Halo, Call me Rein.
Seperti biasa, emot hujan!
Selamat membaca🤗
.
.
.Shirra akan menelpon polisi. Akan tetapi, dia tiba-tiba saja mendengar suara teriakan di sertai suara hantaman yang menandakan bahaya.
Mendengar itu, Shirra segera menggoyangkan gelangnya untuk memanggil Chasper. Tepat pada hitungan ketiga, tiba-tiba saja dia di pukul dari belakang dan langsung pingsan.
Akhirnya, mereka semua di bawa ke sebuah Villa dan di ikat di sana. Untung saja, Arga, Putra dan Chasper cepat datang menyelamatkan mereka. Jadi, mereka bisa keluar dengan selamat.
Dalang dari semua kejadian ini adalah Bimo. Dia yang menculik Shirra, Shella, Letta dan Doni. Dia juga yang menyuruh Jojo untuk menculik ibunya Doni dan membunuh Alya. Untungnya, Arga dan Putra datang bersama para polisi.
Bimo sangat ketakutan dan berlari hingga sebuah truk menabraknya. Akhirnya, dia meninggal dengan keadaan mengenaskan.
Doni dan Letta juga di bawa Polisi, karena mereka terlibat dalam kasus pembunuhan Alya. Kasus Alya selesai dan di tutup. Para Polisi juga berterima kasih kepada Arga, Putra, Shirra dan Shella karena sudah membantu penyelidikan.
Akhirnya, Shella bisa tenang masuk ke sekolah. Dia tidak di tuduh dan di jauhi lagi. Mereka semua berteman sekarang.
Kabar kalau Letta dan Doni yang membunuh Alya langsung tersebar ke seluruh sekolah. Mereka merasa tidak percaya, ternyata selama ini mereka di bohongi oleh Letta dan juga ketua OSIS.
Begitupun dengan Mesya dan Nia. Mendengar Letta dan Doni adalah tersangka, membuat mereka terkejut dan merasa bersalah kepada Shella. Mereka meminta maaf kepada Shella dan juga Shirra.
Arga dan Shirra juga sudah berpacaran. Arga menembak dan menyatakan persaanya kepada Shirra di lapangan sekolah. Shirra menerimanya dengan senang hati, karena dia juga memang mempunyai perasaan kepada Arga.
Saat pulang sekolah, Shirra di kejutkan dengan bendera kuning yang berada di depan rumah Citra. Ada apa sebenarnya, siapa yang meninggal? Tanpa banyak berpikir, Shirra masuk dan langsung bertanya pada Gina, Ibu kandung Citra.
"Tante, ini kenapa, Tan? Kok ada bendera kuning?"
"Citra, Shir. Dia meninggal,"
"Meninggal?"
"Iya, dia bunuh diri di kamarnya. Ini salah Tante. Kalau aja Tante selalu ada buat dia, mungkin Citra gak akan bunuh diri."
Tubuh Shirra langsung lemas. Dia tidak percaya dengan apa yang di katakan Gina, tetapi saat melihat jasad Citra yang sudah di bungkus kain kafan membuatnya semakin syok.
Ini salahnya. Dia sudah melihat asap keputus-asaan yang ada pada Citra. Kalau saja dia menemani, mencegah dan menyemangati Citra. Mungkin, gadis kecil itu tidak akan bunuh diri.
Shirra menangis histeris. "Citra ayo bangun. Kamu jangan putus asa kayak gini! Kita main yuk. Kakak Shirra udah ada di sini. Masa Citranya tidur sih? Bangun dong!"
Gina langsung menghampiri dan memeluk Shirra. "Udah, Shir. Citra udah gak ada. Dia udah pergi,"
"Maaf, Tan. Ini salah Shirra. Kalau aja Shirra bisa menyemangati Citra. Mungkin, dia gak akan bunuh diri,"
Gina menggeleng. "Ini udah takdir, Shir. Kita gak bisa berbuat apa-apa."
Akhirnya Shirra menangis di pelukan Gina.
Pemakaman Citra sudah selesai. Semua orang sudah pergi tinggallah Gina dan Shirra yang masih memakai seragam sekolah.
"Maafin kakak ya, Cit. Maafin Kakak, kamu yang tenang di sana ya." lirih Shirra sambil mengusap batu nisan Citra.
Shirra sadar bahwa meski dia bisa melihat asap keputus-asaan. Dia tidak bisa mencegah seseorang untuk tidak bunuh diri dan putus asa.
Yang bisa Shirra lakukan hanyalah menyemangati orang yang putus asa, agar mereka mempunyai semangat lagi untuk menjalani hidupnya.
Jangan pernah putus asa! Karena, putus asa hanya membawamu kepada kehancuran.
Jika kamu putus asa, maka kamu menyerah dalam hidup. Cobalah semangat menjalani hidup, karena kamu pasti akan menemukan kebahagiaan.
Ingat! Bunuh diri di larang agama! Setelah kamu bunuh diri, bukannya kelegaan, tetapi kamu akan menerima hukuman di akhirat nanti.
Selalu dekatkan diri kita kepada yang maha kuasa, karena tiada yang lebih baik lagi selain mengadu dan mendekatkan diri kita kepada yang maha kuasa.
Ingat tuhan tidak pernah tidur.
Jangan pernah putus asa dan bunuh diri!!
____
Epilognya selesai juga. Ceritanya akhirnya benar-benar tamat ya. Sedih jadinya, tapi gak apa-apa nanti kita ketemu lagi di cerita aku yang lain ya!
Intinya ceritanya udah tamat ya..
Sampai jumpa di ceritaku selanjutnya see you.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Smoke of Despair (End)
Korku(Sudah selesai revisi!) Ashirra lenandra gadis berusia 17 tahun. Dia bisa melihat asap keputus-asaan, asap hitam yang menandakan seseorang putus asa dan akan bunuh diri. Shirra bersekolah di SMA PELITA BANGSA, sekolah barunya di Jakarta. Pertama kal...