part 25

576 80 2
                                    

Perihal kemarin, membuat Natasha malas untuk bergerak hari ini. Sekedar duduk saja ia tak berminat.
Natasha tetap setia diatas kasurnya sejak hampir 1 jam yang lalu.

Ia sebenernya takut. Bagaimana jika ada seseorang yang mengetahui nya, lalu memberitahu Fajri akan hal itu.

Segera ia tepis pemikiran negatifnya. Mengharap apa yang ia cemaskan tidak terjadi.

🦋🦋🦋

Hari ini Iqbal pergi mengunjungi kontrakan sepupunya, Tiara.

"Hai Tiara" sapa Iqbal dengan senyum jenaknya

Tiara saat itu masih berantakan. Rambutnya sedikit tak teratur , dan baju nya tidak rapih.
Dipastikan ia baru saja bangun tidur. Itu pun karena ketukan yang keras dari Iqbal

"Apaansi pagi pagi ganggu" ucap Tiara dengan suara bangun tidur nya.

"Bapak Lo pagi, udah siang" Iqbal menoyor kepala Tiara.

"Duh anjing, rusuh banget" Tiara reflek membuka mata sepenuhnya.

"Lo ngapain sih kesini?" Tanya Tiara sinis , sambil membetulkan rambut nya ,ia  berjalan masuk ke kamarnya, diikuti Iqbal.

"Air rumah mati, numpang mandi"

"Gembel" sahut Tiara. Ia duduk di atas kasurnya.

"Gue bilangin bunda lu ya" ancam Iqbal yang mengambil handuk dari dalam lemari Tiara.

"Bercanda, peace" kata nya tersenyum. "Sono mandi , ga pake lama" perintah Tiara.

"Nyenyenye"  kata Iqbal segera menutup pintu kamar mandi.

Iqbal keluar setelah 10 menit kemudian

"Ra, tuh udah selesai" Iqbal menghampiri Tiara.

"Iya. Minggir Lo" kata Tiara , tubuh Iqbal yang tinggi sedikit menghalangi jalannya.

Sedang Tiara masuk , Iqbal mengeringkan rambut nya dengan handuk sembari melihat ke sekitar ruangan.

Matanya menjelajah ke beberapa arah sudut kamar. Dan pandangannya terhenti ke salah satu titik.

Tangannya mulai menyentuh kertas di atas meja dan mengangkat nya.

"Dih apaan nih" gumamnya. Ia meraih beberapa lembar foto yang terletak diatas meja.

"Tiara sama..siapa ya?" Gumamnya lagi

"Ngapain mereka berdua ke club... Fotonya juga ag–"

"Bal? Ngapain Lo?" Ucap Tiara yang baru saja keluar.

Iqbal sedikit tersentak mendengar suara Tiara yang tiba tiba.

Tiara menghadap ke arah iqbal. Dilihatnya lelaki itu menatap tajam dirinya

"Lo ngapain sih?" Tanya Tiara

Iqbal mengangkat foto yang ia pegang ke hadapan Tiara

"Ini apa?" Tanyanya

"Ngapain Lo ke club?" ''... foto begini segala" Lanjut Iqbal

Lidah tiara kelu sesaat. Ia bingung harus menjawab apa

"Eh balikin ga fotonya"  Tiara tak menghiraukan perkataan iqbal, yang ia lakukan merebut kembali fotonya

"Gaakan gue balikin sebelum gue tau , apa maksud dari foto ini Ra"

"Itu bukan apa apa!" Sentak Tiara

"Bukan apa apa gimana? Jelas jelas di foto ini Lo pergi ke club sama cowok in– "

Iqbal menjeda perkataan nya, ia seperti tersadar akan sesuatu.

Cowok yang ia lihat di foto itu jelas terlihat seperti suami dari mantanya. Ia tak mau berfikir yang aneh aneh tentang itu. Namun hati nya berkata lain.

Ia menatap Tiara dengan rasa curiga...

"Kenapa Lo liatin gue begitu? Balikin sini fotonya"

"Gak akan Ra.. " ucap Iqbal tepat di depan wajah Tiara

Iqbal hendak berjalan keluar sambil membawa foto itu. Namun langkahnya terhenti

"Kalo Lo gak mau balikin gapapa , tapi sebagai gantinya gue sebar foto ini"

Mendengar ancaman Tiara, Iqbal berbalik. Melihat Tiara yang sudah menunjukkan layar ponselnya. Dalam layar itu terlihat jelas gambar  saat dirinya mengecup Natasha semalam.

"Sialan, darimana Lo dapet foto itu?"

"Hapus!" pinta Iqbal

"Gue bakal hapus kalo Lo ngembalin barang gue"

"Ra apa apaansih?"

"Lo yang apaan. Gue cuman minta foto itu balik"

Iqbal tak membalas, ia melirik foto yang ia punya dengan Tiara secara bergantian.

"Si mas F itu emang nama aslinya siapa sih? Penasaran gue,  soalnya Lo kan kalo sama cowok ga pernah sebegini nya" ujar Iqbal.

"Lo ga perlu tau bal dia siapa , pokoknya gue tetep mau dapetin dia buat jadi milik gue" Tiara berkata dengan suara bindeng nya.

Tiba tiba saja percakapannya dengan Tiara waktu itu terbesit di otaknya

"Mas F yang Lo maksud itu... Fajri?"

Kata kata itu keluar begitu saja dari mulutnya. Ia yakin cowok yang di taksir sepupu nya itu...fajri.

Kalau bukan.. tidak mungkin Tiara mengancam akan menyebar fotonya dengan natasha.

Tiara tak menjawab. Ia hanya diam

"Gak habis pikir ya gue sama Lo Ra.. Gila tau gak, Lo gak mikirin perasaan Natasha gimana?"

"Buat apa gue mikirin perasaan dia? Dia juga ga mikirin perasaan gue...gue sakit hati"

"Sakit hati kenapa? Dia yang nikah sama Fajri? Sadar Ra.. Lo ga berhak untuk sakit hati."

"Gue ga peduli, gue akan tetep ngerebut fajri dari dia. Gue yang  lebih berhak dapetin Fajri daripada dia"

Iqbal membanting foto itu ke atas meja tadi.

"Sekarang terserah Lo ya Ra. Gue udah gabisa ngerti sama pemikiran Lo. Gue akan selalu ada saat Lo butuhin gue Ra.. tapi kalo masalah ini, lebih baik gue ga ikut campur"

Final Iqbal, setelahnya ia pergi dari kontrakan Tiara.

🦋🦋🦋

Siang menjelang sore , seseorang mengetuk pintu apartemen Natasha. Dengan langkah malas Natasha membuka pintu, melihat Siapa yang datang

"Selamat sore , dengan ibu Natasha?"

"I-iya saya sendiri.. ada apa ya mas?"

"Ini Bu ada kiriman paket buat Bu natasha"

Natasha meraih paket yang diberikan seorang kurir.

"Dari siapa mas kalo boleh tau? Saya soalnya gaada pesen paket.."

"Maaf Bu, tapi pengirim tidak mau disebutkan namanya, kalau begitu saya permisi ya Bu" ucap kurir itu pergi.

"Eh ma–" Natasha berniat memanggil kurir paket tadi. Namun terlanjur kurir itu masuk kedalamnya lift.

Natasha dengan tatapan bingung melihat barang yang ia terima. Ia masuk kembali dan duduk di sofa

Dia sedikit penasaran , dan akhirnya memilih untuk membuka paket tersebut.

"Ini..."

###

Ini apa hayoo

Maaf kalo agak kependekan hiksrot.

Maaf kalo part-nya gaje ya :)

Dan mungkin aku akan sedikit slow update karena besok aku udah mulai PTS hiksrot. Kalian yang PTS juga semangat-!!!

see you on next chapter

-Chaajii 🐰❤️





























Married My Idol | un1ty  Fanfic [End]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang