Part Ten

1.8K 223 13
                                    

Budayakan Vote & Comment

Sorry for typo

©Park_213

[210921]

Present...
.
.
.
.
.
🐥🐰
.
.
.
.
.

Memiliki apartmen sekelas raja di Inggris pasti menghabiskan banyak uang. Apartmen ini seluas sembilan ratus meter persegi, dengan empat kamar tidur lengkap dengan kamar mandi pada masing-masing kamar, dua ruang tamu, dapur, dan satu kamar mandi dekat dapur. Semuanya lengkap.

Saat Jungkook dan Jimin tiba di apartmen, berbagai jenis makanan telah tersaji di atas meja makan. Koper dan kamar tidur pun telah dibereskan. Mereka mempunyai maid dan butler kepercayaan Tuan Jeon yang sangat berpengalaman.

Tapi saat tahu maid dan butler juga harus tinggal bersama mereka, Jungkook mengusirnya keluar tanpa ampun.

Jimin berpikir mungkin karena dia lelah naik pesawat selama berjam-jam sehingga pengusiran itu hanyalah candaannya, tapi siapa sangka ternyata dia serius.

Jungkook tidak peduli sekarang menunjukkan pukul berapa, ia menghubungi orangtuanya dengan omelan yang panjang lebar. Jungkook marah karena orangtuanya yang sesuka hati memutuskan kehidupannya.

Jimin tidak masalah mengerjakan semua pekerjaan rumah, karena dia memang sanggup.

Lalu, tinggal serumah…..mengapa tidak? Mereka sudah serumah dan seranjang selama kurang lebih sepuluh bulan belakangan ini. Kalaupun sekarang menolak, sepertinya terlalu naif dan pura-pura.

Sehabis makan malam dan selesai membereskan dapur, mereka kembali ke kamar masing-masing.

Malam pertama di negeri orang, Jimin tidak bisa tidur.

Disini adalah awal mula hidupnya. Apakah di masa depan akan lancar-lancar saja?

Mungkin bisa. Asal terus bersama Jungkook, terus menjadi sosok ibunya, mungkin masa depan Jimin yang akan dihadapinya akan sangat menyenangkan.

Hanya saja…..perasaan yang sudah berubah ini harus bagaimana? Semua tidak bisa dipaksa untuk kembali ke awal.

Ada perasaan sakit di dada, kisah cintanya sedang dalam pergolakan. Kasih sayang yang diberikan Jungkook tidaklah murni. Kasih yang tidak murni tidak akan ada rasanya, yang ada hanyalah sakit dan kepahitan belaka seperti empedu.

Jimin memegang dadanya, muncul rasa sakit dari dalam sana.

Kemampuannya menghadapi situasi sesulit ini cukup payah. Ini tidak dapat dianggap cinta, juga tidak boleh keliru terhadap semua sikap baiknya.

Jimin, ingatlah! Baginya, dirimu hanya pengganti sosok ibunya. Tidak ada cinta di antara kalian.” batin Jimin.

Jimin bangkit, menyisir rambutnya ke belakang dengan jari-jari tangannya, kemudian mendekati jendela, menyingkap gorden sambil melihat pemandangan sebentar sebelum berbaring di ranjang king size nya.

Musim gugur di Inggris membuat cuaca lebih dingin. Di kota besar ini, tersimpan impian dan masa depannya. Seharusnya dia merasa gembira sehingga tidak dapat tidur, tapi bukan itu yang dia rasakan sekarang.

Disini, mereka memiliki kamar masing-masing. Jungkook tidak akan pernah lagi memeluknya dari belakang, meskipun hembusan nafasnya membuat hati terasa damai.

Only You [KM] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang