Only You [KM] ✓

Epilogue

Budayakan Vote & Comment

Sorry for typo

©Park_213

[300921]

Present...
.
.
.
.
.
🐥🐰
.
.
.
.
.

Di ranjang, ada seorang anak perempuan berusia sepuluh tahun sedang menepuk-nepuk bayi yang baru berumur delapan bulan. Bayi itu laki-laki, tapi dia memiliki paras yang menawan sehingga orang-orang akan berpikir bahwa dia perempuan.

Dia mengenakan topi biru muda yang menggemaskan. Matanya yang bulat sedang menatap kesana kemari. Pertumbuhan rambutnya sangat lambat.

Bayi itu menendang-nendang. Kakaknya membuatnya tertawa. Hubungan mereka sangat akrab, karena selain mereka adalah kakak beradik kandung, sang adik juga merupakan penolong bagi kakaknya.

Bayi tidak bisa bicara, tapi bisa mengeluarkan suara mirip panggilan ‘kakak’. Setiap kali mendengar panggilan itu, kakaknya akan sangat senang dan menggendongnya, membaringkannya di ayunan di samping grand piano, lalu memainkan sebuah lagu untuknya.

Hal yang paling menarik adalah sang adik yang emosional bisa menjadi penurut saat mendengar irama piano kakaknya. Mereka adalah kakak adik yang paling serasi.

Jungkook dan Jimin membiarkan kedua kakak beradik itu di kamar. Sementara, mereka bergandengan tangan menuju kebun bunga yang terletak di samping halaman rumah bak istana itu.

Akhirnya, musim semi tiba. Bunga-bunga bermekaran dan memunculkan bau harum yang menyejukkan.

Tiga tahun yang berat, perjuangan hidup dan mati putrinya. Semuanya telah berakhir. Mina sangat kuat. Anak manis itu berhasil mengalahkan penyakitnya.

Semalam, Jimin kembali bermimpi.

Beberapa tahun ini, dia terus bermimpi yang sama. Di dalam mimpi, ada hamparan bunga yang luas, angin bertiup lembut, dan semerbak bunga yang tercium. Di tengah hamparan bunga itu, ada sebuah peti jenazah yang sangat indah dan dihiasi kaca bening di atasnya. Mina terbaring diam disana dengan senyuman manisnya.

Dia menangis, terus berteriak, dan berlari ke tengah hamparan bunga itu. Angin mengaburkan pandangannya.

Tapi dia adalah rumput. Rumput yang tahan dengan segala macam cobaan. Rumput yang tidak akan menyerah sampai titik akhir.

Kali ini, Jimin menyerah. Jimin menyerah. Dia ingin putrinya kembali. Ingin putrinya kembali.

Setiap bermimpi, Jimin selalu berteriak dan terjaga. Saat terbangun, dia berada di dalam pelukan hangat Jungkook.

Jungkook adalah harapannya. Dia bergantung kepada Jungkook. Merasakan suhu tubuh pria kekar itu akan mengingatkannya bahwa dia masih hidup.

Jungkook tidak henti-hentinya menemani Mina melakukan biopsi. Pria tampan itu mengerahkan seluruh orang kepercayaannya, partner bisnis, memanfaatkan media untuk memohon bantuan, dan mengeluarkan banyak uang untuk mencari pendonor yang cocok.

Mereka sama-sama melalui banyak keputusasaan. Mereka selalu menghibur diri bahwa Mina tidak akan meninggalkan mereka.

Sampai suatu saat, Jungkook menerima panggilan dari tangan kanannya yang mengatakan bahwa ia telah berhasil mencari pendonor yang cocok untuk Mina. Tanpa pikir panjang, Jungkook pun langsung menyuruh Taehyung untuk mempersiapkan ruang operasi.

Kali ini Tuhan berpihak pada mereka, memberikan pendonor yang cocok dengannya, memberinya harapan hidup, dan juga memberikan Mina seorang adik laki-laki.