Halo, Call me Rein.
Ingat. Emot hujannya!
Selamat membaca🤗
.
.
.
Entah kenapa, dua hari ini Alya tidak pernah lagi muncul dan mengganggu Shirra? Padahal Shirra ingin berdiskusi dengannya, tetapi Alya tidak pernah muncul. Ke mana perginya arwah gentayangan itu?
Kini, Shirra sedang berjalan menuju perpustakaan sekolah untuk membaca buku. Shella dan Putra sibuk pacaran. Chasper? Dia sudah pergi setelah memberitahu informasi yang dia dapatkan. Arga mungkin sedang iri melihat keromantisan Shella dan Putra di kantin.
Shirra lebih memilih ke perpustakaan untuk menenangkan pikirannya. Dia juga ingin membaca buku yang belum dia pelajari. Dia masuk ke perpustakaan dan memilih-milih buku yang berjejer di rak. Saat sedang melihat-lihat, dia mendengar suara teriakan dan keributan di pojok perpustakaan yang sepi. Akhirnya, dia memutuskan untuk mendekati asal suara itu karena penasaran.
Begitu sampai di sana, dia melihat murid yang sedang di rundung oleh temannya. Dia juga melihat sosok hantu laki-laki yang menatap marah ketiga siswa perunding tadi. Sepertinya hantu itu akan segera mengeluarkan amarahnya.
"Gue bilang kerjain ya kerjain!"
"Ka-kamu harus ngerjain sendiri,"
"Lo pelit amat sih. Punya otak cerdas tuh dibagi-bagi, biar gak mubadzir,"
"Iya, lo harusnya kerjain tugas kita bertiga dan gak di pukul kayak gini,"
"Dasar cu-" belum sempat orang itu menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba saja rak yang berada di belakang ketiga siswa tadi bergoyang hebat dan menjatuhkan semua buku yang ada di rak itu. Tentu saja mereka bertiga ketakutan dan berniat lari, tetapi kaki mereka serasa sulit di gerakkan. Sampai akhirnya, penjaga perpustakaan datang.
"Apa-apaan kalian? Bikin perpustakaan berantakan kayak gini." teriak Bu Yuli marah.
Ketiga orang itu menggeleng ketakutan, "Bu-bukan kita, Bu."
"Ibu gak mau dengar alasan kalian. Cepat bereskan sekarang! Reno, muka kamu kenapa berdarah gitu? Pasti ini ulah kalian bertiga juga," bentak Bu Yuli menunjuk marah ketiga murid di depannya.
"E-enggak, Bu."
Bu Yuli tidak mempedulikan ketiga murid itu dan beralih menuntun Reno. "Ayo, Reno ikut Ibu ke UKS. Kalian bertiga, beresin bukunya sekarang juga! Kalau enggak, Ibu akan hukum dan panggil orang tua kalian,"
Ketiga murid tadi hanya bisa mengangguk pasrah dan mulai membereskan buku-buku yang berserakan. Meski sebenarnya merasa kesal dan takut.
Hantu laki-laki yang membuat buku-buku itu terjatuh tertawa puas. Rencananya berhasil.
Shirra yang melihat semuanya lebih memilih berbalik untuk mengambil buku. Dia duduk di bangku kosong dan mulai membaca buku yang dia ambil tadi. Dia tidak mau ikut campur dalam kejadian barusan.
Ketika sedang asyik membaca buku, tiba-tiba saja dia mendengar suara. Bukan dari manusia, melainkan makhluk halus.
"Halo, kamu mau gak jadi teman aku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Smoke of Despair (End)
Horror(Sudah selesai revisi!) Ashirra lenandra gadis berusia 17 tahun. Dia bisa melihat asap keputus-asaan, asap hitam yang menandakan seseorang putus asa dan akan bunuh diri. Shirra bersekolah di SMA PELITA BANGSA, sekolah barunya di Jakarta. Pertama kal...