22

127 7 0
                                    

Dan di sinilah Seungcheol. Di atas ranjang Shina dengan tubuh yg (di buat buat) sangat lemas.

Sebenarnya seungcheol mampu berlari dalam keadaan demam begini jika mau. Tapi mumpung sedang di sini kenapa tidak di manfaatkan dengan baik?

Shina bahkan sampai bolos kerja, tadi Vier juga ikut ikutan ingin bolos tapi tidak di izinkan oleh dadynya, jadilah ia tetap pergi sekolah.

"Mas.. minta maaf"

"...."

Seungcheol menghela nafas pelan melihat tangan Shina yg telaten mengganti kompresnya meski ia sedikit bergetar.

"Na-"

"Diem"

"Tangan kamu getar gitu, udah ga papa.. ga usah di kompres lagi"

"...."

Shina menghela nafas. Ia sudah tidak apa apa sebenarnya, tapi ia masih saja bergetar entah kenapa.

"Mas udah ingat semuanya.."

"..."

"Maaf mas udah.. nyakitin kamu.. maaf mas ga ada buat kamu sama pangeran.."

Seungcheol bangkit perlahan dan turun dari ranjang. Seungcheol menghadap pada Shina yg duduk di kursi, berlutut lebih tepatnya.

"Mas salah.. salah banget.. mas mohon pengampunan kamu.. mas bakal nungguin sampai kapan pun itu.."

"...."

"Mulai sekarang kamu sama pangeran jadi tanggung jawab mas, mas janji bakal tebus semuanya"

Shina menjatuhkan air matanya. Seungcheol juga. Mereka berdua diam seraya terisak hingga Seungcheol sudah tidak kuat dan menjatuhkan kepalanya di atas paha Shina.

"Astaga panas banget.. m-mas?"

"Pusing.."

"Duh.. ayo naik ke ranjang lagi"

Shina menarik Seungcheol bangkit dan membantu lelaki itu berbaring.

"..mas kangen banget sama kamu"

Shina yg tengah mengompres Seungcheol seketika merona akibat serang mendadak itu.

"...apa sih?!"

"Udah ga tremor?"

"...."

"Mas boleh pegang tangan Shina gak-"

"Gak!"

"Hahaha.. galak banget sih, cantik"

Tawa itu terdengar lemah, tapi sangat menyebalkan entah kenapa. Padahal baru beberapa menit lalu pria ini membuatnya merona.

"Mau gak jadi pacar mas?"

"Kalo mau ngelantur mending pulang aja sana!!"

"Ga ngelantur shina.."

"Ga mau!"

"Kok ga mau?"

"Iya! Aku benci sama sama mas!! Ma brengsek! Kasar! Aku ga suka!"

"...."

"Aku mau mas hilang dari pandangan ku.. tapi Xavier.. mirip banget sama dadynya.."

"..na"

"...."

"Kamu mau gak kasih mas kesempatan?"

"...."

"Mas mau yakinin kamu sekali aja.. boleh gak?"

Perlahan tangan Seungcheol meraih jemari Shina dan mengelusnya pelan.

"Gimana?"

"1 bulan"

"...?"

"Cuma 1 bulan.."

"Udah lebih dari cukup"

"Kalo ga berhasil, pliss.. tinggalin aku sama pangeran"

"Makasih.."

====

"Jadi ngidamnya cuma pengen perut kamu di sentuh sama mas aja?"

"Hm"

Seungcheol dan Shina tengah makan siang bersama di meja makan. Mereka duduk bersampingan lantaran Seungcheol SANGAT MANJA dan minta di suapi. Astaga?!

"Kamu ada mual gitu gak pas bulan pertama??"

"Ada.. tapi ga sering"

"Bener bener naa.. mas yg dapet semuanya"

"Huh?"

"Mas tuh mual, ngidam, sakit punggung, sakit pinggang, sensian.. serius dehh"

"..terus?"

"Ohiya mas belum cerita.. jadi kayanya pas kamu hamil yg kena gejalanya tuh mas.."

"Kok gitu?"

"Iyaa.. soalnya waktu itu mas muntah muntah kan? Terus di bawa ke dokter katanya cuma karna kecapean.."

"...."

"Tapi kok mual mualnya tiap pagi..? Akhirnya di tanya mas udah punya istri apa belum? Ya kan belum? Terus mas di tanya terakhir kali having.. sex.. pake pengaman gak?"

"...."

"Kata pak dokter, kemungkinan besar kamu hamil.. gitu.."

"..oo"

"Jadi kamu tetap kerja pas hamil?"

"Ya kalo ga kerja, ga ada duit buat lahirannya"

"Kamu padahal bisa aja minta pertanggungjawaban mas atau milih untuk ga lahirin pangeran.."

"Ga ah, yg salah situ.. kok malah pangeran yg di korbanin"

"Kenapa ga laporin mas? Atau sebar cerita di sns gitu"

"Mas itu artis, aku cuma ga mau pangeran punya dady yg kariernya berakhir karna skandal buruk"

Seungchol menoleh dan menatap kagum Shina yg tengah memerhatikan makanan di hadapannya.

"Sumpah.."

"...."

"Sumpah, na.."

"Apa sih"

"Boleh ga sih mas cium kamu-"

PALK

FORGET || Seungcheol Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang