Part Eleven

1.8K 212 4
                                    

Budayakan Vote & Comment

Sorry for typo

©Park_213

[220921]

Present...
.
.
.
.
.
🐥🐰
.
.
.
.
.

Jimin sangat bersemangat, begitu juga dengan Jungkook. Di kampus yang baru, mereka masing-masing punya impian dan kesibukan.

Hari Minggu, mereka berencana mengelilingi Inggris, tapi Jungkook menerima kabar melalui telepon. Rencana mereka pun gagal.

“Aku tidak bisa pergi.” ucap Jungkook.

“Aku mengerti.” jawab Jimin singkat.

Jimin tidak menanyakan alasannya, tapi kekecewaan tampak jelas di matanya.

“Aku mau menghadiri seminar.” jelas Jungkook.

“Iya.” Jimin mengangguk kecil sambil tersenyum.

Seminar itu terlalu berat baginya. Dia tidak akan mengerti. Kalaupun ikut bersamanya, hanya akan membuat Jungkook terbebani.

“Aku akan berusaha pulang untuk makan siang.” janji Jungkook.

“Iya.”

“Kalau begitu, kau–”

“Aku akan mencari kesibukan sendiri.” sela Jimin masih dengan senyumannya.

“Baguslah.” Jungkook menghabiskan sarapannya dengan cepat.

Jungkook sangat aneh. Setelah jauh dari negara kelahirannya, dia baru ingat sarapan khasnya. Para maid dan butler tidak bisa memasakkannya sehingga Jimin yang melakukannya.

Jimin membeli buku resep masakan dan bahan masakan. Dalam satu bulan, selain daging, dia bisa membuat semeja penuh masakan khas Korea.

Jimin menyiapkan tas dan jaket Jungkook. Dia seperti istrinya. Bukan, seperti ibunya yang selalu mengantarkan anak ke sekolah.

Setelah membersihkan meja makan dan dapur, Jimin kembali ke kamarnya untuk membaca buku. Teringat bahwa Jungkook mungkin pulang pada siang hari, Jimin cepat-cepat memasak nasi dan berangkat ke supermarket untuk membeli sayuran dan daging.

“Kalau begitu, masak bistik saja. Dan, sup daging iga dengan wortel dan jamur.” batin Jimin senang.

Jimin tidak pernah melihat seseorang yang begitu pemilih dalam hal makanan. Memaksa Jungkook memakan sayur lebih susah daripada menyuruhnya melompat dari gedung.

Tapi, ternyata dia harus kecewa sekali lagi. Dari pukul dua belas sampai pukul dua, makanan yang tadinya panas sudah berubah menjadi dingin.

Saat dia bermaksud untuk menyimpan makanan itu, Jungkook menghubunginya dan berkata, “Tidak akan pulang siang ini. Nanti malam, dua temanku akan datang.”

Perkataan Jungkook kembali membuat Jimin sibuk.

Jimin kembali berangkat ke supermarket untuk membeli bahan makanan dan beberapa camilan.

Tuan Jeon sering menghubunginya, menanyakan keadaan mereka. Dia berkata, “Kalau Jungkook bisa berteman dengan banyak orang, itu akan sangat baik untuk mengubah wataknya.”

Saat itu, dia mendengar banyak kisah masa kecil Jungkook. Dia baru tahu ternyata Jungkook adalah anak yang sangat ceria.

Perceraian kedua orangtuanya telah membuatnya berubah begitu banyak.

Only You [KM] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang