7

170 11 0
                                    

Vier tengah menonton tv bersama oma dan kkuma di ruang tengah. Vier asik dengan tontonannya, sang oma yg asik dengan majalahnya dan kkuma juga asik mengganggu Vier.

Ia akan menunggu maminya yg sedang ke pasar untuk pulang karena maminya janji akan belikan corndog mozza.

"Pi sayang.. oma ke kamar mandi bentar ya"

"Ungg"

Guk guk

Kkuma memanjakan dirinya pada pelukan Vier seraya mengerang. Hingga tiba tiba terdengar suara mobil dari luar dan kkuma melepaskan diri seketika.

"Ehh?? Kkumaa!!"

Vier berdiri dari duduknya dan menyusul kkuma untuk menangkap anjing itu, namun-

"Kkuma-?"

Vier mendongak dan matanya bertubrukan dengan seorang pria yg tengah berdiri di hadapan.

Hening.

Mereka hanya saling bertatapan hingga suara sang oma mengalihkan keduanya.

"Eh?? Cheol??"

"Maa.. cheol pulang.."

"Kok ga bilang bilang sih? Yaudah kamu ke kamar aja, ntar mama siapin air anget terus mandi.."

"Ma.. ini.."

"Ohh.. itu anaknya Shina, art yg mama ceritain ke kamu"

"O-ohh.. hai.. kamu pi, ya??"

"...."

Seungcheol mengerjabkan matanya melihat anak itu tak kunjung berhenti memerhatikannya.

"Ma.. dia takut sama chol-"

"Ndong.."

"Ehh?"

"Endong!!"

Seungcheol terkekeh dan menuruti perkataan bocah itu. Vier memeluk erat lalu menduselkan wajahnya pada leher pria yg baru saja ia temui.

Seungcheol membalas pelukan bocah itu. Menghirup aroma bayi pada tubuh kecil itu seraya memejamkan mata.

"Yaampun.. kalian kaya anak kembar dehh.. bawa aja anak itu ke kamar kamu chol, mama siapin air angetnya"

Bersamaan dengan Seungcheol yg pergi menuju kamarnya, Shina baru saja datang dari pasar dan langsung pergi menuju pintu belakang.

"Pak gun dari mana?"

"Abis jemput den Seungcheol, neng"

"Ohh.. Shina masuk ya pak gun"

"Silahkan neng"

Shina masuk melalui pintu belakang rumah besar itu dan menata semua barang belanjaannya dengan rapi.

"Ohiya.."

Shina pergi ke ruang tengah dan tak menemukan siapa pun, hanya ada televisi yg menyala tanpa seorangpun yg menontonnya.

"Pangeran mana ya?" gumam shina seraya mematikan televisi.

"Shin.. masaknya agak banyak aja ya, ada Seungcheol soalnya"

"Siap Bu.. vier mana Bu??"

"Hahaha.. dia ikut ke kamar Seungcheol tadi, ga mau lepas kayanya?"

"Oh yaudah.. Shina ke dapur dulu Bu"

====

Tok tok tok

Seungcheol membuka mata perlahan mendengar suara ketukan pintu. Sepertinya ia terlalu asik bermain dengan Vier dan kkuma hingga tertidur.

"Chol? Makan malam dulu"

"Iyaa maa"

Seungcheol ingin membangunkan Vier tapi anak itu sepertinya terlalu nyenyak. Akhirnya ia hanya bergerak perlahan lalu bangkit dari ranjang.

"Maa.. pi nya bobo.. ga tega Seungcheol bangunin" ujar Seungcheol saat ia tiba di depan meja makan.

"Ga papa.. ntar Shina aja yg angkat dia, ga papa kan dia masuk kamar kamu?"

"Ga papa kok.."

Ibu Seungcheol kembali masuk ke dapur dan membawa makanan yg di masak Shina.

"Ibu.. biar Shina ajaa.."

"Ga papa shin.. ohiya, Vier ketiduran di kamar Seungchol, katanya tadi kalo kamu mau ngambil dia masuk aja"

"Siap Bu.."

Shina mencuci tangannya kemudian keluar dari dapur melalui pintu yg langsung ke ruangan utama agar tak mengganggu pembicaraan mereka.

Kata sang majikan, anak bungsu mereka itu jarang pulang. Makanya ia coba menyesuaikan diri.

Shina memegang kenop pintu kamar Seungchol dan membukanya, dan ia tersentak saat ia masuk ke dalam sana.

'kaya pernah nyuim ni parfum..'

Shina tidak begitu memikirkannya dan mengangkat Vier dengan perlahan. Setelah itu, ia pergi dan memutuskan untuk meletakkan Vier di kamarnya.

FORGET || Seungcheol Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang