Part Five

2.1K 249 8
                                    

Budayakan Vote & Comment

Sorry for typo

©Park_213

[160921]

Present...
.
.
.
.
.
🐥🐰
.
.
.
.
.

Jimin sama sekali tidak menyangka dirinya akan dijadikan hadiah natal. Dia duduk memeluk kakinya. Kegundahan tercermin di wajahnya. Tidak tahu harus mengatakan apa.

“Aku tahu ini bukanlah hal yang mudah. Tapi, bila berharap kau bisa memahami Jungkook. Dia bukan anak yang nakal. Hanya saja, ibu kandungnya meninggalkannya sehingga dia kurang kasih sayang yang membuat dia ditakuti oleh semua orang.”

Apa benar begitu? Dia adalah perpaduan antara yang buruk dan baik?

“Tuan Jeon adalah pekerja keras sehingga Jungkook hanya merasakan kasih sayang ibunya saja. Tuan Jeon selalu menomorsatukan pekerjaan jadi terkadang melupakan keluarganya, membuat ibu Jungkook merasa tertekan dan selalu ingin bercerai. Ibunya selalu merasa bimbang dalam mengambil keputusan hanya karena Jungkook. Sampai akhirnya, ibu Jungkook berkenalan dengan pria yang bernama Jung Hae In.”

Perceraian orangtuanya membuat Jungkook berubah.

“Saat ayah dan ibunya sepakat berpisah, ibu Jungkook ingin membawanya pergi. Tapi, Jungkook memilih untuk tetap di sisi ayahnya dan menjadi anak pembangkang. Mungkin dia marah pada ayahnya, kerena menganggap ayahnya tidak mencoba untuk menyelamatkan pernikahan mereka.”

“Apa Tuan Jeon tidak mencoba untuk menyelamatkan pernikahannya?” tanya Jimin lirih.

“Dia bilang istrinya bisa tertawa bahagia saat bersama pria lain. Dia tidak pernah melihat itu selama mereka bersama. Dia melihat kebahagiaan terpancar dari wajah istrinya. Sayangnya, bukan dia yang memberikan kebahagiaan itu kepada istrinya.”

Jungkook tentu sangat menderita. Ibu kandung pergi meninggalkan dirinya, pasti sangat sulit untuk keluar dari keadaan itu.

“Tiga tahun lalu, aku mengenal Tuan Jeon. Saat itu, dia sedang memusingkan masalah Jungkook. Saat itu juga, Taehyung kehilangan figur seorang ayah. Jadi, percakapan kami sehari-hari adalah tentang anak-anak. Perlahan dari teman bicara, akhirnya kami putuskan untuk menikah.”

Orangtua Jungkook masing-masing telah memiliki kehidupan sendiri. Jimin mulai mengerti dengan sikap pemberontaknya.

“Jungkook selalu bersikap dingin atas kehadiran kami di keluarga Jeon. Semula Tuan Jeon berpikir kalau Jungkook punya teman bermain, hal itu bisa membantu memperbaiki tempramennya. Tapi, dia selalu menghindari kami, bahkan pertemuan keluarga sekalipun. Melihatnya bergabung pagi ini membuat kami sangat terkejut.”

Jimin mendengarkan dengan seksama tentang kelakuan Jungkook sekarang sehingga dia mengambil kesimpulan baru.

“Selama ini, dia tidak pernah meminta sesuatu dari kami. Tapi, sekarang dia malah meminta dirimu……maafkan keegoisan kami, Jimin. Tapi kalau dengan begini dia bisa berubah, kami ingin mencobanya.”

Mereka bertaruh cukup besar, seluruh harapan dilimpahkan kepadanya. Jimin dan Jungkook sudah beberapa kali bertemu.

“Jimin, maukah kau membantu kami?”

Apakah dia benar-benar bisa membantu? Jimin menatap Nyonya Jeon, lalu membayangkan sikap Jungkook yang sulit ditebak. Dengan terpaksa, Jimin menyanggupi. Walaupun semua terlihat di luar logikanya.

Only You [KM] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang