18

121 8 0
                                    

Jeonghan menggeliat pelan lalu membuka matanya. Ia tak sengaja mendengar suara gelas terjatuh tadi. Siapa yg buat keributan pagi buta begini pikirnya??

"Hhh.. gue parut ga lama palanya!! Pagi buta dah berisik aja ah kesel"

Jeonghan bangkit dari ranjang dan membuka pintu dengan kasar. Ia mengucek matanya pelan lalu melihat ke arah dapur yg ternyata kosong.

Lalu ia menemukan sebuah gelas Soju di atas lantai samping sofa.

"Anjing!"

Jeonghan memegang dadanya lantaran kaget melihat Seungcheol yg sangat berantakan di atas sofa.

3 botol Soju habis dan ponsel Seungcheol yg ada di atas meja sedikit retak. Apa yg terjadi pada pria ini?

"Cheol!!"

Jeonghan menepuk paha Seungcheol, beberapa member bahkan jadi terganggu dan ikut bangun karenanya.

Karena yg di bangunkan tak kunjung bangun, jeonghan memutuskan untuk memperbaiki posisi tidur Seungcheol dan menyelimutinya.

Matahari makin naik. Beberapa member melalui Seungcheol begitu saja tanpa niat mengganggu.

Sudah biasa melihat Seungcheol mabuk hingga tak sadar seperti ini, tapi melihat kondisinya yg sangat berantakan di tambah layar ponsel yg pecah membuat semuanya bungkam dan diam saja.

"Pangeran.."

Jeonghan yg tengah sarapan di meja makan menghela nafas pelan. Apa yg sebenarnya terjadi pada Seungcheol. Lelaki itu terus saja mengigau dan memanggil 'pangeran'.

Ceklek

Menejer masuk dan matanya langsung tertuju pada Seungcheol yg sedang tertidur.

"Napa lagi ni anak?"

"Ga tau.. sup nya mana bang?"

"Nih ada.. gue kira lu yg mabuk"

Menejer menuang sup yg tadi di beli ke dalam mangkuk lalu kembali menghangatkannya di dalam microwave.

"Dia kenapa sih?"

"Ga tau bang.. dia ngigo mulu manggil anakanya"

"Anaknya?"

"Ck.. Xavier"

"Dia balik ke Daegu kan kemarin?"

"Lah? emang iya? Kok gue ga tau?"

"Dia perginya jam 7 pagi"

"Terus kenapa dia sini?"

Brakk

Menejer dan jeonghan refleks menoleh. Seungcheol tiba tiba saja hilang dari sofa dan sepertinya ia yg baru saja membanting pintu kamar.

"Tu anak gue hajar ga lama, anak anak lagi istirahat malah gitu"

"Han.. biarin aja-"

"Ga bang.. gue suruh makan sup dulu.. ntar gue bujuk"

Jeonghan berjalan dan mengetuk kamar Seungcheol. Tapi yg di dalam tidak menyahut sama sekali entah kenapa.

"Chol!! Makan sup dulu!!"

"...."

"Cheol!! Buka gak?!"

"...."

"Seungcheol!!"

"DIAM ANJING!!"

Jeonghan, menejer, bahkan semua member yg ada di dalam kamar mereka bisa mendengar suara teriakan Seungcheol barusan. Mungkin tetangga mereka juga dengar..?

Seketika semuanya senyap.

Sudah sangat lama sejak Seungcheol sangat marah seperti ini.

Jeonghan mundur perlahan dan menjauh dari kamar Seungcheol. Ia tak berani jika Seungcheol sudah seperti ini.

====

Seungcheol membuka matanya perlahan. Kepalanya sangat pusing sekarang. Ia melihat kearah jendela yg sudah memperlihatkan semburan jingga pada langit.

Pria itu mengerutkan keningnya karena sakit kepala, ia tidur dalam keadaan mabuk dan menangis, sudah pasti seperti ini.

"Kenapa mama ga tahan Shina?!"

"Udah chol.. dia juga awalnya setuju buat kerja lebih lama dan netap di sini"

"..."

"Tapi tiba tiba dia mau berhenti.. mama juga ga tau kenapa-"

"Terus dia pergi ke mana?!"

"Mama.. ga tau..-"

"Kok ga tau?!"

"Seungcheol!! Jangan bentak mama kamu!!"

"Tapi pah.. Shina-"

"Emang masalahnya sama kamu apa kalo dia pergi? Itu hak dia.. kita siapa mau-"

Tok tok tok

"Bang cheol..?"

Seungcheol melirik ke arah pintu yg di ketuk pelan. Soonyoung yg tengah berdiri di dana.

"Hmm..?"

"Makan kuy.."

Soonyoung diam di depan pintu, menempelkan telinganya mencoba mendengar apa yg terjadi di dalam, lalu-

Ceklek

"B-bang..?"

Soonyoung sangat terkejut melihat Seungcheol yg berantakan. Mata yg sembab, pakaian kusut, bau alkohol. Soonyoung hanya mampu menghela nafas.

"Kata gue lu mandi dulu deh baru kita pergi"

"Ke?"

"Yaa makan lahh.."

FORGET || Seungcheol Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang