?"

Hanya ada Vier. Kemana Shina? Perlahan Seungcheol menutup pintu kamar itu kembali.

"Sayang?"

Seungcheol berjalan menuju dapur dan tetap tak menemukan siapa pun. Di balkon juga kosong, kamar mandi juga tak ada siapa siapa.

Lalu saat mengecek kamar ahyu, ia menemukan Shina tidur di sana seraya memunggunginya.

"Mas masuk yaa.."

Seungcheol masuk ke dalam dan menutup pintu kamar. Perlahan ia bergabung ke atas ranjang dan memeluk pinggang yang wanita.

Tiba tiba Shina berbalik dan membalas pelukan Seungcheol. Wanita itu menenggelamkan diri pada pelunakan Seungchol berusaha menahan malu.

"Kok belum bobo?"

"Mas.."

"Apa sayang?"

"Masih ngerokok?"

Seungcheol tertegun.

"Udah engga kok sekarang.. terakhir itu pas malam sebelum ketemu kamu"

"..oo"

"Pasti Ahyu yg cepuin.. pantes dia kabur ke kamar Jihoon"

"...."

"Kamu di kasih tau apa lagi sama dia?"

"..ga ada, ahyu mau aku suruh mas berhenti ngerokok"

"Kamu ga suruh juga mas udah berhenti nih.."

"Mas.."

"Hm?"

"Ini bukan jalan yg salah kan?"

Seungcheol melonggarkan pelukannya dan mensejajarkan wajahnya pada Shina.

"Kamu mau mas ngapain biar kamu yakin?"

"...."

"Sayang.. mas juga ga tau ini jalan yg bener atau salah, tapi mas yakin kalo bareng kamu semuanya bakal baik baik aja"

"A-aku.. takut mas tinggalin aku.."

Seungchol mengeratkan pelukannya.

"Mas tanya.. dari awal kita ketemu pertama kali.. mas pernah gak ninggalin kamu?"

Mata Shina membola. Benar, ia lah yg selalu pergi selama ini. Ia yg terlalu takut di tinggalkan memilih pergi lebih dulu.

"Maafin aku mas.."

"Shh.. kok nangis?"

Seungcheol mengusap punggung Shina hingga wanita itu menjadi tenang.

"Mas mau cium kamu kalo gini.. gemes banget"

Seungcheol mengelus pipi shina yg memerah dan memerhatikan shina yg tengah mengerjabkan mata.

"Apa si!"

Seungcheol terkekeh pelan mendengar nada kesal Shina.

"Boleh?"

Shina menunduk.

"Hei jawab dong?"

"Ga tau.."

"Boleh berarti?"

"Mas!!"

"Iya iyaa.. sini mas cium"

Shina memejamkan mata saat bibir Seungcheol menyentuh dahinya lama. Jantung Shina berdegup, apa lagi saat Seungcheol malah mencuri kesempatan lalu mengecup semua bagian wajah Shina.

Setelah itu mereka kembali bertatapan. Cukup lama, hingga Seungcheol dengan sangat perlahan mendekatkan wajahnya.

Shina terbawa suasana, ia diam saja dan mulai memejamkan mata saat hidung mereka saling bersentuhan.

Dengan sangat hati hati, Seungcheol menempelkan bibirnya pada bibir Shina.

Agak lama, hingga Seungcheol akhirnya mencoba memagutnya. Ia semakin memeluk Shina dengan erat.

Namun tiba-tiba ia di dorong oleh Shina.

"Sayang..?"

Shina sedikit bergetar. Seungcheol merasakannya. Karena itu ia menghela nafas pelan dan menenggelamkan wanita itu pada pelukannya.

"M-maafin aku mas-"

"Engga sayang.. mas yg minta maaf, sekarang tidur yaa.."

Shina mengangguk kecil dan memeluk Seungcheol dengan erat, menikmati elusan pada punggungnya dan beberapa kecupan manis pada pucuk kepalanya.

Lalu saat paginya..

"Pagi sayang.."

Shina baru saja membuka kelopak matanya, tapi sudah di sambut oleh sapaan manis dan juga wajah tampan Seungcheol.

"Masih subuh banget.. mas ada kerjaan pagi ini?"

"Engga.. ga ada kerjaan malah"

"Astaga!"

"Kenapa?"

"Ini Senin.. aku musti kerjaa"

"Kan mas bilang berenti aja.. kamu ada cicilan, tunggakan, utang gitu? Selain biaya sekolah pangeran? Biar mas aja yg bayar.."

"..ga ada"

Shina kembali memeluk Seungcheol dan menduselkan wajahnya pada dada bidang yg lelaki, membuat Seungcheol terkekeh gemas dan mengeratkan pelukannya.

"Entar lagi anak mas bangun pasti"

Seungcheol tertegun, ia merasakan kehangatan menjalar pada pipinya.

"..sayang! Jangan tiba-tiba gitu dong"

"Hah?"

"Mas salting banget tau!!"

"..emang aku ngapain?"

"Ga tau ahh"

FORGET || Seungcheol Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang