5

187 10 0
                                    

Bertambah lagi satu masalah.

Shina hamil.

Dokter bilang sudah 1 bulan, dan reaksinya baru terjadi saat ia bertemu sang ayah dari janinnya.

Baru saja wanita itu mengalami morning sickness pagi ini dan rasanya sangat tidak menyenangkan.

"Bisa bisa gue berhenti kerja lagi kalo gini.. nyium bau nyengat aja sudah mau muntah"

Shina memandangi dirinya di depan kaca wastafel. Perlahan tangannya mengusap pelan area perut yg masih rata.

Ia tersenyum tipis. Entah kenapa senang rasanya mengetahui ada nyawa lain di dalam tubuhnya.

"Tapi mami senang- eh"

Shina terkekeh pelan.. 'mami'? Kalimat itu tanpa sadar keluar sendiri dari bibirnya.

"Ayo kita hidup sama sama ya baby.. tanpa dady mu.. mami jamin kita bakal baik baik aja.."

Entah kenapa wanita itu jadi lebih bisa menerima kenyataan sekarang. Karena bagaimanapun juga, jika hanya mengeluh waktu tak akan peduli dan tetap berjalan.

Jadi lebih baik di terima dan jalanin saja.

===

"Makasih.. silahkan datang lagi ya"

Shina benar benar berhenti bekerja dari restoran itu, ia memilih bekerja paruh waktu di minimarket yg setidaknya akan lebih nyaman dan aman untuk dirinya dan calon buah hatinya.

Ia benar benar menikmati saja segala hal yg terjadi dan berusahalah menyesuaikan diri semaksimal mungkin.

Sepertinya sang calon anak sangat mengerti posisi maminya karena ia tak cerewet sedikit pun.

Karena itulah Shina tetap bisa bekerja dengan nyaman, bahkan menutupi kehamilannya dengan mudah.

Dan masalah pun timbul pada suatu malam.

Tiba tiba saja shina terbangun dengan perasaan sangat ingin bertemu dan ingin perutnya di usap oleh ayah sang bayi.

"Baby mau ketemu dady yaa?"

"Tapi gimana? Dady mu gak semudah itu buat di temuin.."

"Aw.. iyaa iyaa.. mami bakal cari cara, sekarang kita tidur dulu yaa.. besok mami kerja soalnya.."

Dan seperti itu lah kira kira.

Shina tak tau sebenarnya. Bagaimana cara agar ia bisa bertemu dengan Seungcheol. Artis mana bisa di temui semudah itu kan? Dan sepertinya, jika ia mengaku hamil semua akan lebih merepotkan lagi..

"Wahh demii?! Ahh gue iri lu bisa ikut event fansign.."

"Hehehe~ gue bakal ketemu S-coups bentar lagii.. nanti gue salamin.. tenang aja.."

Shina menyerit. Dua anak kuliahan itu baru saja menyebut nama ayah anaknya. Dan mereka akan bertemu katanya? Event fansign? Apa itu?

"Maaf lancang, fansign itu apa?" Tanya shina saat kedua wanita tadi sudah ada di hadapannya tadi siap untuk membayar belanjaan.

"Hm.. fansign itu event yg di adain agensi, kaya kesempatan fans untuk ketemu idol.. seru.."

"Iyaa.. gue liat di YouTube, mereka bahkan bisa sentuhan terus ngobrol dari jarak dekat banget"

"KYAA!!/KYAA!!"

Shina terkekeh pelan seraya berfikir. Apa ia bisa ikut event itu? Bagaimana caranya?

Ia mencari segala melalui ponsel, mudah saja sebenarnya. Yg berat adalah semua itu tergantung keberuntungan.

Dan seperti cerita sebelumnya, tentu saja shina berhasil ikut dan memenangkan undian.

Dan begitulah rangkaian cerita bagaimana bisa shina mengandung anak sang idol terkenal.

Kembali pada saat ini.

'baby.. akhirnya dady nyapa kamu'

"Semoga bayi mu selalu sehat yaa.."

"Aku bakal bahagia banget kalau dia sudah lahir nanti"

"Semoga selalu lancar sampe persalinan nanti"

Beberapa ucapan dari member boygrup itu masuk ke telinga shina. Membuat ia yg awalnya saling tatap dengan Seungcheol jadi sedikit mundur dan kembali bergetar.

"M-makasih.."

Seungcheol masih mematung, ia bahkan hanya melirik kepergian wanita hamil tadi kemudian terkekeh pelan.

'tadi.. bayinya nendang ya?'

Lelaki dengan surai hitam itu mengusap tengkuknya lantaran salah tingkah, entah kenapa ia senang sekali.

Dan ia ingin menyentuh perut itu lagi.

====

"Kayanya kita harus cari duit tambahan buat biaya melahirkan nanti ya baby?"

Saat ini shina berbaring di atas ranjang dan mengusap perutnya serasa berinteraksi dengan sang bayi.

"Mami usahakan normal aja, bakal mahal kalo caesar.. iya kan?"

Wanita itu perlahan tersenyum lantaran mendapatkan respon berupa tendangan dari sang anak.

Membuatnya mengingat kejadian di fansign beberapa hari lalu, saat janin di dalam perutnya itu sangat senang lantaran bertemu sang ayah.

"Kamu bahkan bisa ngenalin sentuhan dady mu ya?"

Hening. Shina menghela nafas panjang dan memejamkan mata. Mencoba membayangkan sesuatu yg.. sepertinya tidak mungkin terjadi?

"Kalo S-coups tau gue ngandung anaknya.. gimana kira kira reaksinya?"

"Dan gimana kalo pas anak ini nanti udah gede terus S-coups tau identitasnya?"

"Hhh.. mami harap kamu gak mirip mirip banget sama dady mu nanti.."

FORGET || Seungcheol Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang