13

140 10 0
                                    

"sampe sini aja ya..?"

"Iyaa"

"Pak gun!! ntar hati hati!!"

Seungcheol sedikit berteriak. Ia hanya akan mengantarkan shina sampai di depan pintu basement.

"Iyaa den"

"Shin.."

"Um?"

"Minta kontak.. boleh gak?"

"..."

"B-buat nanti.. siapa tau pangeran tiba tiba mau ngomong sama kamu"

"..boleh"

Akhirnya mereka bertukar kontak, Seungcheol terlihat puas sekali. Ia bisa sedikit modus nanti.

"Ntar duduk di jok belakang aja ya shin?"

"Eh?"

"Terus jangan tidur, kamu cuma bedua sama pak gun di dalam mobil soalnya"

"..kenapa emang?"

"Ya kan kita ga tau.. namanya laki laki"

'cih, ngaca'

Shina mengembuskan napasnya.

"Iyaa, pulang dulu"

"Ntar kalo ada apa apa telpon mas ya"

Deg

"Hm"

Shina berbalik, jantung bisa meledak jika terus mengahadapi Seungcheol yg seperti itu. Menyebalkan.

Seungcheol kembali ke apartemennya dan menemukan Vier masih asik bersama member lain.

Akhirnya ia ikut duduk di sofa hadapan mereka dan memerhatikan bocah gembul yg tengah asik tertawa itu.

"Beneran mirip banget ni anak sama lu bang"-mingyu

"Ni kalo lu keluar sama dia bareng gitu pasti di kita ayah sama anaknya"-soonyoung

"Ni bapak benerannya mana bang?"-seungkwan

Hening.

"Ga ada.."

Semua yg di sana seketika bungkam. Mereka sudah sangat paham jika Seungchol bicara seperti itu.

"Lu tau ceritanya bang?"-wonu

"Ga tau.. ga ada hak juga kita nanya ke maminya.."

"Tapi lu kayanya seneng banget di panggil dady, bang..?"-dokyeom

"Jangan bilang lu bapaknya, bang?"-minghao

Seungcheol tertegun, jeonghan melirik ke arah shua seketika. Dan shua refleks memukul pelan pundak minghao.

"Ada ada aja congor lu.. ni anak udah makan belum, cheol?"

Akhirnya mereka semua memutuskan untuk makanan bersama sama. Vier masih asik bersama yg lain sedangkan Seungcheol hanya memerhatikan anak itu.

"Han"

"Paa?"

"Kok tiba tiba gue keinget kejadian beberapa tahun lalu ya habis hao ngomong gitu?"

"Emang lu ngapain?" Ujar shua bergabung.

"Itu.. yg.. gue.. mual mual..?"

Shua bertukar pandang dengan jeonghan sesaat.

"Ooo.. napa?? Ngerasa bersalah lagi??"

"Sampe sekarang pun kalo di inget gue bakal tetep ngerasa bersalah"

"Dadyy!!!"

"Ehh.. iya pangeran??"

"Ini bang ino nakall"

Seungcheol beralih menatap Dino dengan tatapan datarnya yg menusuk.

"E-engga bang.. sumpah.. ga gue apa apain"

"Pangeran.. mandi yuk, udah sore"

"Ungg"

Seungcheol mengambil alih vier dan berlalu meninggalkan member. Lalu semua orang di ruang tengah saling bertatapan.

"Kalian mikirin apa yg gue pikirin ga sih?"-soonyoung

"Kaya punya otak aja"-seungkwan

"Gua serius.. bang cheol beda banget ya keliatannya?"-soonyoung

"Beda gimana?"-wonu

"Ya bedaaa.. kaya.. auranya beda banget.. apa lagi waktu sama cewe itu.. berasa liat suami istri banget gue"-soonyoung

"Ohiya.. Tu cewe di tinggal suaminya apa gimana ya kira kira?"-mingyu

"Engga"-jeonghan

"Hah??"

"Engga tau.."

"Ah elah bang.. bikin kaget aja.."

====

"Dadyy!!"

"Hm??"

"Dady napa diam??"

Seungcheol menggeleng pelan seraya tersenyum tipis dan mengembalikan fokus Vier pada kartun tontonan di ponsel Seungcheol.

Kenapa ia terus memikirkan kejadian yg sepertinya sudah 4 tahun lalu? Saat ia terbangun di apartemen lamanya dalam keadaan tak mengenakan pakaian dan.. ada setitik darah.

Sejauh yg ia pantau dirinya aman saja. Tidak ada desas desus apapun perihal dirinya, karena itulah ia jadi tenang.

Tapi mengingat dirinya yg mual mual setelah kepikiran kejadian itu-

Brakk

"Cheolii"

"Lu kotorin telinga bocil Han"

"Halah.. dia mana paham, eh enyway kita bakal ke agensi loh malam ini"

"Dah tau"

Seungcheol memejamkan mata dan menduselkan kepalanya pada sisi tubuh Vier seraya memeluknya erat.

"Ni bocil gimana?"

"Gue bawa"

"Serius? Lu bawa ke kantor?"

"Ga bakal rewel kok.. dah janji juga sama mami.. iya kan pangeran??"

"Ungg!"

"Tapi kita bakal sampe malam banget kayaknya.. kan mau sekalian rapat konten?"

"Ya terus?? Mau di tinggal di sini??"

"Iyaa juga ya?? Ehh!! Titip ahyu- ohiya.. kan dia juga rapat bareng kita"

"Dady keljaa??"

"Hmm"

Seungcheol semakin memeluk Vier dengan erat.

"Pii ikut ya.. nda ganggu dady"

"Iyaa pangeran.. yaudah yok siap siap"

Seungcheol berdiri dengan jeonghan yg masih ada di ambang pintu seraya memerhatikan gerak geriknya.

Seungcheol mengambil jaket milik Vier dan memakaikannya pada tubuh yg lebih kecil. Setelah itu ia mengambil tasnya dan bersiap pergi menuju agensi.

FORGET || Seungcheol Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang